Part 45

90.7K 9.5K 2.2K
                                    

"Acha pergi dulu yah, Acha mau ke rumah seseorang, kalo Ayah sama Bunda takut, ntar bilang dimimpi Acha, Acha bakal kesini lagi buat nemenin kalian, tapi Acha gak bisa nyusul kalian dialam sana karena Qxha punya tanggung jawab buat jagain bang Eza. Acha sayang kalian" pamit Acha dan langsung mencium kedua batu nisan milik orang tuanya.

Setelah itu, Acha pun langsung meninggalkan pemakaman tempat orang tuanya untuk bertemu seseorang.


Disini lah Acha, didepan pintu gerbang mansion milik Arsen. Yah... Acha perpamitan untuk menemui seseorang, dan seseorang itu adalah Arsenal.

"Neng? Cari siapa?" Tanya penjaga satpam milik manison Arsen ketika melihat Acha yang berdiri sendirian didepan pagar dengan pakain yang sangat kotor karena tanah makam milik kedua orang tuanya.

"Kak Arsen nya ada pak?" Tanya Acha kepada penjaga satpam tersebut.

"Ad--".

"Ngapain cari gue?" Tanya Arsen yang tiba-tiba saja datang dan langsung memotong ucapan balak satpam tersebut. Setelah melihat tuan muda nya itu, sontak saja penjaga satpam tersebut langsung berpamitan untuk pergi.

"Kak Arsen... Acha mau ajak kak Arsen ketemu sama orang tua Acha" ajak Acha sambil tersenyum manis ke arah Arsen. Tetapi masih ada jejak ke sedihan didalam Senyum manisnya.

"Gue gak ada waktu buat ketemu sama orang tua lo" tolak Arsen yang membuat senyum manis Acha pudar.

"Kenapa?" Lirih Acha yang masih didengar oleh Arsen.

"Gue mau ke rumah Gaby, dia demam" ucap Arsen yang membuat mata Acha berkaca-kaca.

"Kak Arsen, Acha mohon buat temuin orang tua Acha" mohon Acha yang kini sudah berlutut dihadapan Arsen. Bahkan Acha memegang ke dua kaki Arsen sambil terus memohon.

"Ck! Gak usah egois! Gaby lagi sakit!" Tekan Arsen dan langsung manarik ke dua kakinya yang dipegang erat oleh Acha.

"Acha mohon kak Arsen... Boleh gak kali ini aja Acha egois?" Mohon Acha yang masih berlutut dihadapan Arsen.

"CK! GUE BILANG GAK BISA YA GAK BISA! LO DENGER GAK SIH? GABY LAGI SAKIT! GAK USAH EGOIS JADI CEWEK! ORANG TUA LO ITU BAIK-BAIK AJA SIALAN! GABY LEBIH PENTING DARI PADA ORANG TUA LO!" bentak Arsen dan langsung masuk ke dalam mansionya.

Dan tak lama kemudian, Arsen keluar lagi dari mansionnya sambil menaiki motor sport kesayangannya.

"Pulang! Ganti baju lo, rumah gue gak nerima gembel kayak lo" ucap Arsen kepada Acha yang masih saja berlutut dan setelah itu Arsen pun langsung melenggang pergi untuk menuju ke rumah Gaby.

"Hiks... Kenapa? Kenapa kak Arsen jahat sama Acha? Padahal Ayah sama bunda  udah gak ada lagi, padahal Acha mau ajak kak Arsen buat ke rumah baru milik Ayah sama Bunda, KAK ARSEN JAHAT!" ucap Acha lirih yang disusul dengan teriakan diakhir katanya.

"Acha?" Panggil seorang cowok yang kini tiba-tiba saja sudah dihadapan Acha.

"Kak nio?" Lirih Acha ketika mengetahui siapa yang yang memanggil dirinya.

"Orang tua lo udah gak ada?" Tanya Arsenio pelan sambil menatap Acha kasihan.

"Iyah, Acha nakal jadi ayah sama bunda marah sama Acha dan langsung ninggalin Acha untuk selama-lamanya" jawab Acha yang kini sudah tidak menangis lagi, yang ada hanya tatapan kosong milik Acha.

"Kak Arsen gak mau ketemu sama ayah dan bunda, kak Nio mau gak ketemu sama ayah dan bunda dirumah barunya?" Tanya Acha yang langsung diangguki cepat oleh Arsenio.

"Ayo kita kerumah baru milik orang tua lo Acha" jawab Nio yang membuat Acha tersenyum tipis.

S

etelah itu, Acha dan Arsenio pun langsung pergi ke pemakaman milik orang tua Acha.


***

"Rumah baru milik ayah sama bunda Acha bagus kan? Ada bunga-bunga nya loh" ucap Acha kepada Arsenio ketika mereka sudah sampai dipemakaman orang tua Acha.

"Bagus banget" bales Arsenio menatap sedih ke arah Acha.

"Ayah? Bunda? Acha dateng lagi loh, Acha sebenernya mau bawa pacar Acha kesini, tetapi pacar Acha mau ketemu sama sahabat kecilnya, katanya sahabat kecil pacar Acha itu lagi sakit, jadi gak bisa dateng buat kerumah baru milik Ayah sama Bunda. Tapi tenang aja, Acha bawa kak Arsenio, kembarannya Kak Arsen. Pacarnya Acha." Ucap Acha kepada makam kedua orang tuanya sambil memperkenalkan Arsenio.

"Hai om hai Tan, saya Arsenio, maaf atas kelakuan kembaran saya yang sudah menyakiti anak om dan tante" ucap Arsenio kepada makam kedua orang tua Acha.

"Maaf juga karena tidak sempat menemui om dan tante diwaktu om dan tante masih hidup didunia ini. Saya berjanji, saya akan menjaga Acha dengan nyawa saya sendiri, karena saya sudah mencintai anak om dan tante" lanjut Arsenio membatin.

"Nangis Cha" ucap Arsenio ketika melihat mata Acha menatap makam kedua orang tua nya dengan berkaca-kaca.

"Enggak!".

"Nangis aja, tumpahin seluruh kesedihan lo disini" ucap Arsenio dan langsung menarik Acha kedalam pelukannya.

"Enggak! Acha harus kuat! Acha gak boleh cengeng! Ntar kalo Acha lemah, Acha gak bisa jagain bang Eza" lirih Acha yang penuh tekat dan tak lama kemudian Acha pun pingsan didalam pelukan Arsenio.

Maaf jika ada typo dan juga ada kata-kata yang tidak menyambung dari cerita di atas!

Terimah kasih buat yang sudah spam komen untuk cerita ini😹

Follback? Dm aja👌🏻

Jangan lupa buat share cerita ini.

~TERIMAH KASIH~

POSSESSIVE ARSENALWhere stories live. Discover now