Chapter 26 - Rigorous tradition!

44 9 13
                                    

-----------

"Kembali ke tugas yang ada! Mari makan! Om nom nom! Lezat! Telur di sekitar omurice ringan, lembut dan bagian tengahnya berisi keju yang lengket!" ucap Grim yang sangat bersemangat saat memakannya.

Ace dan Deuce melihat kelompok Lila yang makannya seperti biasanya, tetapi tidak dengan Lila orang yang kelaparan.

"Loh loh loh, Lila jangan terburu-buru makannya nanti kau bisa tersedak!" ucap Ace perkataannya tidak di dengar oleh Lila malah Lila masih melanjutkan makannya.

"Tuan emang udah terbiasa kayak gini. Katanya Tuan emang agak lapar kalau dimana-mana." ucap Lakah.

"Tuan kalian itu benar-benar rakus ternyata..." ujar Deuce.

"Kami semua juga sama aja." batin kelima hewan peliharaan Lila secara bersamaan di otak mereka.

"Om nom nom! Jadi kami melihat asrama kalian pagi ini tapi seperti apa asrama lainnya?" tanya Grim.

"Aku tau sejarah semua asrama yang ada di sekolah ini, tetapi ada beberapa hal yang belum aku catat di buku catatan ku." jawab Lila.

"Kalian tahu tentang patung The Great Seven yang dipajang di jalan utama, kan? Ada tujuh jadi ada tujuh asrama." jelas Cater.

"Geh! Cater-senpai! Trey-senpai!" pekik Ace.

"Ternyata Lila-chan tau banyak soal 7 asrama The Great Seven." ujar Cater.

"Ya tidak semua aku tahu soal The Great Seven yang ada di sekolah ini. Aku hanya tau dari perpustakaan." ucap Lila.

"Begitu ya. Ternyata murid baru bisa tau segalanya." lanjut Cater.

"Aku kadang menggunakan kekuatan ku untuk mencari informasi, termasuk informasi mengenai kalian semua." jelas Lila yang serius.

"Ehhh!!!"

"Lila?" panggil Trey.

"Ya?" jawab Lila bingung.

"Apa kau punya unique magic mu?" tanya Trey yang penasaran.

Lila jawab dengan singkat, "Di imajinasi ku aku tidak memiliki unique magic. Jadi seperti sihir yang aku imajinasi kan."

"Begitu ya. Aku masih ingat cerita yang kau rahasiakan itu. Tetapi kami semua harus mengawasi mu dengan ketat." ucap Trey mengingatkan.

"Hahh iya iya. Lagipula aku ini bukan anak kecil." protes Lila. "Hei Lila mau bertukar nomor dengan ku?" tanya Cater memegang ponselnya. "Tentu." jawab Lila mengambil ponselnya.

Cater mengisi nomor teleponnya di ponsel milik Lila, sedangkan Lila mengisi nomor teleponnya di posel milik Cater. Sampai-sampai mereka lupa topik pembicaraan yang akan dibicarakan.

"Cater!" "Tuan!"

"O ya Kita sedang membicarakan soal asrama bukan?" ucap Cater.

"Ya kurasa kita bisa menjelaskannya pada murid baru." ucap Trey.

"Pertama aku ingin kau memberi tahu tentang asrama kami sendiri. Persetan dengan Laws of the Queen Hearts yang gila itu?" keluh Ace.

"Kalian tahu tentang legenda Ratu Hati, bukan?" tanya Trey.

"Ya aku tau itu kan dari cerita Alice in Wonder-" belum selesai Lila melanjutkan pembicaraan nya mulutnya langsung di tutup oleh Lakah.

"Tuan, jangan sampai mereka tahu soal cerita dongeng yang Tuan baca sejak kecil." ucap Lakah mengingatkan.

Lila hanya mengangguk. Yang lain tidak tau apa yang dibicarakan Lila dan Lakah terkecuali Bili, Nali, Kiki dan Danial.

"Dia menciptakan keajaiban dunia kegilaan yang dibangun dia atas kepatuhan ketat pada peraturannya." jelas Trey,

"Untuk menghormati Queen of Hearts, kami di Heartslabyul secara tradisional memakai pita lengan merah dan hitam, seperti pakaiannya, dan menjunjung tinggi hukum yang dia buat." jelas Cater.

"Kedengarannya seperti tempat yang kaku!" ucap Grim.

"Menjunjung tinggi hukum? udah hampir kayak Indonesia." ujar Lila. "Iya Tuan, sebagai rakyat Indonesia, mereka harus menaati UUD yang ada." lanjut Nali.

"Seberapa ketat kita mengikuti aturan tergantung pada pemimpin asrama, tahun lalu cukup dingin tentang itu semua." jelas Cater.

"Riddle adalah orang yang serius dari semua pemimpin asrama. Jadi dia mengikuti aturan dengan maksimal." jelas Trey lagi. "Tidak seperti Tuan yang lupa akan peraturan." ucap Lakah.

"Bleeeh. Sakit sekali..." keluh Ace yang kesakitan. "Bagaimana dengan asrama lainnya?" tanya Grim.

"Baiklah aku lanjutkan." Trey melanjutkan penjelasannya mengenai 7 asrama yang meniru salah satu dari The Great Seven."

"Asrama kami, Heartsalbyul, didirikan dengan semangat ketat dari Queen of Hearts."

"Selanjutnya, Savanaclaw, asrama yang didirikan di atas ketabahan The king of Beasts."

"Octavinelle, asrama yang didirikan atas kemurahan hati The Sea Witch."

"Scarabia, asrama yang didirikan atas pertimbangan Sorcerer of the Sand."

"Pomefiero, asrama yang didirikan atas upaya keras dari Beautiful Queen."

"Ignihyde, asrama yang didirikan atas ketekunan King of the Underworld."

"Dan, Diasomnia, asrama yang didirikan di atas keanggunan Witch of Thorns." akhir penjelasan Trey.

Setelah mendengarkan penjelasan Trey, Lila sudah selesai mencatat apa yang di jelaskan oleh Trey mengenai asrama.

"Uhm.. siap sudah aku catat." ujar Lila yang selesai menulis.

"Benar kah? Aku lihat dong." ujar Ace yang melihat tulisan Lila.

"Astaga..tulisannya..tidak bisa di baca." bisik Deuce."Kau benar, Deuce." bisik Ace lagi.

"Tulisannya Tuan emang kayak ceker ayam." kepala Lakah langsung di tabok.

"Adohhh!?"

"Ngomong apa kamu tadi hah?" tanya Lila yang udah ngamuk.

"E-enggak apa-apa Tuan hehehe.." jawab Lakah gemetaran.

"Rasakno kowe..(rasain kamu)" bisik Bili.

"Nama mereka terlalu panjang! Tidak mungkin aku akan mengingat semua itu!" Keluh Grim.

"Bagiku aku sudah mengingat semuanya secara urut." ucap Lila serius.

"Ehh-- benarkah?" tanya Cater kaget.

"Iyap. Aku orangnya agak bodoh kalau sama pelajaran sekolah di tempat tinggal ku, kalau hal-hal sihir kayak gini aku agak tau banyak." jelas Lila.

"Hebatnya..."

"Ya iyalah siapa lagi kalau bukan Tuan Lila hehehe." ujar Nali.

-TBC-

Twisted Wonderland The World Of FantasyWhere stories live. Discover now