♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

Start from the beginning
                                    

"Gapapa, biarin."

"Yaudah deh, Ayah anterin Teteh dulu, nanti pulang dari sana baru meeting," final Ailan yang membuat Elasya tersenyum senang.

"Ayah sultan terbaik emang." Elasya langsung memeluk Ailan dari samping dengan erat, laki laki itu balas memeluk Elasya tak kalah erat.

Ucapan Elasya barusan sukses membuat Lia terdiam mematung seribu bahasa. Kata kata itu...

****

"Pos!"

"Oy tepos! Sini!"  Elasya yang tengah celingak celinguk mencari angkutan umum, melihat ke arah seberang jalan dimana ada Kaysal, yang tengah melambai-lambaikan tangannya. Laki laki itu duduk di atas motornya, menunggu Elasya.

Sok jual mahal, Elasya memilih acuh tidak menghiraukan.

"Woy tepos! Sini buruan! panas!" teriak Kaysal lagi lebih kencang, karena malu dijadikan sorotan banyak orang, Elasya langsung lari menyebrangi jalan menghampiri Kaysal.

"Kay! Jangan teriak teriak! malu!" geram Elasya karena teriakan Kaysal tadi.

"Emang lu punya malu?" sindirnya sambil melipat kedua tangan di depan dada.

"Ga usah ngajak perang deh, kita baru baikan."

Kaysal tersenyum dan mencolek colek dagu Elasya. "Ajak nikah aja gimana?"

Elasya mengalihkan pandangannya ke arah lain karena salah tingkah. Kaysal yang jahil kembali mencolek colek pipi Elasya. "Gimana pos, mau enggak?"

"Tepos mah gitu, sok jual mahal. Kan Kay makin sayang," ujar Kaysal menggombal yang membuat Elasya ingin meninggal rasanya.

Kaysal cuek aja Elasya baper, apalagi bucin.

"G-gila lo!" jawab Elasya yang sialnya nampak gugub.

"Liat sini pos, gue ganteng ini." Elasya terkekeh, lucu juga jika Kaysal pede.

"Udah cepetan, gue mau pulang." Gadis itu langsung naik ke atas motor Kaysal tampa diminta, Kaysal sengaja ingin menjahili Elasya lagi.

"Lah kok naik?" kata Kaysal menyebalkan.

"Gue mau pulang."

"Lo pikir gue ojek? Kalo mau pulang yah naik ojek pos." Elasya tak menjawab, malas mencari ribut lebih tepatnya.

"Terus lu ngapain nyuruh gue kesini tadi?" tanya Elasya kesal karena Kaysal tidak kunjung menjalankan motornya, mana hari ini panas lagi.

"Gapapa pos, gabut doang. Sana turun, gue mau pulang." Elasya ingin memaki maki Kaysal dalam hati rasanya, sungguh bikin malu.

Masa sudah naik turun lagi?

"Ga usah bercanda deh Kay, ini hari panas, jangan bikin emosi," kata Elasya datar, berusaha untuk tidak tersulit emosi. Karena masih jam pulang sekolah, jadi suasana masih rami.

"Ngapain bikin emosi, enakan juga bikin anak," cetus Kaysal ngasal yang berhasil membuat Elasya istighfar.

"Kay?"

KAY.EL STORY||END||Where stories live. Discover now