Ghea 53 || Cubitan maut

1K 106 7
                                    

4 bulan sudah berlalu. Banyak sekali kejadian-kejadian yang sudah dialami oleh Ghea. Dan juga banyak rahasia yang belum diketahui menjadi ia ketahui.

"Ghe," panggil Chilla. Ghea yang sedang melamun pun langsung tersadar. Ia menaikkan satu alisnya.

"Kenapa?" tanyanya.

"Lo dipanggil Vindra," jawab Chilla. Ghea menganggukkan kepalanya. Ia langsung berduri dari tempat duduknya.

"Eh iya! Si Vindra emangnya di mana?" tanya Ghea yang baru sadar jika ia tak tahu keberadaan Vindra. Chilla yang melihat itu hanya bisa menepuk dahinya pelan.

"Kebiasaan banget sih lo!" ujar Chilla. Ghea hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ehehe, gue lupa."

"Terus yang ga lupa apa Ghe?" tanya Chilla.

"Makan lah!" seru Ghea senang.

"Ayo Chill traktir gue lagi!" Ujar Ghea sambil mendekat ke arah Chilla. Chilla yang melihat itu berdecak malas.

"Ck! Jauh-jauh lo!" seru Chilla saat Ghea sudah dekat dengannya. Ghea mengrucutkan bibirnya. Lama-lama ia buang juga nih si Chilla.

"Dasar! Pelit lo! Masa cuma traktir gue dua puluh ribu aja gamau. Dasar pelit! Ntar gue bilangin lo sam-"

"Sama siapa hah?" tanya Chilla keras.

"Sama Bang Candra," jawab Ghea dan segera pergi dari sana.

"Ck! Ghea! Sini lo! Kenapa dia yang lo bawa-bawa sih!" Teriak Chilla kesal. Ia berjalan ke tempat duduknya lagi dengan perasaan dongkol. Andai saja waktu itu ia berhati-hati pasti Ghea tidak akan tahu.

"Apa kalian liat-liat!" ujar Chilla pada teman sekelasnya yang melihatnya aneh.

"Siapa juga sih yang liatin lo. Pd amat."

"Tau tuh."

"Lagian lo kurang kerjaan Chill. Ngapain coba teriak-teriak di kelas." Chilla tak menjawab semua ocehan teman sekelasnya. Ia menganggap jika ia membalas ocehan temannya, itu tidak berguna sama sekali. Ia lebih memilih mengambil airpods dan mendengarkan lagu.

***

"Yuhuu bebep! Ghea yang cakep ini dataangg!" seru Ghea sambil masuk ke ruangan yang berada di lantai atas tersebut.

"Eh, si Bambang kemana?" tanya Ghea pada Galang yang sedang memakan cemilan. Dan Reyga yang sedang bermain game online.

"Bambang siapa Ghe?" tanya Reyga sambil melirik ke arah Ghea.

"Si Vindra," jawab Ghea.

"Oh Vindra, itu di ruang sebelah." Ghea menganggukkan kepalanya. Ia berjalan menuju ruang sebelah. Ia melihat Vindra yang sedang bermain game. Ghea berjalan mendekat ke arah Vindra.

"Ayang Beb! Beb," panggil Ghea yang berjalan ke arah Vindra. Vindra yang mendengar itu sedikit malas. Ia memutarkan bola matanya malas. Ghea yang melihat itu ingin sekalia ia tertawa. Lanjut saja mengganggu Vindra yang sedang bermain Game.

Ghea duduk di sebelah Vindra. Ia melihat Vindra yang sedang fokus bermain. Dengan usil dia mencolek lengan kekar Vindra. Vindra tidak merespon. Ia malah fokus melihat ke permainannya. Ghea yang melihat itu mengrucutkan bibirnya. Masa iya dia menunggu Vindra untuk selesai main. Ghea menyenderkan kepalanya di bahu Vindra.

"Vin, tau ga?" ucap Ghea sambil menatap kosong handphone Vindra. Vindra hanya melirik sekilas ke arah Ghea, dan kembali fokus ke permainannya.

Ghea ✓ || Proses RevisiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora