Chapter 14 - United Front First

92 13 4
                                    

Setelah Lila menjelaskan rencana yang akan mereka lalukan,

"Apa kau yakin Lila ini akan berhasil?" tanya Deuce. "hei, apa rencana ini akan berhasil? aku ta.. tidak, aku hanya khawatir." ucap Grim.

"Tenang saja, kita akan baik-baik saja." ucap Lila. "Haha, kau terlalu tegang. Kita akan mengikuti rencana." ucap Ace. "Perkataan Tuan kami adalah perintah, jadi dengarkan saja apa yang Tuan kami suruh." ucap Danial. "Iya, iya. Ayo kita selesaikan masalah ini!" lanjut Ace.

"Hei monster! K-k-kesini." teriak Grim ketakutan.

"Grrrr... PERGI!!!" kata monster itu mendekat. "Gah, mosternya datang!" ucap Grim, lalu lari menuju ke arah kelompok Lila dan kemudian bersembunyi di semak-semak sesuai rencana.

Kelompok Lila mengeluarkan kekuatan mereka masing-masing. Mereka menunggu aba-aba yang sesuai dengan rencana mereka, mereka tarik nafas dan,

"Lakah, Bili, Nali, Kiki, Danial. Sekarang!!" Lila dan hewan peliharaannya menyerang monster itu dengan keras sampai-sampai menyebabkan tanahnya berguncang.

Grim melihat cara Lila menyerang yang seperti binatang buas sedang mengamuk. Dan Lila sangat mudah membantu hewan peliharannya menyerang monster itu.

"Pukulan mereka sangatlah kuat." guman Grim.

Kelompok Lila menghentikan serangan mereka dan berteriak, "SEKARANG!!!" dengan cepat mereka langsung berteleportasi menjauh dari monster itu.

"Oke, aku mengerti! Rasakan ini, badai ekstra besar!" ucap Ace mengeluarkan sihir anginnya yang paling kuat. "Dan api spesial Grim agung! Fgnaaa!" ucap Grim langsung mengeluarkan sihir api birunya dan menggabungkan dengan sihirnya Ace.

Kelompok Lila dengan cepat menggabungkan sihir mereka dan melawan monster itu. Monster itu teriak kesakitan.

"Bagaimana! Aku bahkan bisa menggabungkan api ku dengan api Grim yang jelek menjadi api neraka!" ucap Ace bangga. "Api ku tidak jelek! Ugh, setiap kata yang keluar dari mulutmu membuat ku kesal!" ucap Grim.

"Hehe, sihir mu kuat sekali, Lila. Sampai-sampai menyebabkan guncangan tanah, aku sampai mengira itu gempa tadi." ucap Ace. "Maaf, hei Deuce mosnternya sudah terperangkap dengan tornado api!" ucap Lila memberikan kode pada Deuce.

"Tenangkan diri.. bidik.. benda besar dan berat yang aku tahu.. datanglah, panci ramuan!" ucap Deuce lalu keluar panci ramuan yang paling  besar jatuh diatas monster.

"Berhasil! Kerja yang bagus semuanya! Hei, lihat! Monster itu terlihat gepeng seperti pancake sama seperti Ace tadi!" ejek Grim. "Kamu tidak perlu mengungkitnya lagi! Astaga, hari ini benar-benar bukan hari keberuntungan ku." jawab Ace.

"Ayo kita ambil batu sihir itu selagi monster itu tidak bisa bergerak." ucap Deuce yang berlari masuk goa diikuti kelompok Lila dan yang lainnya.

"Tuunggguuuu!!!" teriak monster itu dari luar. Sesampainya di ujung goa Deuce langsung mengambil batu sihir itu.

"Jangan sentuuhh!!!" ucap monster berusaha bangkit. "Oh tidak! Monster itu hampir bebas!" ucap Ace. "Oi Deuce, lempar barang lagi kearahnya!" ucap Grim. "Iya, cepat sebelum kita dalam bahaya!" ucap Kiki. "Eeeh, sesuatu yang berat!?" tanya Deuce sambil berpikir.

"D-datanglah! kuali!" ucap Deuce, "Lalu, umm, umm, panci ramuan!?" ucap Deuce mulai panik "Dan satu lagi, panci ramuan!" ucap Deuce ketiga kalinya. Ketiga panci yang ukurannya besar tersebut jatuh diatas monster itu.

"Apa kau tidak bisa mengeluarkan benda lain yang ada dipikiranmu selain panci ramuan!?" tanya Ace. "Berisik! Aku sudah kehabisan ide! jawab Deuce, lalu Grim mengeluarkan apinya membantu Deuce. kelompok Lila juga mengeluarkan sihir mereka masing-masing.

"Kita sudah mendapatkan batu sihir! Ayo kita pergi dari sini!" ucap Nali. Lalu mereka semua lari menuju hutan kesunyian.

"Batu... itu.. MILIKKU!!" teriak monster itu lalu membebaskan diri dari segala barang yang dijatuhkan oleh Deuce.

Sesampainya di hutan kesunyian,

"Tidak mungkin!? Monster itu bisa bangkit setelah dijatuhi barang seberat itu dan mengejar kita!" ucap Ace panik. "Uughh..! Kembalikan!!" teriak mosnter itu yang masih mengejar mereka. "Sial! Kalau seperti itu terus dia akan menyusul!" ucap  Deuce masih berlari.

"Deuce! Aku punya ide! Aku akan menyerang makhluk itu duluan, setelah itu kalian menyerang monster itu setelah aku memberi aba-aba. Karena aku yakin itu akan berhasil." jelas Lila sambil berlari.

"Aahh, baiklah! Ayo kita selesaikan masalah ini! Jangan kecewakan aku ya, tuan serius!" ucap Ace kepada Deuce. "Kamu juga! Jangan kecewa kan aku!" jawab Deuce. "Aku akan menunjukkan kekuatan ku yang sebenarnya!" ikut Grim. "Apapun perintah Tuan, akan selalu kami laksanakan." ucap kelima hewan peliharaan Lila.

Lalu mereka semua berpencar dan hanya menyisakan Lila seorang diri yang akan berhadapan dengan monster itu.

"Hei monster! Kesini!" teriak Lila pada monster itu. Monster itu berlari menuju kearah Lila.

"Batu.. itu.. KEMBALIKAN!" teriak monster itu yang akan menyerang Lila.

Dengan cepat Lila menggunakan kekuatan jiwa di undertale yaitu perseverance (ketekunan), yang dimana penampilan Lila seperti muffet.

Monster laba-laba yang memiliki 6 lengan, 5 mata. Memakai baju monyet merah dengan kancing di depan, pita merah di dadanya, serta kuncir kembar di rambutnya, warna semua pakaian dan aksesoris yang dia pakai berwarna unggu sesuai dengan warna kekuatan jiwa yang dia gunakan.

Lila menyerang monster itu dengan kekuatan cat warna jiwa nya dan mengenai monster itu, Lila memetikkan jarinya sehingga cat yang mengenai mosnter itu berubah menjadi jaring laba-laba yang begitu lengket.

Lalu Lila dengan cepat memberikan aba-aba pada mereka semua dan langsung menyerang dengan sihir mereka masing-masing termasuk Lila. Setelah selang berlalu, monster itu mengalami kekalahan.

Mereka semua menggunakan kesempatan itu untuk menyerang sekuat tenaga. Dan saat itu monster itu tumbang, dan menghilang seperti debu yang dihembuskan oleh angin.

Mereka semua terlihat kecapean, "Kita... berhasil?" tanya Ace masih tidak percaya. "K-kita menang.. kita benar-benar menang!" ucap Gim. "Hore!!" sorak Deuce. "Berhasil! Berhasil hore!!" girang kelompok Lila. "Kita berhasil!" lanjut Ace.

"Tos kemenangan untuk kita semua!" sorak Grim. Mereka semua bertos riang.

Lila jadi teringat saat dia melakukan hal itu dengan teman-teman di dunia aslinya, "Aku harap mereka tidak mencariku." ucap Lila sambil tersenyum kecil. "Semoga saja, Tuan." lanjut kelima hewan peliharaan Lila.

-TBC-

Twisted Wonderland The World Of FantasyWhere stories live. Discover now