Chapter 12 - Severe spot

88 14 14
                                    

Malam hari dihutan sunyi dekat tambang kurcaci,

"Jadi ini tambang kurcaci, dulu tempat tambang ini makmur karena tambang batu sihir tapi, ..." Ucap Deuce. "Uuhh.. rasanya seperti ada yang muncul.." Ucap Grim ketakutan. "Baru datang aja udah takut, belajar berani dong jangan cengeng." Ejek Bili. "Aku bukan penakut, aku ini berani." Jawab Grim protes. "Ya ya terserah." Ucap Nali.

"Oh, ada rumah di sana. Bagaimana kita bertanya pada mereka tentang tambang." Usul Ace.

Mereka menuju ke rumah itu dan mengetuk pintu. Saat mengetuk pintu itu tidak ada yang membukanya, maka dari itu mereka membuka pintu itu dengan permisi. Ternyata pintunya tidak dikunci.

"Selamat malam, tidak ada orang.." Ucap Deuce.

"Rumah ini berdebu dan berantakan, pasti sudah ditinggal lama." Ucap Lila. "Berarti rumah ini angker dong?!" Ucap Lakah ngawur. "Ya enggak lah, mana ada hantu di hutan kayak gini." Ucap Lila.

"Ya, kalau misalnya ada? Gimana?"
"Iya juga ya.."
"Hah... Tuan pikunnya makin parah sekarang."

"Fuwah! Ada jaring laba-laba yang menyangkut di wajah ku!" Ucap Grim. "Lihat, meja dan kursi ini, apa yang tinggal di sini adalah anak kecil?" Tanya Ace sambil menunjuk ruang makan. "Kalau dari nama tempat ini, itu berarti ini adalah rumah para kurcaci." Jelas Lila.

"Wah iya juga. Satu, dua... ada tujuh! Banyak sekali!" Ucap Ace terkejut. 'Oh.. Iya, tujuh kurcaci dari dongeng putri salju.' Pikir Lila.

"Disini mungkin dulunya makmur ketika tambang berkembang." Ucap Deuce.

"Mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan. Setelah Kristal ajaib ditemukan di dalam batu bara. Untung saat ini, kita periksa tambangnya dulu." Ucap Ace.

Di depan tambang,

"A-apa kita kan masuk ke gua yang gelap itu?!" Tanya Grim gemetar. "Takut? Lemah." Ejek Ace. "Hahaha ada yang penakut disini, gak jantan tau." Ejek Danial. "A..apa? Aku bukan penakut! Aku yang akan memimpin, kalian ikuti aku.." Ucap Grim yang mencoba berani.

Setelah beberapa langkah,

"Tunggu!" Ucap Lila menghentikan perjalanan mereka. "Ada apa?" Tanya Ace. "Aku mencium sesuatu... Ada yang datang ke sini." Ucap Lila.

Grim langsung bersembunyi di belakang Lakah. "Ternyata kau benar-benar penakut." Ejek Lakah."Sudah kubilang aku bukan penakut." Jawab Grim kesal. "Hah.. terserah kau aja deh.." Guman Lakah.

"Kau seperti anjing pelacak saja, Lila." Ucap Deuce. "Tuan kami bisa berubah menjadi hewan darat, amfibi, hewan laut dan serangga. Maka dari itu Tuan memiliki kemampuan jenis binatang tadi." Jelas Nali. "Hebat juga.." Kagum Ace dan Deuce.

"Hi hi hi.. kita mendapatkan pengunjung setelah 10 tahun." Ucap hantu A yang muncul dari tambang. "Buatlah dirimu seperti di rumah sendiri. Untuk selamanya." Ucap hantu B.

"Ehh.. kenapa ada hantu disini?" Tanya Ace. "Entahlah, yang jelas mungkin mereka penjaga tambang ini." Ucap Lila. "Ayo kita singkirkan mereka!" Ajak Deuce.

"Kami semua ikut, sudah lama aku tidak mengeluarkan senjata ku." Ucap Lila, lalu mengeluarkan senjata utama nya adalah kuas menggambar.

"Kuas? Itu senjata mu, Lila?" Tanya Grim. "Oh tentu saja, sesuai dengan hobi ku yaitu menggambar." Ucap Lila.

"Saatnya kita berubah menjadi manusia!" Kelima hewan peliharaan Lila berubah menjadi manusia. "Penampilan kalian menjadi manusia, lumayan keren." Puji Deuce. "Terima kasih, sekarang ayo kita singkirkan hantu itu." Ajak salah satu kelima hewan peliharaan Lila.

                               ---

Setelah menyingkirkan hantu tersebut,

"Ternyata tempat seperti ini banyak hantu nya." Keluh Ace. "Iya, jarang sekali ada hantu di tempat tambang. Perasaan di daerah tambang tempat tinggal ku tidak ada kisah mistis nya." Ucap Lila. "Kau suka hal mistis? pantas saja tapi kau melihat hantu-hantu tadi biasa saja." Ucap Ace.

"Kalau kita melawannya satu satu tidak ada habis nya. Kita langsung masuk saja." Lanjut Deuce. "Jangan menyuruh terus. Jika kau tidak melakukan kebodohan tadi, kita tidak akan berada di sini." Ucap Ace.

"Bukankah yang memulai itu kamu? Karena kau tidak mau menerima hukuman." Ucap Deuce. "Yang memulainya bola berbulu itu, dia yang membakar patung ratu hati!" Elak Ace.

"Ffgna! Itu salah mu karena mengejekku!" Jawab Grim. 'Pertengkaran ini tidak ada habisnya.' Pikir kelompok Lila.

"Kalian semua! Apakah kalian bisa mengerti situasi kita sekarang? Kita semua akan dikeluarkan jika kita tidak membawa batu sihir besok!" Ucap Deuce. "Maka dari itu berhentilah mengomentari, itu benar-benar mengganggu ku." Ucap Ace.

"Bisakah kalian diam? Kita harus fokus apa yang akan kita lakukan sekarang!" Ucap Lila kesal. "Kalian membuat Tuan kita marah.." "Kurasa Tuan marah besar." Kelima hewan peliharaan Lila merasa terganggu.

Lalu tiba-tiba terdengar suara langkah yang keras.

"Ssst, kalian bisa diam sebentar.. kurasa aku mendengar sesuatu." Ucap Lila, mereka berdelapan terdiam. "Aku juga mendengarnya, Tuan.." Ucap Bili. Mereka memfokuskan indra pendengar mereka.

"Ja.. Ber...!" Mereka semua terkejut.

"S-suara apa itu?" Tanya Ace. "Ba... In.... Milikku...!"

"Suaranya semakin mendekat.." Ucap Deuce.

"Tuan aku takut.." Ucap salah satu kelima hewan peliharaan Lila.

"Tetap berada di belakang ku." Ucap Lila menenangkan peliharannya.

"BATU... INI MILIKKU!!!" tiba-tiba muncul makhluk raksasa dengan kepala kaca yang berisi cairan seperti tinta, muncul dari dalam gua.

"Makhluknya keluar!!!!" teriak mereka semua. Mereka semua melarikan diri. Lila, Lakah, dan Bili berubah menjadi binatang buas, mengangkat Ace, Deuce, Grim, Nali, Kiki, dan Danial, berlari keluar dari goa.

"Makhluk apa itu tadi?" tanya Deuce. "Fffgnnaaa!! Kepala sekolah tidak mengatakan apapun tentang itu!! Ayo kita pergi dari sini!" ucap Grim. "Makhluk itu mengerikan seklai! Barusan dia bilang batu!?" lanjut Ace. "Hee?" Ucap Grim.

"Ba.. tu, tidak... berikan!!!" ucap monster tanpa wajah. Mereka semua terkejut. "Ternyata masih ada batu sihir yang tersisa di sini!" ucap Deuce lega.

"T-t-t-tidak mau! Tidak mau! Walaupun aku seorang jenius tapi aku tidak bisa mengalahkan makhluk itu!" ucap Grim. "Tapi kalau kita tidak membawa batu itu pulang kita akan dikeluarkan... aku akan mengambilnya!" ucap Deuce.

"kau pasti bercanda kan!?" tanya Ace. "Jika kau mengambilnya sendiri, itu sama saja kau cari mati!" ucap Lila kesal.  "Aku dalam keadaan apa pun tidak boleh dikeluarkan!" ucap Deuce yang akan masuk ke dalam.

-TBC-

Twisted Wonderland The World Of FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang