Page [END]

Bab 4 - Why?

Happy reading

---

Asher duduk berlutut di dalam penjara, ia terus menerus memegang kepalanya.

Wajahnya pucat pasi, keringat dingin mengucur di dahinya, matanya sayu, bahkan ia tidak pernah lagi memunculkan senyumannya.

Ia terlampau bingung dengan semua yang menimpa dirinya. Dimulai dari pembunuhan, kepala korban yang berada di divisi 1 namun tubuhnya kenapa ada di dalam rumahnya? Hingga bukti yang terus tertuju pada dirinya.

"Aku bukan pembunuh" Gumamnya terus menerus seperti itu sejak tadi

"Asher!" Panggil seseorang di balik jeruji besi

Asher melihat orang itu dengan sendu. "Kak..." Lirihnya pelan

"Kami akan membawamu ke TKP, jangan takut ada aku disini" Ucap Gerald

Asher mengangguk pelan. Setelah itu Gerald kembali pergi untuk membereskan sesuatu yang sempat ia tunda.

Asher melihat dinding yang ada di depannya dengan tatapan kosong. Ia memegang kepalanya yang terasa sakit.

Lembaran itu mulai hadir kembali di ingatannya.

Bruk

Seorang wanita di dorong kasar oleh seorang pria. Pria itu menarik kasar rambut wanita dengan senyuman miring.

Wanita itu melihat ke arah belakang pria tepat di depan pintu, terdapat pemuda dengan baju tidurnya.

"Bantu aku.." lirihnya

"ARGHHHHHHHHHHHHH" Asher berteriak kesakitan sambil menarik rambutnya berusaha untuk menetralkan sakitnya

"Ah sakit.." lirihnya pelan

Beberapa menit kemudian sakitnya sudah mulai terasa, ia menyenderkan tubuhnya karena lelah.

"Bantu aku"

"Bantu aku"

"Bantu aku"

"Bantu aku"

Asher menutup telinganya. "BERHENTI MEMANGGILKU!!"

"ini salahmu, kau telah membunuhku!"

"TIDAK, AKU TIDAK MEMBUNUH SIAPAPUN!"

"Sudah kubilang diamlah jika kau melihat sesuatu!"

"Aku tak melihat apapun hiks aku tak melihatnya" Lirih Asher pelan

▪️▪️▪️

Clara duduk di ruang tunggu, ia menunduk dengan gerakan tangan yang acak.

Arletta yang melihat itu duduk di samping Clara dan memegang tangannya.

"Ada apa?" Tanya Arletta

"Letta.." lirih Clara

"Kenapa?"

"Asher bertingkah aneh, dia bicara sendiri"