♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

1.1K 109 38
                                    

"Elasya tepos kesayangannya bapack Kaysal."
-Kay-

"Bunda!" Elasya berteriak dari lantai atas.

Lia naik ke lantai atas, menghampiri Elasya yang terus saja berteriak. Altar pagi pagi bukannya siap siap untuk berangkat sekolah, malah molor di sofa.

"Naon El?"

"Kaos kaki El mana? masa ga ada sih." Elasya mengacak acak rambutnya kesal.

"Kan biasanya juga di lemari sepatu," jawab Lia lalu berjalan menuju lemari sepatu, mencari cari keberadaan kaos kaki Elasya.

"Ga ada Bunda, El udah cari." Lia juga ikut ikutan mencari, ternyata memang tidak ada.

"Dimana yah El? Biasanya juga disini," beo Lia karena tak kunjung mendapatkan kaos kaki Elasya.

Elasya memutar bola mata malas dan duduk di meja riasnya. "Kalo El tau, El ga bakal nanya Bunda."

"Pake yang ada aja dulu, Bunda mau nyiapin susu Atar sama baju Ayah." Lia berjalan keluar kamar Elasya, Elasya merasa kurang srek karena itu kaos kaki kesukaannya.

"Nyari apa El?" Alkio yang ingin turun menjadi terurungkan kala melihat Elasya yang mengacak acak lemarinya.

"Itu, kaos kaki El yang biasa, masa ilang gitu aja."

"Kaos kaki yang warna pink itu?" Elasya yang memunggungi Alkio hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ada di lemari Abang."

Elasya berbalik badan menatap ke arah Alkio, gadis itu memicingkan matanya. "Lah kok bisa?"

"Mana Abang tau."

"Abang maling yah?" tuduhnya sambil menunjuk nunjuk wajah Alkio.

"Ngaco kamu, yakali. Lagian juga warna pink."

"Terus gimana bisa sampe situ? Emang kaos kaki bisa jalan sendiri apa," cerocosnya yang membuat Alkio mengangkat bahu acuh.

"Mungkin kamu salah naro kali."

"Enggak, El ga pernah salah, Bang Al aja yang maling." Alkio menjitak kening Elasya yang selalu ingin menang sendiri.

"Sembarangan."

"Tapi bener kan?"

"Iya, iya. Abang yang maling, puas kamu?" Alkio sengaja mengalah, sampai gajah bisa terbang pun, Elasya tidak akan pernah mau kalah.

"Oh tentu kembaran." Alkio tertawa dan merangkul Elasya untuk turun ke lantai bawah.

****

"El nanti sebelum ke sekolah, kita ke ke rumah Gara dulu yah. Abang masih ada urusan soalnya." Elasya yang tengah asik dengan sarapannya menjadi menoleh.

"El mau berangkat bareng Ayah aja hari ini," tuturnya tampa menerima penolakan.

Ailan yang duduk di sebelah Elasya, mengelus elus puncak kepala anak gadisnya. "Yah kalo hari ini Ayah ga bisa Teh, Ayah ada meeting pagi soalnya."

"Yaudah, Teteh ikut meeting aja, nanti baru Ayah anterin sekolah," putus Elasya yang membuat Ailan tidak setuju.

"Nanti Teteh telat loh, bareng Abang aja yah?" bujuk Ailan pelan tapi tidak dihiraukan oleh Elasya.

"Enggak mau, Teteh mau berangkat bareng Ayah."

"Nanti telat loh Teh," kata Lia ikut ikutan sambil menuangkan air minum untuk Ailan.

KAY.EL STORY||END||Where stories live. Discover now