Bab 19 - Bridge

1.5K 268 10
                                    

Happy reading

---

Asher berjalan bertatih dengan dinding sebagai bantuan. Tubuhnya terasa sangat sakit sekarang bahkan keringat dingin sudah mengucur di dahinya.

Hujan deras juga membuatnya sedikit kewalahan. Tapi ia bersyukur setidaknya jika tadi Jay tidak membantunya, lukanya akan lebih parah.

Crit

Asher membuka pintu pagar rumahnya dengan pelan karena takut suara decitan lebih besar dan mengganggu tetangga nya.

Ia masuk ke dalam rumahnya lalu masuk ke dalam kamar.

Asher membuka kaos hitamnya sambil melihat kaca. Terlihat jelas, perutnya yang membiru bengkak.

"Semoga tulangnya tidak ikut patah shh"

Setelah itu, ia masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamar untuk membersihkan diri.

Ia menyiram tubuhnya dengan shower dan membiarkan air menghujaninya.

"Clara, bagaimana kabarmu?" Tanyanya

.

.

Sedangkan Clara tengah duduk di pojokan kamar. Kepalanya ia sembunyikan di lutut yang tertekuk.

Semalam, ia melihatnya lagi tapi kali ini dengan jelas terekam di depan matanya.

Psikopat itu menyeret seorang wanita lalu merebahkan nya di tengah lorong kamar.

"LIHATLAH JIKA KALIAN MENOLAK PERMINTAAN KU!" Teriaknya lantang

Semua wanita yang berada di kamarnya masing-masing membuka pintu yang tidak terkunci, mungkin psikopat itu sudah membukanya.

Mereka semua keluar dari kamar dan takut apa yang akan terjadi kali ini, ada yang saling memeluk dan ada juga yang menutup mulutnya.

Psikopat itu menyeringai. Lalu mengambil pisau andalannya dari balik jaket.

Wanita yang ia seret tadi menyatukan tangannya meminta permohonan. "Tolong jangan sakiti aku tolong tolong..

..Aku akan mengikuti kemauan mu tapi tolong jangan sakiti aku"

"Namanya Syahra. Beri hormat" Ucap Psikopat dengan senyuman manis

Crishhh

"AHHHHHHHHHHHHH" Semua wanita yang ada disana berteriak histeris saat melihat Syahra mengeluarkan darah dari lehernya dan itu cukup banyak.

"Kurang dalam" Gumam psikopat itu namun masih terdengar

Crishhh

"AHHHHHHHHHHHH!!!" Kali ini selain berteriak histeris. Beberapa wanita ada yang pingsan dan memohon ampun pada psikopat itu agar tidak dibunuh seperti wanita yang bernama Syahra itu.

Clara menunduk saat merasakan sesuatu menyentuh kakinya. Matanya melebar dengan air matanya yang turun perlahan.

Tangannya sedikit gemetar karena sadar ia telah menginjak darah kental.

Page [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang