Bab 22 - Bracelet

1.4K 252 8
                                    

Happy reading

---

Asher terus mencoba menghubungi ayahnya sejak 2 jam yang lalu tapi belum tersambung juga.

Akhirnya, ia menyerah dan duduk di pinggir kasurnya. Ia melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 pagi.

Hari Minggu, biasanya Asher akan keluar untuk berolahraga dan membantu tetangganya membersihkan halaman komplek.

Ia membuka gorden nya sedikit dan melihat keadaan di luar yang lumayan ramai karena tetangganya sedang kerja bakti.

Ia tersenyum. "Kebiasaan setiap dua Minggu sekali itu belum hilang, mereka sangat rajin"

Asher menutup gordennya kembali dengan rapat lalu duduk di meja belajarnya.

Ia membuka salah satu sosmed di ponselnya dan terlihat sedang melihat beberapa artikel.

Tak sengaja, ia menekan sebuah artikel tentang butik terkenal yang mengeluarkan produk baru.

'Cinder Boutique'

Ia mengernyit, merasa pernah mendengar nama butik itu. Ingatannya lewat saat hari pernikahan ayahnya.

"Mama barumu mempunyai butik besar di luar negri, namanya Cinder Boutique..

..Jadi ayah akan tinggal disana bersamanya. Jagalah dirimu, jangan sampai terluka. Ayah menyayangi mu"

Kalimat ayahnya membuat ia termenung sebentar. Tanpa berpikir, Asher mencari akun butik itu.

Saat menemukan akunnya, Asher langsung melihat-lihat dan mencari kontak pengiklan.

Ia menyalin sebuah nomor di papan telepon lalu menghubungi nya.

"Hello, good afternoon. Here with the Cinder Boutique, is there anything i can help you?"

Asher mengernyitkan keningnya karena pihak butik memakai bahasa Inggris lalu ia tersadar, butik mama tirinya berada di luar negri!

Tanpa basa-basi, ia langsung berbicara kembali.

"Yes, can i speak to the owner of this bostique?"

"May i know what is your business?"

"I'm his son. Asher Aarav"

"Please wait a moment"

Asher menautkan jarinya gugup. Ia tidak pernah menyangka akan melakukan ini hanya untuk berbicara dengan ayahnya.

Ia membenci ibu tirinya itu, karena alasan 'belum percaya'. Ia juga tidak ingin kejadian di masa lalu akan terulang kembali.

"Hello, you're still there?"

Panggil orang di sebrang sana dan membuat Asher sedikit terkejut.

"Yes"

"Madam allowed us to send the number. We will send it by message"

Page [END] Where stories live. Discover now