Part 53

85K 10.1K 3.9K
                                    

"Sekali lagi gue liat lo deket sama cowok lain, gue pastiin orang terdekat lo dalam bahaya! Atau bahkan lo yang bakal gue buat menderita!" Ancam Arsen dan langsung pergi dari sana setelah menampar pipi Acha lagi. Tidak mempedulakan Acha yang saat ini sudah terjatuh karena ditampar lagi oleh olehnya.

"Acha benci kak Arsen!" Gumam Acha sambil mengepalkan tanganya kuat.

Tiga hari kemudian.

Tibalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Acha. Yaitu hari ulang tahunnya yang ke 16 tahun.

Acha saat ini sudah rapi dengan dress putih tulang selututnya. Tadi dia sudah meminta kepada Arsen untuk pergi ke cafe yang dulu biasa mereka datangi.

Butuh beberapa menit untuk sampai di cafe yang Acha janjikan bersama Arsen.

"Acha seneng!" Gumam Acha yang terus tersenyum manis.

Saat sudah sampai ditujuan. Acha pun langsung saja memasuki cafe dan langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe untuk menemukan keberadaan Arsen. Setelah menemukan keberadaan Arsen. Acha pun langsung saja mendatanginya.

Senyum manis yang sedari tadi tidak luntur kini perlahan meluntur sedikit demi sedikit digantikan dengan senyum kecut.

"Kak Arsen" panggil Acha.

Mendengar namanya dipanggil Arsen pun langsung melihat ke arah seseorang yang memanggilnya yang ternyata adalah Acha. Pacarnya sendiri.

"Duduk" suruh Arsen dingin ketika melihat Acha yang hanya berdiri kaku dihadapannya. Acha pun langsung saja menuruti perkataan Arsen untuk duduk.

"Kenapa kak Arsen ngajak kak Gaby buat kesini?" Tanya Acha yang membuat senyum penuh kemenangan terbit dibibir Gaby.

"Ngapain ngajak ketemuan?" Bukannya menjawab pertanyaan Acha. Arsen malah bertanya kepada Acha.

"Kak Arsen gak tau hari ini hari apa?" Tanya Acha yang masih berusaha untuk tersenyum manis ke arah Arsen.

"Senin" jawab Arsen yang membuat Acha tidak dapat lagi mempertahnkan senyumannya.

"Acha serius kak Arsen" cicit yang kini menatap wajah Arsen.

"Gue serius! Ini hari senin" tekan Arsen yang membuat Acha menghela napasnya dan juga senyum miris terbit dibibir mungilnya.

"Ini hari bahagia bagi Acha. Tadi Acha juga udah telponan sama bang Eza. Acha kasih tau kalo hari ini hari bahagia Acha. Tapi bang Eza lupa. Acha kira kak Arsen tau kalo ini hari bahagia Acha. Jadi Acha gak jadi sedih waktu tau bang Eza lupa sama hari ini. Tapi ekspetasi Acha gak sesuai dengan realitanya Heheheh" lirih Acha yang diakhiri dengan kekehan kecil.

"Terima kasih udah mau ketemu Acha hari ini. Tadinya Acha berharap kak Arsen bakalan ngasih sesuatu dihari bahagia Acha. Tapi kak Arsen malahan gk tau kalo ini hari bahagia Acha. Tapi gak apa-apa, bagi Acha, datangnya kak Arsen ke sini udah Acha Anggap sebagai hadiah kok" ucap Acha yang kini berdiri dari duduk nya. Dan setelah itu Acha pun langsung melenggang pergi dari hadapan Arsen dan juga Gaby.

Lagi dan lagi senyum penuh kemengan terbit dibibir Gaby yang tidak diketahui oleh Arsen.

"Ck... Ck... Ck... Kasian banget sih lo Acha. Gue tau kalo hari ini adalah hari ulang tahun lo. Tapi abang lo lupa dan sekarang pacar lo gak tau kalo hari ini adalah hari ulang tahun lo. Dan juga orang tua lo udah gak ada buat kasih ucapan selamat ulang tahun" batin Gaby bahagia.

POSSESSIVE ARSENALKde žijí příběhy. Začni objevovat