♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

1.3K 140 61
                                    

"Singkatnya begini, kalo emang kita ditakdirin untuk saling memiliki, sejauh apapun lo ataupun gue pergi, pasti suatu saat kita bakal sama sama lagi."
•Kaysal Algivaro Danendra•

"Liat rokok gue?" Semuanya menoleh pada Kaysal yang sedang celingak celinguk mencari kotak rokoknya.

"Enggak tuh, inget inget dulu," jawab Farez yang tengah asik memainkan gitarnya.

Kaysal berusaha mengingat keras, dimana terakhir kali ia menaruh kotak rokoknya. Laki laki itu sudah memeriksa tas dan saku seragam sekolahnya, namun masih saja nihil.

"Masih ngerokok?" tanya Ilham tiba tiba.

"Masih."

"Bilangin Bu Bos aaaa." Kaysal menatap tajam Reza yang hanya cekikikan tidak jelas.

"Jangan Za, nanti Pa Bos di putusin," celetuk Vero yang tengah asik menyebat rokoknya.

Kaysal tidak perduli dan duduk di sebelah Vero, diambilnya sebatang rokok Vero tanpa izin. Vero menatap tajam, laki laki itu hanya diam dan menghisap rokoknya, sesekali ia memainkan gumpalan gumpalan asap itu di udara.

"Maling kau maling," nyanyi Vero sambil menatap Kaysal.

"MALING KAU MALING!" nyanyinya lagi, tapi sedikit berteriak, Kaysal menutup telinganya.

"Nih gue balikin." Kaysal memberikan kembali sebatang rokok yang sudah ia sebat itu, Vero memicingkan matanya.

"Nih ambil," lanjutnya lagi.

"Idih ogah, udah lo sebat duluan. Entar dikira kita ciuman." Kaysal menoyor kening Vero gemas.

"Setres."

"Eh Sal, btw cewe lo geulis pisan ey." Kaysal menatap tajam ke arah Ilham.

"Canda Sal, canda."

"Awas lo kalo berani suka sama dia!" ancam Kaysal yang membuat Farez tertawa mendengarnya, orang kalo udah bucin yah gini.

"Yah, kita ga bisa mililah Sal, mau suka sama siapa. Entah itu Elasya, Bibi kantin, Bu Sri, atau mungkin emak lo." Tak tahan untuk tidak melakukan sesuatu, Kaysal melemparkan sebuah sepatu yang ada di bawah meja ke arah Ilham.

Tepat sekali mengenai kepalanya.

Ilham mengusap usap kepalanya bekas lemparan Kaysal. "Kalem Sal, kalem," katanya menahan sakit.

"Mual gue ngeliat muka lo," sungutnya kesal.

Ilham mendekat, memberikan tatapan tak percaya, laki laki itu sampai menunjuk nunjuk wajah Kaysal. "A-apa jangan jangan?" tanyanya panik.

"Jangan jangan apa?" tanya Kaysal penasaran.

"L-lo." Ilham memberhentikan ucapannya.

"Gue apa ha?!"

"Kalem Sal, kalem." Kaysal diam beberapa saat, menunggu kelanjutan ucapan Ilham tadi.

"Lo hamil."

Bersamaan dengan itu, Farez dan Vero tertawa ngakak melihat ekspresi wajah Kaysal yang hanya datar.

"Bukan temen gue," kata Reza sambil mengangkat kedua tangannya.

****

"Pos!" Elasya menoleh ke arah seberang jalan, dilihatnya Kaysal yang sudah duduk anteng di atas motornya.

"Sini pos buruan! Panas ini!" teriaknya karena Elasya hanya diam tidak menghampiri.

Elasya menyebrangi jalan, tak lupa memasang wajah datar, harusnya Kaysal peka jika ia tidak suka dipanggil tepos, tapi laki laki itu masih saja menyebutkan seperti itu.

KAY.EL STORY||END||Where stories live. Discover now