Chapter 11 - Unintentional trouble

98 14 18
                                    

"kalian semua, APA YANG KALIAN SEMUA LAKUKAN!!" Teriak kepala sekolah. "Ffnyaaa... Ruangannya berputar.." Ucap Grim yang baru sadarkan diri.

"Kalian tidak puas dengan merusak patung lalu kemudian menghancurkan lampu lilin!? Tidak akan ku maafkan, kalian semua ku keluarkan dari sekolah!" Marah kepala sekolah.

"Ehh...!" Ucap Deuce, Ace, dan Lila terkejut. "Kumohon, apaun selain dikeluarkan! Masih banyak yang harus kulakukan di sekolah ini." Ucap Deuce. "Aku tidak bisa menyalahkan apa pun selain kebodohan mu sendiri." Ucap kepala sekolah.

"Baru sehari masuk sekolah udah langsung di suruh keluar aja, ini sekolah bukan penginapan." Ucap Lila melawan. "Kamu jangan melawan perkataan ku, Lila." Peringati kepala sekolah. "Ya ya.." Jawab Lila.

"Aku akan membayar kerusakan yang ada!" Jawab Deuce.

"Ini bukan lampu lilin biasa. Sihir yang ada di lampu lilin ajaib ini bisa menyala selamanya. Ini adalah mahakarya yang dibuat oleh master legendaris dengan alat sihirnya. Itu telah dipercayakan sejak sekolah ini didirikan. Mempertimbangkan nilai sejarahnya kira-kira harganya 10 juta madol. Apa kau sanggup membayarnya?" Jelas kepala sekolah.

"10 juta madol?! Rugi besar aku. Mana rakyat jelata lagi, nasib nasib." Ucap Lila lemas. "Tapi kepala sekolah, bukannya sihir kepala sekolah bisa memperbaikinya?" Tanya Ace.

"Tidak semua sihir bisa memperbaikinya. Yang lebih penting jantung dari lilin ini yang dinamakan batu sihir sudah pecah. Tidak ada dua batu ajaib yang sama. Lampu lilin ini sudah tidak bisa menyala lagi.." Ucap kepala sekolah.

"Kalau begitu biar aku saja yang memperbaiki nya dengan kekuatan sihir ku. Sihir ku masih bisa memperbaiki apapun." Tawar Lila.

"Tidak! Kau tidak boleh terlalu sering menggunakan mu sendiri, itu akan berakibat fatal!" Ucap kepala sekolah. "Dengerin tuh Tuan, takutnya Tuan kenapa-kenapa." Ucap Lakah. "Iya deh." Jawab Lila.

"Uhm.. Lila apakah itu sayap asli?" Tanya kepala sekolah. "Iya, ini sayap asli. Tadi masih bisa buat terbang tapi sekarang gak tau masih bisa apa enggak, ditindihin sama yang jatuh tadi." Jawab Lila. "Bisa kau coba terbang sekali lagi?" pinta kepala sekolah. "Baiklah." Jawab Lila.

Lila mencoba terbang sedikit tetapi dia terjatuh, dicoba kedua kalinya juga jatuh.

"Aku rasa tulang sayap ku patah gara-gara ketindihan tadi, mungkin aku tidak bisa terbang selama beberapa hari." Ucap Lila. "Heehhh?!" Suara kaget mereka itu membuat kelompok Lila menutup telinganya.

"Maafkan aku Lila telah menindihmu tadi, maaf sebesar-besarnya." Ucap Ace. "Tidak apa-apa, aku sudah terbiasa." Jawab Lila ke Ace.

"Sial... apa yang kulakukan.. apa yang harus kukatakan pada ibu..." Ucap Deuce menyesal. "Kepala sekolah apa ada cara lain untuk memperbaiki nya?" Tanya Lila yang masih merasa bersalah.

"... Benar juga. Ada satu cara. Mungkin ada satu cara untuk memperbaiki lampu lilin ini. "Heh..?!" Ucap Ace, Deuce, dan Lila terkejut. "Batu ajaib untuk lampu lilin ini berasal dari tambang kurcaci. Jika kita memiliki batu ajaib yang sama dengan aslinya mungkin kita bisa memperbaikinya." Jelas kepala sekolah.

"Aku akan pergi mencari batu sihir itu, tolong izinkan aku pergi mencarinya!" pinta Deuce. "Aku tidak yakin jika masih ada batu yang tersisa disana. Tempat tambang telah ditutup untuk sementara waktu dan itu terjadi karena kehabisan kristal." Jelas kepala sekolah.

"Aku akan melakukan apapun untuk tidak dikeluarkan." Ucap Deuce. "... Baik. Aku beri kalian waktu satu malam. Besok datanglah keruanganku dengan membawa batu sihir kalau tidak kalian tidak kembali dengan membawa batu sihir akan aku keluarkan." Ucap kepala sekolah.

"Baik, terima kasih banyak." Ucap Deuce, "Tapi sebelum itu kalian bawa Lila ke UKS untuk mengobati sayapnya." lanjut kepala sekolah. "Baiklah." Ucap Ace dan Deuce.

"Pakai pintu yang ada di aula cermin untuk langsung menuju tambang kurcaci." Jelas kepala sekolah. "Baik." Jawab Deuce.

Lakah menggeret Grim ikut untuk pergi ke UKS. Grim yang diseret terbangun, "Ha? Apa yang terjadi?" . "Kau benar-benar sudah mengacaukannya, Grim." Ucap Lakah. "Kau harus minta maaf pada Tuan kami." Ucap Danial.

Selama perjalan ke UKS Lakah, Bili, Nali, Kiki, dan Danial menjelaskan kejadian tadi kepada Grim. Dan Grim langsung merasa bersalah.

Sesampainya di UKS,

Kelima hewan peliharaan mengobati luka di sayapnya Lila dan memperbani nya.

"Maaf kan aku Lila aku tidak bermaksud melukai sayap mu." Ucap Ace. "Tidak apa-apa, sayap ku akan sembuh kok dengan cepat." Jawab Lila. "Aku juga minta maaf Lila, ini salah ku. Aku yang bersembunyi diantara lampu lilin tadi." Ucap Grim. "Aku juga minta maaf, Lila. Soal pendaratan tadi." Ucap Deuce.

"Itu bukan salah kalian, ini salah ku. Seharusnya tadi aku melayang saja." Ucap Lila bersalah. "Jangan salahkan dirimu sendiri, Tuan. Kita akan mencari batu sihir bersama-sama dan menyelesaikan semua masalahnya." Ucap Kiki.

"Baik, sudah selesai Tuan." Lanjutnya. "Terima kasih semuanya, sudah menemani ku." Ucap Lila. "Sama-sama Lila." Jawab Ace, Deuce, Grim, dan kelima hewan peliharaan Lila. "Baiklah ayo kita ke aula cermin! Aku ingin masalah ini berakhir." Ajak Ace. "Ayo."

Mereka semua keluar dari UKS.

"Ngomong-ngomong Lila, tinggi mu itu berapa? Kayaknya tinggi mu hampir sama dengan ku?" Tanya Ace. "Tinggi 171 cm." Jawab Lila. Ace dan Deuce langsung terkejut.

"171 cm?! Yang benar saja?! Jarang sekali aku melihat perempuan tinggi seperti mu. Biasanya perempuan yang kutemui selalu pendek." Ucap Ace.

Lila tersenyum dengan mata melotot dan bilang, "Boneka santet mana? Boneka santet?"

"Ehh Tuan-Tuan?! Sabar Tuan! Sabar!" Hewan peliharaan Lila memegang tangan Lila dan menenangkannya. "Ngeri juga senyumannya." Batin Ace, Deuce dan Grim ngeri.

Sesampainya di aula cermin,

"Ahh.. kenapa jadi begini? Hari ini benar-benar hari burukku..." Ucap Ace. "Sekarang bukan waktunya berguman! Ayo pergi!... Cermin cermin di dinding. Tunjukkan kami jalan ke tambang kurcaci." Ucap Deuce. "Kata-katanya mirip evil queen, masih inget kata-katanya sampai sekarang." Batin Lila.

Lalu tiba-tiba cermin tersebut bersinar sangat terang sehingga mereka semua menutup mata mereka.

-TBC-

Twisted Wonderland The World Of FantasyWhere stories live. Discover now