Ghea 33 || Savira

2.6K 229 10
                                    

"Ish, pasti sakit ya." Perempuan itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Ah, engga kok." Ghea menatap sudut bibir perempuan itu yang mengeluarkan sedikit darah. Ghea meringis, pasti itu sakit.

"Nama lo siapa?"

"Ah, gue? Gue Vira," ucapnya. Ghea menganggukkan kepalanya.

"Tadi kenapa Lo ga lawan dia? Kan kalau lo diemin, dianya tambah ngelunjak nanti."

"Tadi gue salah, makanya gue ga berani." Ghea menghela nafas pelan.

"Tapi lo juga harus berani Vira. Lo jangan mau ditindas sama mereka," ucap Ghea.

"Kita ke UKS dulu ya," ucap Ghea sambil menggeret lengan Vira.

"Eh, ga usah. Lagian gue ga kenapa-kenapa kok," ucap Vira.

"Engga ada penolakan," ucap Ghea mutlak dan tidak mau dibantah.

"Eh iya! Lo kelas berapa sih? Perasaan gue ga pernah liat lo," ucap Ghea sambil melihat Vira.

"Atau mungkin gue lupa ya?" Tanyanya lagi.

"Gue kelas 12, lo mungkin ga kenal gue. Soalnya gue jarang ke kantin." Ghea menatap Vira terkejut. Jadi dia kakak kelasnya.

"Yaampun Miskah! Ternyat lo kakel gue?"

"Eh maaf kak," ucap spontan Ghea yang membuat Vira tertawa pelan.

"Hahaha, gapapa sih. Santai aja, panggil gue Vira aja. Inget jangan panggil gue kak oke?" Ghea menganggukkan kepalanya. Kenapa sekarang Vira berbeda sekali? Dia seperti bukan anak cupu. Mungki dia hanya menghindar dari masalah?.

"Eh iya lo kelas 12 apa?"

"12 IPA 2," balasnya.

"Wah! Berarti sekelas sama Bang Renal dong?" Tanya Ghea. Vira menaikka satu alisnya.

"Renal? Renal siapa?" Tanyanya tak mengerti.

"Renal Abang Ghe, masa ga tau sih?"

"Entahlah, mungkin guenya aja yang kurang merhatiin sekitar." Ghea menganggukkan kepalanya.

"Makanya perhatiin dong."

"Perasaan lo beda banget deh Vir sama yang tadi di lapangan," ucap Ghea sambil mengelus-elus dagunya.

"Beda gimana? Orang gua masi sama kok?" Tanyanya gak paham.

"Tadi di lapangan lo kek anak culun tau ga sih? Tapi sekarang kok malah beda, kok jadi bar-bar gini?" Vira mendengus malas.

"Ya mana gue tau Ghea. Gue juga ga kaya gini juag sih sak orang-orang mungkin gue lebi-"

"Ih! Jangan bilang lo lesbi ya Vir!" ucap Ghea setengah berteriak. Vira yang mendengar perkataan Ghea pun ia langsung memukul Ghea.

"Enak aja ya lo! Gue gini-gini Masi normal tau! Jijik banget gue ngelesby, kaya gaada orang yang mau sama gue aja."

"CK! Iyalah orang-orang pada gamau sama lo! Orang lonya aja galak kek badak gitu."

"Heh! Gue ga galak ya! Cuma suka ngegas aja," ralat Vira.

"Sama aja Vira."

"Udah yuk ke UKS! Nanti takutnya malah udah bel," ajak Ghea.

"Eh, lah kok?"

"Hais! Ck! Abang ngapain ke sini? Ini toilet cewe loh?" Tanya Ghea pada Renal yang berdiri di depan pintu toilet.

"Nungguin lo lah Ghea, Lo kira gue nungguin siapa lagi? Mbak Kunti? Engga Ghea," ucap Renal.

"Lo ga kenapa-kenapa kan?" Ghea menggelengkan kepalanya.

Ghea ✓ || Proses RevisiOnde histórias criam vida. Descubra agora