Part 46

85.6K 9.9K 3.4K
                                    

1 Minggu kemudian...

Sudah 1 Minggu ini Acha berdiam diri di dalam kamarnya, tidak ada sekolah dan juga tidak ada pergi untuk bermain bersama sahabat-sahabatnya. Acha hanya berada dikamarnya 1 minggu penuh.

Dan pada malam ini, jakarta sedang derasnya air hujan yang turun dari langit, padahal sudah 1 minggu sejak kecelakaan dimana orang tua Acha meninggal, tetapi hujan masih saja turun dengan derasnya. Dan membuat kamar Acha yang tidak ada percahayaan dan juga suara pun menjadi hening, hanya ada suara air hujan yang berjatuhan dan ditambah lagi dengan petir yang menggelegar menghiasi langit malam.

Seorang gadis remaja duduk dikasur king size nya sembari menatap kosong ke arah foto yang dipegangnya. Foto tersebut adalah foto kedua orang tua Acha dan Reza.

Ceklek!

"Tidur dek, udah malem" suruh seseorang yang baru saja membuka pintu kamar Acha. Acha hanya menggeleng ketika Reza, abangnya menyuruhnya untuk tidur.

"Udah hampir tengah malam, Acha harus tidur, besok kamu mau sekolah atau enggak?" Tanya Reza yang hanya direspon anggukan oleh Acha.

Lagi dan lagi, hanya ada gelengan dan anggukan yang respon Acha berikan 1 minggu ini. tidak ada suara, tidak ada menangis dan tidak ada senyuman yang terpancar didalam diri Acha setelah dia pingsan dimakam orang tuanya waktu itu.

Reza yang melihat itupun hanya bisa menghela napas kasar, entah harus bagaimana lagi dia membuat Acha kembali seperti semula.

Sahabat-sahabat Acha beserta pacar mereka pun sudah Reza datangkan ke sini hanya untuk mengembalikan Acha seperti semula, bahkan anggota inti Reveelix dan juga sahabat kecil Acha, Bara sudah ia datangkan, tetapi tidak ada reaksi apapun dari Acha. Acha hanya menunjuk pintu kamarnya yang bermaksud untuk mereka semua pergi dari kamarnya, tetapi mereka semua tidak mengerti. Pada akhirnya Acha diam-diam menyayat tangannya sendiri yang berada di dalam selimut dengan menggunakan silet yang ia simpan dari 1 minngu yang lalu dan ketika darah itu keluar dari pergelangan tangannya, Acha langzung mengambil buku novel yang berada didekatnya dan mengoyak satu lembar novel tersebut dengan tangan kanannya, sedangkan tangn kiri yang ia sayat masih disembunyikan didalam selimutnya. Dan pada akhirnya Acha menulis kata 'KELUAR' menggunakan darahnya sebagai tinta untuk menulis dikertas sobekan tersebut.

Mereka semua yg melihat itu pun kaget, dan mau mengobati tangan Acua, tetapi Acha mengelurkan silet dari balik selimutnya dan langsung mengarahkan silet tersebut kearah lehernya.

Reza yang panik pun langsung saja menyuruh sahabat Acha dan juga dirinya untuk segera pulang. Sejak saat itu lah sahabat-sahabat Reza dan juga sahabat Acha tidak berani lagi untuk memasuki kamar Acha. Mereka hanya menjenguk Acha diruang tamu saja, tidak sampai didalam kamar Acha, karena mereka takut Acha akan melakukan hal nekat seperti yang mereka lihat.

Jika kalian bertanya tentang Arsen. Dia sudah 1 minggu ini tidak pernah datang ke rumah Acha, bahkan sudah 1 minngu ini dia belum mengetahui jika ke dua orang tua Acha sudah meninggal. Dia hanya sibuk dengan Gaby, karena orang tua Gaby sibuk dengan pekerjaan mereka. Dan merek menitipkn Gaby kepada Arsen.

Keesokkan harinya.

Saat ini Acha sudah berada didepan sekolahnya, baru saja Reza, Arga dan Gara dkk mengantarkannya ke sekolah.

Hari ini adalah hari Senin, dan itu memhuat seluruh siswa-siswi SMA Merah Putih mengeluh karena akan mengadakan upacara bendera. Bukan apa, pasti bapak kepalaa sekolah itu akan bemberi amanat yang amat sangat panjang, dan itu tentang sampah dan smapah, tidak ada yang lain.

Acha saat ini sedang berjalan menuju ke kelas miliknya, tidak peduli dengan tatapan bingung dari siswa-siswi SMA Merah Putih yang mengarah padanya. Mungkin karena Acha sudah 1 minggu ini tidak masuk sekolah dan jangan lupakan jika Acha hanya menatap semua orang dengan tatapan datar.

Saat diperjalanan menuju kelasnya, Acha bertemu dengan Arsen, Alvin, Daniel dan jangan lupakan Gaby yang memegang pergelangan tangan Arsen dengan erat. Acha yg melihat itu pun hanya menatap datar ke arah mereka, dia tidak peduli. Acha hanya terus berjalan santai dan melewati Arsen, Gaby, Alvin dan Daniel. Seolah-olah tidak melihat mereka berempat.

"Abis ngejalang yah? Kok 1 minggu ini gak sekolah?" Ucap Gaby yang membuat semua orang yang melihat ke arah mereka berpikiran yang tidak-tidak kepad Acha.

Acha yang mendengar Gaby yang menjelekkannya pun berhenti berjalan. Saat ini Acha berhadapan dengan Arsen, Gaby, Alvin dan Daniel.

"Ku kira beras ternyata bakso" ucap Aletta yang entah tiba-tiba saja datang bersama dengan Kiara beserta pacar mereka berdua.

"Ku kira mbaknya berkelas ternyata PHO" sambung Kiara menkan kata PHO sambil menatap Gaby sinis.

"Ups! Canda Pho" ucap Arsenio yang tiba-tiba saja datang dan langsung merangkul pundak Acha.

Gaby yang dikatain itu pun hanya mengepalkan tanganny marah. Dia tidak suka dipermalukan. Bahkan siswa siswi yang melihat mereka pun saat ini mulai mencibirnya karena telah merusak hunbungan antara Arsen dan Aczha.

"Sial!" Batin Gaby kesal. Niat awal ingin mempermalukan Acha malahan dia yang dipermalukan.

"Liat aja lo besok sialan!" Batin Gaby lagi yang kini mentap Acha tajam.

Sedangkan Acha hanya diam menatap Arsen datar. Dan Arsen mentap Acha tajam. Kemana dia 1 minggu ini? Itulah pikir Arsen.

"Dari mana aja lo 1 minggu ini?" Ucap Arsen seteleh menepis tangan Arsenio yg merangkul pundak Acha.

Melihat Acha hanya mentapnya datar dan tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Arsen pun membuat Arsen naik pitam.

"DARI MANA AJA LO JALANG!" bentak Arsen dan mencengkram dagu Acha kuat.

"Ck!" Decak Acha dan langsung menepis tangan Arsen yang berada didagunya.

"Dasar banci" desis Acha. Akhirnya setelah 1 minggu tidak berbicara Acha pun baru saja berbicara.

Setelah mengatakan itu Acha pun langsung pergi dari hadapan Arsen sambil mengangkat jari tengahnya.

Sontak saja seluruh orang yang melihat itu pun menganga tidak percaya. Apakah murid polos SMA Merah Putih sudah berubah? Itulah pikir mereka.

Arsen dkk dan juga sahabat Acha pun menganga tidak percaya apa yang dilakukan oleh Acha.

"Awas aja lo sialan!" Batin Gaby berteriak kesal.

Tbc!

Maaf jika ada typo dan juga ada kata-kata yang tidak menyambung dari cerita diatas!

Kalian menemukan cerita ini lewat jalur mana?😹

Ada yang ingin ditanyakan kepada author? Tanya aja. Sebisa mungkin author akan jawab.

Yang mau masuk GC Possessive Arsenal link nya ada di profile. Dan jangan lupa buat sv No author👌

Follow akun author. Follback? Dm aja.

Jangan lupa buat share cerita ini!

~TERIMA KASIH~

POSSESSIVE ARSENALWhere stories live. Discover now