Chapter 24 - Prompt escaper!

58 8 23
                                    

Di laboratorium, pelajaran pertama,

"Jadi kita akan memulai pelajaran di kelas saya. Hmmm, ada beberapa warna rambut langka di rambut kalian. Tidak buruk. Pastikan untuk merawat nya dengan benar setiap hari. Nama ku Divus Crewel. Kau mungkin boleh memanggil ku Tuan Crewel." ucap pak Crewel.

"Jor..Hari Senin sampai Sabtu aku gak keramas pagi hari sore juga keramas, malah keramas pagi nya hari Minggu.." pikir Lila.

"Silahkan duduk. Kelas akan dimulai... pertama untuk dasar-dasarnya, aku akan mengalahkan nama dan penampakan 100 jenis obat dan racun ke dalam otak kecil kalian. Kalian akan membahas jamur nanti. Sekarang hafalkan ini sehingga kalian tidak akan keracunan oleh hal-hal acak yang kalian makan dari tanah. Anjing akan memakan apapun yang tergeletak di sekitar. Pelatihan kalian akan ketat dan aku sebaiknya tidak melihat tanda merah pada ujian kalian." jelas pak Crewel panjang lebar.

"Tunggu...anjing? astaga aku ingat film disney tentang Cruella de vil. Aku pernah menontonnya saat aku masih kecil haduhhh semoga diulang di tv. Apakah dia anak Cruella de vil kayak Carlos dari film Descendants? tapi kayaknya bukan." batin Lila.

"Begitu... ngomong-ngomong apa itu jamur?" tanya Deuce. "Aku pernah makan jamur goreng, rasanya enak lho." ujar Lila sampai keluar air liur karena lapar.

"Blegh. Aku tidak pandai mengahafal." keluh Ace. "Apa pentingnya menghafal nama rumput, yang penting itu rasanya enak atau tidak." ujar Grim. "Pikiran mu hanya makanan, Grim.." ujar Kiki.

Lila hanya diam lalu ia mulai menghafal pelajaran nya walaupun ia tidak suka menghafal pelajaran dan lebih suka menghafal fantasi, anime dan kartun. Maka dari itu Lila sudah terbiasa menghafal pelajaran yang baginya terlalu banyak.

Kemudian pelajaran sejarah yang berada di kelas masing-masing.

"Aku Trein dan saya bertanggung jawab atas pelajaran sejarah kalian. Ini peliharaanku, Lucius.Kalian akan belajar tentang sejarah sihir. Kalian akan belajar tentang sejarah sihir yang telah membawa kemakmuran bagi dunia." jelas guru Trein Diikuti suara meongnya kucing milik pak Trein.

"Ternyata di sini ada kucing selain aku dan Grim." ujar Lakah. "Hm betul betul betul." jawab Lila.

"Kucing itu mirip punya nya ibu tiri Cinderella kayaknya namanya Lucifer, termasuk guru itu yang mirip dengan ibu tirinya Cinderella.. kalau gak salah namanya.. Lady Tremaine?!" batin Lila.

"Partisipasi di kelas akan memengaruhi nilai kalian, bukan hanya laporan. Aku tidak akan memaafkan jika kalian tidur di kelas. Buka buku teks kalian halaman 15. Kita akan mulai dengan penemuan kristal ajaib di Dwarsf'Mines..."

Lila mulai membuka buku nya dan membacanya.

"Energi magis menyebar ke seluruh dunia selama seabad setelah penemuan ini, kami menyebutnya awal sihir."

Saat Lila fokus membaca, Ace malah menguap. Lila tetap fokus pada bacaannya.

"Wooaaah~di tambang kurcaci.. .woaahh~energi magis..." Deuce membaca sambil menguap.

Lila hanya fokus membaca dan menahan tawa nya dengan menutupi wajahnya dengan buku yang ia baca.

"Hmmm. Aku ingin kelas menggunakan sihir seperti BANG!" ujar Grim yang mengeluh.

"Aku males dengerin suara Deuce yang baca seperti orang yang gak niat!" ujar Lila. Lila diam sekejap dan mempunyai ide yang sedikit usil. Dia berkomunikasi dengan Lucius menggunakan bahasa kucing untuk membangun kan Grim, Ace, dan Deuce yang hampir tertidur.

"Akhh?! Hei apa yang kucing ini lakukan?" tanya Ace terbangun. "Bagaimana bisa kucing itu bisa disini?" tanya Grim terkejut. "Aku yang memanggilnya kesini untuk membangunkan kalian yang hampir tertidur." ucap Lila.

"Kau bisa bahasa binatang?" tanya Deuce. "Semuanya bahasa binatang aku bisa." jawab Lila. "Terima kasih, Lucius." ucap Lila ke Lucius. Lucius hanya menjawab dengan mengeong. "Gadis itu bisa berbahasa binatang.." batin pak Trein.

Pelajaran ketiga 'olahraga'

Di lapangan olahraga,

"Baju olahraga mu bagus Lila, warna pink lagi." puji Ace. "Terima kasih Ace, walaupun asrama ku tidak ada tema warna tapi kami diberikan warna baju oleh kepala sekolah yang berbeda-beda." ucap Lila.

"Aku Vargas. Aku bertanggung jawab atas atletik untuk kalian. Hari ini kita dimulai dengan pelajaran olahraga. Saya mulai dengan... kamu bayi penyihir tidak punya stamina. Mulailah dengan 20 putaran di trek lalu 100 push-up!" ucap Vargas menunjuk salah satu murid yang ada di situ.

"Dia mirip Gashton, karakter antagonis dari beauty and the beast." batin Lila

"Eeeh... Aku tidak suka latihan tapi aku tidak bisa berurusan dengan tipe guru seperti ini." keluh Ace. "Aku memiliki kepercayaan diri pada stamina ku." ujar Deuce.

"20 putaran yang benar saja? Rasanya kaki akan patah seketika." ujar Lila. "Apa yang menyenangkan berlari berputar-putar?! Aku bukan hamster!" kesal Grim.

"Dari tadi banyak ngeluh." ujar Danial. "Iya ya." jawab Bili.

Waktu istirahat,

"Kelas kita berikutnya adalah..." Deuce belum sempat melanjutkan kata-katanya malah di potong oleh Ace.

"Untuk sekolah sihir sebenarnya tidak jauh berbeda dari sekolah lama biasanya. Jauh lebih tenang dari yang saya harapkan... tidak memiliki sihir sama sekali tidak masalah." ucap Ace.

"Bagaimana dengan sekolah mu, Lila?" tanya Ace ke Lila.

"Kalo sekolah di tempat tinggal ku adanya cuma pelajaran untuk orang-orang normal, gak ada sihir, pelajaran nya juga harus banyak di kuasai dan sebagainya. Maka dari itu aku tidak suka sekolah ku yang lama." ucap Lila.

"Sekolahmu lumayan parah ya, Lil." ujar Ace. "Emang dari dulu udah kayak gitu." jawab Lila.

"Bagaimana denganmu, Grim?...hm?" tanya Ace pada Grim.

"Hei! Grim. kamu ditanyaiin itu loh!" panggil Lakah pada Grim.

"Loh.. Grim?!"

"Lihat ke jendela! Ada bola bulu yang langsung menuju halaman... bukankah itu..Grim?" ucap Deuce. Mereka semua cepat-cepat menuju ke jendela.

"Aku tidak akan duduk di kelas yang membosankan sepanjang hari! Sebagai seorang jenius, aku tidak perlu kelas apa pun untuk mengajari aku menggunakan sihir dengan keras!" ucap Grim lari ke halaman.

"Dia membolos kelas pertama kalinya!?" ucap Lila yang penuh emosi kayak kak Ros di Upin Ipin.

"Tuan udah marah.." ujar Kiki. "Iya. Mendingan kita usir dia aja sejak awal." jawab Lakah. "Betul juga kamu, Lakah." ujar Nali.

"Sudah istirahat, dia tidak pernah belajar..." ujar Deuce.

"Pff, Lila, kau sebagai ketua di kelompok mu dan kau sudah harus melaporkan ke kepala sekolah bahwa kau kehilangan jejaknya. Jadi, apakah kau butuh bantuan untuk menangkap Grim, Lila?" ucap Ace menawarkan diri. Lila hanya bisa menerimanya.

"Belikan aku croissant coklat." ucap Ace. "kalau begitu aku akan membantumu untuk es latte dari kafetaria." ucap Deuce.

"Kayaknya mereka mau bantu tapi cuma pengen dapat imbalan doang. Untung aja kita bawa bekal tadi." batin kelompok Lila. "Baiklah.. sesuai keinginan kalian." ucap Lila pasrah.

"Kalau begitu ayo Deuce kita bantu kelompok Lila untuk menangkap Grim!" ucap Ace senang.

"Ini kesempatan ku." ucap Lila sambil berlari kencang menggunakan kekuatannya. "Akh..Tuan enteni awak dewe to (tuan tungguin kami dong)!" teriak Lakah.

"Hei Lila tunggu dulu.. Baiklah sekarang Deuce, kita bantu kelompok Lila untuk menangkap Grim itu." ucap Ace yang tidak sabar. "Tentu Ace, aku sangat menantikan makan siang hari ini." jawab Deuce.

-TBC-

Twisted Wonderland The World Of FantasyDove le storie prendono vita. Scoprilo ora