Bab 2 - Me?

3.4K 479 10
                                    

Happy reading

---

Asher berjalan santai menuju rumahnya, earphone menempel di kedua telinganya dan sesekali ia bersenandung kecil mengikuti irama lagu.

Ia tersenyum setiap ada tetangga yang berpas-pasan dengan dirinya namun mereka membalas dengan raut wajah ngeri serta jijik.

Merasa ada yang aneh, Asher membuka earphone dan menggantungkan nya pada lehernya.

Ia melihat beberapa tetangga yang berkerumun bahkan menjauhi dirinya seperti melihat seorang pembunuh.

"Aku tidak menyangka, remaja seramah dan sebaik dia bisa membunuh orang dengan tidak teganya"

"Lihat dia bahkan masih bisa tersenyum ke arah kita setelah melakukan itu"

"Dia benar-benar psikopat!"

"Aku benar-benar ingin memenjarakan nya seumur hidup!"

"Apa dia sudah tidak waras?"

"Aku dengar orang tuanya meninggalnya sendiri selama bertahun-tahun, apa dia tertekan dan memilih membunuh orang?"

Asher menundukkan kepalanya mendengar hal itu, ia bingung. Apa salahnya sehingga di hina seperti itu?

Saat akan sampai di depan rumahnya, ia melihat beberapa petugas polisi sedang menyekat pagar rumahnya dengan garis polisi.

Ia berlari dan berdiri di depan rumahnya. Beberapa petugas polisi bahkan detektif sedang mencari sesuatu di dalam sana.

Asher melihat ke dinding yang berada di pinggir pagarnya dan memastikan bahwa yang tengah di sekat ini ada rumahnya.

Aarav Hardik

Nama ayahnya berada disana, itu benar-benar rumahnya. Tas yang ia gendong di pundak kanan merosot terjatuh.

Asher berjalan berniat masuk ke dalam rumahnya namun di cegah dua petugas polisi.

"Anda tidak boleh masuk! Kami sedang melakukan penyelidikan!"

"Tapi ini rumah milikku!" Balas Asher

Para polisi pun saling melihat lalu bergegas mendekati Asher untuk menangkapnya.

Bruk

Seorang polisi memaksa Asher untuk terduduk sedangkan Asher berusaha melepaskan dirinya dari cengkeraman beberapa polisi.

Melihat Asher yang berusaha melepaskan diri. Para petugas lainnya mengeluarkan pistol dan menodongkan nya tepat di depan Asher.

Asher terdiam, ia terkejut.

Trek

Asher melihat ke belakang tepat pada tangannya yang kini di borgol.

"Apa yang terjadi? Kenapa kalian memborgol tanganku?!" Teriak Asher tidak terima

"Kau yang kenapa!" Balas Gerald yang baru saja keluar dari rumah Asher

Page [END] Where stories live. Discover now