21. PENDAPAT BINTANG

Start from the beginning
                                    

"Dia belain gue didepan Dinda, gue juga dibuatin sketsa wajah kemarin," jelas Ara.

"Ha?"

"Iya, Dermaga itu suka gambar! sebenarnya dia tuh nggak suk—" ucap Ara ia hentikan.

Tiba-tiba ia teringat apa yang dikatakan oleh Dermaga bahwa dirinya harus benar benar bisa menjaga rahasianya. "Suka apa?" tanya Bintang.

"Nggak suka Dinda dan milih gue jadi pacarnya!" jawab cepat Ara.

Bintang melongo mendengar ucapan Ara tersebut. Tak mungkin Dermaga tidak suka Dinda, dia kan sudah satu tahun pacaran. Pertanyaan itu dilontarkan Bintang kepada Ara.

Ara hanya tersenyum sedikit sombong." Bisa dong, dan banyak rahasia Dermaga yang udah gue tau!" tambahnya.

"APA?"

"Rahasia mana boleh dikasih tau!" dengus Ara.

Bintang mengehela nafas panjang. Tak percaya Dermaga memperlakukan Ara sebaik ini sampai mengantarkannya sampai sini. "Perasaan gue tetep nggak enak Ra" ucap Bintang.

"Kenapa lagi Bin, kenapa susah banget sih lo kasih kepercayaan sama orang" dengus Ara.

"Bukan gitu Ra, Dermaga tuh Beda dia bisa aja baik sekarang tapi besoknya atau entah kapan dia akan nunjukin sifat aslinya," ucap Bintang serius.

Ara mengerti betul apa yang tengah Bintang tuju dari pembicara ini, "Dermaga tuh udah nunjukin sifat aslinya Bin," Ucap Ara.

"Dia tuh juga kayak gue, broken home. Ibunya meninggal, dan ayahnya hanya mementingkan pekerjaan dan jabatannya sama pandangan orang lain kepadanya," jelas Ara.

"Bagaimana lo bisa tau?" tanya Bintang.

"Dermaga yang kasih tau," ucap Ara.

Bintang tiba-tiba termenung, bagaimana Bis Dermaga menceritakan sisi kehidupannya kepada Ara. Apakah?

"Lo kayaknya udah masuk terlalu dalam ke kehidupan Dermaga deh Ra," ucap Bintang.

Mendengar ucapan Bintang yang sama persis apa yang diucapkan Dermaga lusa kepadanya benar-benar membuat Ara sedikit senang. "Bagus lah kalu kayak gitu." kata Ara.

"kok bagus?"

"Berarti Dermaga udah percaya sama gue untuk jaga rahasianya bahkan sampai yang terdalam."

Bintang hanya mengangguk. "Ah sudahlah pusing gue. Yang penting lo bisa jaga diri didepan Dermaga jangan main yang aneh aneh." Pesan Bintang.
Ara mengingat sesuatu yang ingin dia katakan kepada Bintang. "Bin lo makasih inget Citra anak yang hamil kemarin?" tanya Ara serius.

"Iya gue ingat."

"Dia ternyata hanya bohong, nggak beneran hamil. Cuma pura pura," jelas Ara.

"Nggak mungkin, jelas jelas perut dia besar dan raut wajahnya tampak tertekan hari itu" bantah Bintang.

"Kalau soal kehamilan jang mudah terbohongi Ra, bisa aja lo yang dibohongi." ucap Bintang.

Ditengah obrolan yang serius ini, tiba-tiba Mama Bintang datang dengan membawa beberapa camilan. "Maaf ya, dirumah lagi nggak ada apa apa." ucapnya.

•••

Sudah hampir dua jam Ara mampir ke rumah Bintang, dan baru saja Kirana menelepon Ara untuk segera pulang. "Udah jam delapan gue pulang dulu ya Bin," ucap Ara.

"Nggak nginep sini aja?" tanya Bintang.

"Gue udah disuruh pulang Bin, lain kali aja."

"Ya e leh besokkan libur hari sabtu kan," ucap Bintang.

DERMAGA [END]Where stories live. Discover now