Ghea 42 || Nyamuk Segede Gaban

1.7K 156 4
                                    

"Ghe," panggil Chilla pada Ghea yang sedang melamun. Ghea berdehem.

"Ish! Lo mah!" seru Chilla kesal.

"Kenapa si Chil?" tanya Ghea heran.

"Gapapa sih," jawab Chilla sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapi. Ghea berdecak kesal. Lagi-lagi waktu melamunnya di ganggu oleh Chilla. Ghea kembali menelungkupkan kepalanya. Ia memejamkan mata, berharap semua ini hanyalah mimpi.

"Hei, kenapa? Kok lesu amat?" tanya Athlas sambil mengelus kepalanya. Ghea menatap Athlas lekat.

"Kenapa?" tanya sambil menaikkan satu alisnya. Ghea menggelengkan kepalanya dan kembali menelungkupkan kepalanya.

"Ngantuk?" tanyanya. Ghea menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa? Sakit?" Ghea menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa? Badmood?" tanyanya dan dianggukki oleh Ghea. Athlas tersenyum tipis. Ia mengelus kepala Ghea dan mengecupnya.

"Woy! Thlas!"

"Gaboleh gitu! Anak orang main lo sosor aja!" seru Reyga sambil menatap Athlas kesal.

"Biarin lah, suka-suka gue! Emangnya lo siapa?" tanya Athlas balik.

"Gue orang lah! Emangnya lo? Setan," ucap Reyga.

"Wah! Atom ribut, gue ga suka kedamaian," seru Galang mengompori.

"Dasar setan!" seru Chilla yang rembuat Galang memutarkan bola matanya malas.

"Gue bukan setan ya," ucap Galang tak terima.

"Udah diem kenapa sih?" ucap Ghea kesal.

"Gue tu pingin tidur kenapa lo ganggu sih?" tanya Ghea heran. Athlas mengelus bahunya.

"Apa lo pegang-pegang!" ucap Ghea sambil menatap Athlas kesal.

"Mau coklat?" tawar Athlas agar Ghea tidak mengamuk seperti Hulk.

"Gamau! Maunya tidur," ucap Ghea sambil menelungkupkan kepalanya. Athals tersenyum, ia mengelus-elus kepala Ghea.

"Tidur di UKS aja yuk!" ajak Athlas. Ghea menggelengkan kepalanya.

"Gamau, nanti dimarahin."

"Nanti kalau mau masuk bangunin aja ya," ucap Ghea dang dianggukki oleh Athlas.

"Tapi abis ini masuk Ghe," sambar Chilla yang membuat Ghea mendongakkan kepalanya. Ia menopang dagunya.

"Tapi gue ngantuk Chil," ucap Ghea.

"Nih makan coklat aja," ucap Athlas sambil memberikan 2 batang coklat pada Ghea. Ghea menerima coklat tersebut dengan bahagia. Lumayan untuk mengganjal lapar dan ngantuk.

"Hua! Makasih Athlas! Lo emang Ter the best deh!" seru Ghea sambil memeluk Athlas erat. Athlas mengelus punggung Ghea.

"Sama-sama," balasnya.

"Jangan marah-marah lagi ya Ghe. Lo kalau marah jelek, sama kek Hulk," ucap Athlas yang membuat Ghea menatap Athlas tak terima.

"Hahaha! Ghea Hulk!" ucap Reyga sambil tertawa.

"Gue bukan Hulk ya!" seru Ghea kesal.

"Udh lah Ghea gapapa diakan lucu," ucap Galang. Ghe yang kesal lun langsung mencari gambar Hulk.

"Kaya gini lucu?" Tanya sambil menunjukkan salah satu foto Hulk.

"Kaya gini lucu?" Tanya sambil menunjukkan salah satu foto Hulk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Hahaha! Plis lah Ghe!"

"Hahaha! Dia mirip kok Ghe sama lo," ucap Reyga serta tertawa pelan. Ghea mendengus. Belum tahu saja dia kalau ia marah.

"Enak aja! Gaada ya!" seru Ghea tak terima.

***

"Kantin ga Ghe?" tanya Chilla.

"Oh itu mah jelas Chil! Yakali gue ga ke kantin," ucap Ghea yang berdiri dari duduknya.

"Oh iya Ghe," ucap Chilla.

"Kenapa?" tanya Ghea.

"Lo kemarin ada masalah apa dan asi Anatasya?" tanya Chilla ingin tahu.

"Sut! Anak kecil gaboleh tau," ucap Ghea yang membuat Chilla berdecak malas.

"Ayolah Ghe, gue kepo nih." Ghea menggelengkan kepalanya.

"Bukan apa-apa, lagian itu ga penting kok," ucap Ghea.

"Ghea!" Panggil seseorang dari belakang. Ghea menolehkan kepalanya. Siapa lagi yang memanggil dia? Apakah ia punya fans? Kalau iya wah, sangat impresif.

Ghea berdecak pelan. Ternyata itu Renal. "Kenapa?" tanya Ghea yang dialas jitakan oleh Renal. Ghea mendengus sebal.

"Kenapa lagu sih Abangku yang ganteng?" tanya Ghea heran. Ia tidak membuat salah apapun loh, kenapa ia dijitak.

"Lo nakal ya!" serunya kesal. Ghea menyerngitkan dahinya. Nakal? What the hell. Ia bahkan belum melakukan hal apapun.

"Hah? Gue? Emangnya gue ngapain?" tanya Ghea heran.

"CK! Gausah sok ga ngerti deh, lo tadi pagi ngapain ninggalin gue ha?" tanya Renal kesal.

"Lo bangunin gue kek seenggaknya," ucap Renal kesal. Ghea menjitak kening Renal.

"Abangku yang jelek dan tidak tampan, tolong dengarkan ucapan adikmu yang cantik jelita ini," ucap Ghea sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Kalau mau tahu, gue udah bangunin lo Miskah! Tapi lonya tidur kek kebo. Udah gue tarik-tarik tangan lo, gue cubitin pipi lo,gue gigit tangan lo, tapi masih aja ga bangun," ucap Ghea.

"Pantesan gue bangun kok tangan gue merah, ternyata itu lo. Gue kira digigit nyamuk, tapi kok nyamuk Segede gaban," ucap Renal yang membuat Ghea mendengus malas.

"Ya, lagian lo nya kebo. Jadi, jangan salahin gue dong."

"Lagian lumayan sih dihukum, lumayan juga buat olahraga," ucap Ghea sambil menggeret tangan Chilla untuk pergi meninggalkan Renal.

"Dasar! Sini lo Ghea!" seru Renal sambil memiting leher Ghea. Ghea tertawa pelan.

"Hahaha! Abang udah," ucapnya berusaha melepaskan lengan Renal.

"Engga," ucap Renal sambil memiting kepala Ghea dan membawanya ke kantin.


















Yuhuuu Ghea uppp

Hua banyak typo:') Mon maap prend sepertinya keyboardku terlalu lemoot sksksk

Spam votee sini

Spam komeentt jugaaa

1 kata buat part ini?

1 kata buat Ghea?

1 kata buat Renal?

1 kata buat Athlas?

Jangan lupa bahagia prend

Jangan lupa.mampur ke cerita ku yang satunya ya

See you next chapt

Ghea ✓ || Proses RevisiWhere stories live. Discover now