♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

1.5K 173 42
                                    

"Kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku impikan."
-Kenzo Alkatar-

"Yaudah sih, jadi pacar gue aja."

Elasya terdiam beberapa saat, sampai akhirnya ia tertawa. Menurutnya ini semua hanya candaan, jangan di bawa perasaan nanti kembali terluka.

"Lo nembak gue?" tanyanya yang kini telah menatap Kaysal.

"Ya menurut ngana?" balas Kaysal gemas dan menarik narik pipi Elasya.

"Bercanda doang, lo kan orangnya selain suka nyakitin, juga suka bercanda."

Kaysal serius sekarang, hanya saja Elasya tidak perduli. Kaysal menangkup wajah Elasya, pandangan mata keduanya bertemu. Berusaha meyakinkan Elasya, tapi nihil, Elasya tidak percaya seutuhnya.

"Gue serius, gue bener bener sayang sama lo." Kaysal berujar dengan sungguh, Elasya tau itu. Tatapan tajamnya berhasil menyihir Elasya untuk terdiam.

"Sayang apa kasian?"

"El plies kasih gue kesempatan." Elasya sudah terlanjur terluka, ia menggeleng dan melepaskan tangan Kaysal yang menggenggam tangannya.

"Lo nolak gue?" tanya Kaysal lirih.

Elasya menggeleng dan tersenyum singkat menatap Kaysal, ia mengacak acak rambut Kaysal gemas, sungguh sangat menggemaskan melihat Kaysal memelas.

"Kasih gue waktu."

Elasya berdiri dari duduknya, jika terlalu lama berdua dengan Kaysal, bisa bisa ia kembali tidak tahu diri. Dan berakhir menerima Kaysal.

Kaysal mencekal pelan tangan Elasya, tatapan sayu itu membuat Elasya seketika ingin luluh, tapi ia tahan dan sok jual mahal.

"Kenapa? Ga mau nunggu?" tanya Elasya menantang.

Kaysal berdiri dan tersenyum miring, ia menarik turunkan sebelah alisnya dan berakhir mencubit gemas hidung Elasya.

"Yakali ga mau, mau lah!" Elasya melongo, apakah Kaysal tidak sedang kesurupan?

"Oh yaudah." Elasya kembali sok jual mahal, bukannya ciut, balasan Kaysal membuat Elasya ingin berteriak rasanya! Sialan memang laki laki marga Algivaro itu!

"Oke, tenang aja cantik, kita tukar posisi, biar gue yang berjuang buat kita."

****

"Kaysal darimana?" Kaysal yang baru ingin menaiki tangga menjadi terurung karena pertanyaan Papanya.

Ia kembali berbalik, dilihatnya sang Papa yang tengah duduk di sofa, Kaysal berjalan mendekat dan ikut duduk di sebelahnya.

"Ngapel Pa," balasnya asal yang membuat Aryo--sang papa terkekeh.

"Yang mana nih? Calon mantu papa ada dua soalnya," tanya Aryo bermaksud menyindir.

Kaysal menyandarkan punggungnya di sofa, menatap ke arah foto masa kecil, dimana ia dan Elasya tengah tersenyum menampilkan gigi ompong masing masing.

"Enggak lagi Pa, sekarang udah fokus sama yang itu." Kaysal menunjuk foto Elasya yang membuat Aryo tersenyum senang, akhirnya anaknya sudah sadar.

"Di tolak?" tanya Aryo tiba tiba yang membuat Kaysal terdiam.

Sial! Ia jadi malu karena Aryo tau, Kaysal tidak menjawab, itu membuat Aryo semakin yakin dengan pertanyaannya.

KAY.EL STORY||END||Where stories live. Discover now