Chapter 19 - Lila's secret is revealed.

114 12 54
                                    

"Jadi kau adalah orang yang berasal dari dunia lain, Lila?" tanya Deuce sedikit bingung. "Jadi selama ini kau berbohong Lila?" tanya Ace. Lila menjawab, "Aku sudah pandai berbohong sejak aku masih kecil.."

Semua terdiam, kemudian Lila melanjutkan omongannya, "Jangan ditiru..aku takut dosa kalian bertambah.."

Riddle bertanya kepada sekolah, "Mengapa Kepala Sekolah merahasiakan semua ini?". Kepala sekolah berkata,"Karena dia berasal dari dunia luar, aku tidak ingin identitasnya diketahui oleh orang lain."

"Kau.. kau gadis yang ada di upacara kemarin yang ada di upacara waktu itu kan?" tanya murid situ. Lila hanya mengangguk. "Jadi kau dan hewan peliharaan mu itu juga dari dunia lain?" tanya salah satu murid disitu.

"Itu benar. Bisakah kau tidak bertanya ulang? aku akan menampar mulutmu seperti menampar nyamuk tepat di pipimu." ucap Lila kesal. "Maaf.."

"Jadi kalian berasal dari mana?" tanya salah satu murid. "Aku berasal dari Jawa Tengah, Indonesia. Dan kami memang berasal dari dunia lain karena sebenarnya dunia ku tidak ada sihir.. jadi semua manusia disana hidup tanpa sihir dan melakukan aktifitas mereka menggunakan kekuatan fisik." jelas Lila. "Dunia tanpa sihir?!" kaget mereka semua.

"Semua sihir ku hanya lah imajinasinya sejak aku masih kecil...maka dari itu sihir yang kukeluarkan hanya lah imajinasi ku sendiri.." lanjut Lila.

"Lalu bagaimana dengan hewan peliharaan mu?" tanya mereka.

"Hewan peliharaan ku hanya patung mainan yang aku beli saat aku masih kecil.." jawab Lila. "Tepat sekali, itu mengapa Tuan berimajinasi kalau kami menjadi hewan hidup supaya Tuan kami tidak kesepian." ucap Lakah.

"Dan kenapa kau bisa tahu soal patung tujuh penyihir terkuat, Lila?" tanya Ace. "Di dunia ku mereka hanya lah tokoh dari cerita dongeng untuk dibaca oleh anak-anak, itu mengapa hal-hal yang berbau fantasi di dunia ku hanya imajinasi untuk anak-anak." ucap Lila.

Lila menjelaskan, "Dunia ku tidak ada sihir, tidak ada siluman, tidak ada peri, apapun itu yang berhubungan dengan dunia yang penuh dengan makhluk yang berbeda...aku sangat pemasaran seperti apa siluman, sihir, dan peri termasuk makhluk yang belum pernah aku temui sebelumnya.."

Semua merasa kasihan atas penjelasan Lila itu. "Aku beruntung bisa ke dunia ini, aku biaa melihat sihir, siluman, peri dan sebagainya. Aku ingin.. merasakan hal yang belum pernah aku rasakan.. aku ingin punya teman yang unik seperti kalian..." jelas Lila.

"Aku tahu ini aneh tapi ini nyata. Aku harap kalian percaya apa yang kami katakan." lanjutnya. Semua seperti terdiam sejenak lalu mereka ingin berbicara.

"Kami semua percaya." ucap salah satu murid. "Aku sedikit cemas padamu saat situasi seperti ini." "Dan kami setuju akan menjaga kalian." ucap salah satu murid.

"Benarkah?" tanya Lila. "Tentu saja. Ini adalah perintah kepala sekolah yang harus kami laksanakan." ucap murid itu.

"Kalau begitu, aku Lila Arina Ramadhani, kalian bisa memanggil ku Lila."

"Aku Lakah, kucing betina." "Aku Bili, beruang betina." "Nali, kura-kura betina." "Aku Kiki kepiting betina." "Aku Danial, kura-kura jantan." Hewan peliharaan Lila memperkenalkan diri mereka masing-masing.

"Aku Grim, pasti kalian semua ingat padaku." ucap Grim. "Tentu saja kami masih ingat." ucap Mereka.

"Ngomong-ngomong nama ku Rid-"

"Kau Riddle Rosehearts, ketua asrama Heartslabyul kan? aku sudah tahu." ucap Lila. Riddle seperti terkejut dengan apa yang dikatakan Lila, "Dari mana kau tahu namaku?". "Aku memiliki kemampuan dapat melihat data informasi orang lain atau juga informasi lainnya seperti komputer yang mencari data informasi." ucap Lila.

Semua yang ada disitu terkagum dan tidak percaya. "Kau Trey Clover, wakil asrama Heartslabyul, dan kau Cater Diamond, murid dari asrama Heartslabyul." ucap Lila sambil menunjuk orang yang bernama Trey dan Cater.

"Sihirnya.." "Diluar dugaan kita."

"Hei Riddle aku ada pantun untukmu." ucap Lila. "Apa itu pantun?" tanya Riddle bingung. "Udah dengerin aja." ucap Lila yang akan memulai pantunnya. "Hah.. mulai lagi.." guman Lakah. Lila memualai pantunnya dan dilanjutkan oleh kelima hewan peliharaannya.

"Membawa cangkul pergi ke sawah."
"Cakep."
"Pergi ke monas naik delman."
"Cakep."
"Rambutmu sangat indah."
"Cakep."
"Dan menawan."
"Ca.. Hah?!"

Wajah Riddle sedikit memerah dan berkata, "T-t-terima.. kasih.."

"Wajahnya nya Cater mengingatkan ku pada.. Sakamaki Laito dari anime diabolik lovers." pikir Lila.

"Jadi pantun itu apa?" tanya Riddle. Lila menjelaskan, "Pantun adalah satu di antara jenis puisi lama yang dikenal oleh orang dulu dan telah dikenal masyarakat sejak lama sekali. Ciri utama pantun adalah setiap baitnya terdiri dari empat baris dan berisikan sampiran serta isi pantun."

"Tuan udah kayak guru bahasa Indonesia aja.." batin kelima hewan peliharaan Lila.

"Kami bertiga dari asrama Savanaclaw. Aku ketua asrama asrama Savanaclaw, Leona Kingscholar."

"Aku Ruggie Bucchi. Hei lihat tinggi kita sama lho, apa kita di takdir kan kembar." tanya Ruggie yang menggarakkan tangannya seakan-akan mengukur tinggi badan kami berdua. "Ehh mungkin itu hanya kebutulan saja walaupun tinggi ku 171 cm tapi umur ku masih 15 tahun.." jawab Lila.

"Heeeh jadi hanya kebetulan ya, aku kira kita anak yang ditakdirkan kembar." ucap Ruggie sedikit kecewa.

"Kau boleh menganggap ku sebagai adik kembarmu." ucap Lila.

"Benarkah?" tanya Ruggie. "Aku serius, kebetulan aku anak tunggal di keluargaku." jawab Lila. "Horee! Akhirnya aku punya saudari kembar." ucap Ruggie gembira.

"A-aku Jack Howl.. senang bertemu dengan mu." ucap Jack malu-malu. "Peliharaan mu.. lumayan bagus." puji Jack.

"Terima kasih. Hei kau siluman serigala ya?" ucap Lila. "Iyap." jawabnya. "Wow, aku suka siluman serigala dan hewan serigala, aku masukkan mereka ke dalam list hewan favorit ku. Mereka terlihat keren." ucap Lila bangga.

"Kau suka binatang?" tanya Jack. "Aku suka yang jinak. Dan aku lebih suka saat mempelajarinya." jawab Lila.

"Kami dari Octavinelle, aku Azul Ashengrotto ketua asrama Octavinelle, dan mereka berdua adalah Jade Leech dan Floyd Leech."

"Kalian berdua.. kembar?.." ucap kelompok Lila baru sadar. "Kami memang saudara kembar." ucap Jade. "Kalian sangat lucu dan menggemaskan. Sepertinya aku akan memanggil Lila dengan sebutan udang kecil, Lakah kupanggil lele, Bili kupanggil beruang laut, Grim kupanggil bayi anjng laut. Sedangkan Nali, Kiki, dan Danial sudah jelas kalian bertiga adalah makhluk laut." ucap Floyd santai.

"Berani-beraninya kau memanggil Tuan ku seperti itu? dasar belut kurang ajar." ucap Danial kesal.

"Aku mencium bau belut dan gurita. Ternyata sesuai dengan gambaran imajinasi ku yang dimana aku membuat karakter siluman hewan air yang dapat berubah menjadi manusia walaupun tidak semua siluman hewan air yang kubuat dapat berubah menjadi manusia." jelas Lila. "Benarkah? seperti apa gambar yang kau maksud?" tanya Azul.

Lila menunjukkan gambaran yang ia buat kepada Azul. "Gambaran mu luar biasa." puji Azul. "Terima kasih." jawab Lila.

-TBC-

Twisted Wonderland The World Of FantasyWhere stories live. Discover now