Chapter 4 - Ramshackle Dorm

139 18 15
                                    

Beberapa jam kemudian,

"Tidak ada, nama tempat tinggalmu tidak ada di mana pun di peta, di sejarahpun juga tidak ada di manapun.  Apa kalian benar berasal dari indonesia? Apa kalian tidak berbohong?" tanya kepala sekolah. Mereka hanya menggelengkan kepala.

"Apa kau bawa barang-barang dari tempat tinggal mu dari dalam tas kecil mu itu?" ucapnya lagi. Lila mengambil barang dari tas ajaib nya dan beruntung nya ia mendapatkan hp dan buku atlas Indonesia miliknya.

"Sebenarnya masih ada lagi, tapi ini ada petunjuk soal tempat tinggal kami." ucap Lila. "Itu hp dan buku apa itu?" tanya kepala sekolah yang melihat buku bertuliskan "Atlas peta Indonesia dan sekitarnya" .

"Ini adalah buku atlas disini terdapat daerah tempat kami tinggal." ucap Bili. Kepala sekolah hanya mengatakan, "Begitu ya."

Mereka berpikir sejenak, dan Danial bertanya sambil membuka buku atlas milik Lila, "Apa anda tidak punya peta lain maksud kami seperti peta bumi?"

"Bumi? Apa maksud kalian?" tanya kepala sekolah. Kelompok Lila langsung terkejut dan saling memandang dengan ekspresi bingung. "Tunggu dulu, bukannya dunia ini ada di bumi?" tanya Lila bingung.

"Bumi? dunia ini disebut 'Twisted Wonderland'. Apa kalian berasal dari bumi?" tanya kepala sekolah.

"Ini bukan teori avatar the last airbender, kan?" pikir Lila semakin bingung.

Kelompok Lila mengangguk dengan ekspresi yang masih terheran-heran.

"Kalau begitu mungkin kalian itu alien atau mungkin kalian berasal dari dunia lain." lanjutnya.

"Astaga kita di bilang alien?! Kurang ajar ini orang!" batin kelompok Lila kesal.

"Apa kau bisa menghubungi orang tua? Apa kau tinggal bersama kedua orang tuamu?" tanya kepala sekolah. "Tuan hanya tinggal dengan ayahnya, ibunya bekerja di luar kota." jawab salah satu hewan peliharaan Lila.

Kepala sekolah seperti terdiam mendengar apa yang di katakan hewan peliharaan Lila itu. Lila mengambil hpnya dan mencoba mengubungi ayahnya tapi tidak tersambung.

"Apa tidak tersambung, Tuan?" tanya salah satu hewan peliharaan Lila. Lila hanya menggeleng sambil bersedih.

Dan secara tiba-tiba Lila bersujud dan berkata, "Aku mohon ijinkan kami bersekolah sihir di sini selama kami memiliki sihir. Juga walaupun kami perempuan terkecuali Danial, ijinkan lah kami bersekolah disini. Ku mohon!" Lila bahkan sampai memohon-mohon ke kepala sekolah.

Kepala sekolah merubah pikirannya, "Baiklah, mulai besok aku akan mendaftarkan mu di sekolah ini. Aku juga tidak bisa membiarkan kalian pergi dari sini tanpa uang dan alat komunikasi yang masih berguna."

"Karena kekuatan mu tergolong ke semua asrama maka dari itu... Ah aku tahu, ada gedung asrama yang tidak terpakai di sekolah ini, jika kalian membersihkan nya itu akan cukup untuk kalian tinggal di sana, sementara aku akan cari cara agar kalian bisa pulang. Karena aku baik hati." lanjutnya sambil memuji dirinya sendiri.

"Orang aneh." batin kelompok Lila.

"Ayo kita ke asrama mu." ajak kepala sekolah.

Sesampainya di sana,

"Ini dia asramanya." jawabnya sambil menunjukkan sebuah gedung tua yang gelap. "Wow.. sungguh klasik." Lila terkagum dengan tampilan gedung itu. "Kalau begitu, ayo kita masuk ke dalam." ajak kepala sekolah menuju ke dalam gedung tua itu.

"Dari luar aja sudah seram apa lagi di dalam nya, malah tambah merinding." guman Kiki merinding. "Bagi ku biasa saja, bangunan ini luar biasa." ucap Lila.

Lakah, Bili, Nali, Kiki, dan Danial merasakan suasana yang begitu merinding dan tiba-tiba..

"Booo!!"

"AAAKKKHHHH!!!" Hewan peliharaan Lila dan kepala sekolah berteriak kaget karena melihat 3 hantu tapi Lila tidak kaget sama sekali.

Ketiga hantu itu ada yang berbadan kurus, bertubuh kecil, dan yang terakhir bertubuh gemuk. Ketiga hantu itu tampak heran dengan Lila yang tidak terkejut sama sekali.

Tapi Lila malah, "Kalian hantu sungguhan? Hebat, aku belum melihat hantu sungguhan. Boleh kah kalian menjadi objek gambaran ku? Boleh kah? Boleh kah?"

Hewan peliharaan Lila cuma bisa diem ngeliat Tuannya yang tingkahnya seperti itu saat melihat apa yang baru pertama kali Lila lihat.

"Karena Tuan gak pernah liat hantu sungguhan dia jadi seperti itu. Anda akan terbiasa." ucap salah satu hewan peliharaan Lila kepada kepala sekolah

Dengan cepat Lila bisa mengjinakkan ketiga hantu itu dengan berbicara dengan ramah.

"Baiklah Lila, Ayo kita melihat ruangan lainnya." ajak kepala sekolah. Lila melambaikan tangannya kepada tiga hantu itu dan tidak takut sama sekali terkecuali hewan peliharaan yang langsung bersembunyi di tas ajaib milik Lila.

Diruangan itu masih berdebu dan kotor seperti tidak diurus.

"Tinggal disini setidaknya akan melindungi kalian dari hujan, sementara aku akan mencari tau cara memulangkan kalian, dan jangan pergi ke area sekolah!" ucap kepala sekolah.

"Kalau kalian butuh makanan aku bisa membawakannya untuk kalian." lanjutnya.

"Terima kasih kepala sekolah tapi aku ingin mencoba memasak sendiri." ucap Lila. "Kalau begitu bagaimana dengan hewan peliharaan mu?" tanya kepala sekolah.

"Mereka kadang makan tumbuhan, buah-buahan, dan daging. Apapun yang mereka mau akan aku buatkan." jawab Lila.

"Itu benar!" "Tuan adalah yang terbaik!"

"Baiklah kalau begitu, jika kalian butuh sesuatu panggil saja aku, karena aku baik hati." ucap kepala sekolah lalu pergi meninggalkan kelompok Lila di asrama.

"Orang itu selalu mengatakan kalimat yang sama." ujar Danial. "Iya dia selalu mengatakan 'aku baik hati' entah apa maksudnya itu." lanjut Bili sambil menirukan kalimat yang diucapkan kepala sekolah.

"Mencurigakan." "Benar sekali."

"Menurutku kepala sekolah itu orang yang baik dari pada kepala sekolah ku sebelumnya." ucap Lila sambil menaruh tangannya di belakang kepalanya.

"Jangan dilihat dari sifat luarnya Tuan. Belum tentu orang itu adalah orang yang baik." ucap Lakah sambil mengambil sapu di dekatnya.

"Baiklah ayo kita bersih-bersih." Lila menggunakan sihirnya untuk mengganti bajunya dengan baju biasa yang cocok untuk di pakai.

"Baju upacara ini aku simpan di tas ajaib ku dulu. Sebelum itu aku akan memanggil para hantu-hantu tadi." ucap Lila yang tiba-tiba ketiga hantu itu muncul.

"Apa kau butuh bantuan kami?" tanya ketiga hantu itu. "Apa kalian bisa membetulkan bagian-bagian yang berlubang dan sebagainya, supaya atap disini tidak bocor? Sementara kami akan membersihkan lantai dan kaca." perintah Lila pada hantu itu dengan ramah.

"Tentu saja dengan senang hati akan kami lakukan, Lila." ketiga hantu itu pergi dan melaksanakan tugas mereka.

"Sejak kapan Tuan akrab dengan hantu?" tanya Lakah terheran-heran. "Entahlah. Aku cuma ngobrol dengan sopan." jawab Lila santai

Beberapa menit kemudian, saat kami bersih-bersih terdengar suara hujan yang begitu deras.

"Suasana hujannya sama saja dengan di Indonesia." ucap Lila sambil mengelap jendela. Tiba-tiba terdengar suara yang familiar. "Hujan di luar sana sangat deras sekali.. " dan ternyata itu Grim.

"Grim?!"

-TBC-

Twisted Wonderland The World Of FantasyWhere stories live. Discover now