59. Ulang Tahun Terakhir[ END]

417 29 8
                                    

Halo ges, kita bertemu lagi🤗

Aku minta maaf ya sama kalian udah ga update cerita hampir sebulan.

Semoga part ini sesuai dengan ekspetasi kalian yaa.

Ini part terakhir, kalo extra part ada? belum kepikiran kesitu sih.

Semoga kalian sukaa yaa dengan ending cerita aku ini🤗❤.

Selamat membaca.

**********

Azka, Juna beserta dengan Dara kini sedang bersiap-siap untuk menuju ke rumah sakit tempat Rara di rawat. Ketiga remaja itu baru saja membeli kue ulang tahun, boneka beruang, dan sebuah kado dari mereka masing-masing. Ya, mereka akan merayakan ulang tahun Rara yang ke-17.

Saat mengendarai mobil milik Juna, pikiran Azka masih terfokus pada Rara. Entah kenapa, ada perasaan aneh mengganggu hatinya saat ini. Perasaan aneh mengenai Rara. Namun dengan cepat, Azka menepisnya. Ia berdoa agar semoga Rara baik-baik saja.

Sebuah sepeda motor hampir saja Azka tabrak. Untung saja, Azka dengan cepat menginjak rem, jika tidak kecelakaan pasti terjadi.

Juna yang duduk di belakang bersama depan Dara menepuk bahu Azka pelan."Lo kenapa sih bro? Lo ngantuk? Sini, mending gue aja yang nyetir,"

Azka menetralkan deru napasnya kemudian menggeleng."Sorry, gue cuma kurang fokus aja,"

"Mikirin apa sih? Utang?"

"Junaa! Udah deh, jangan nanya-nanya mulu." ujar Dara.

Juna tersenyum ke arah Dara."Iya beb,"

Mata Dara seketika melotot."Beb, beb. Matamu! Sana mendingan lo yang nyetir, kayaknya Azka kecapean deh, kan kasian." Dara kini menatap Azka sedikit khawatir.

"Gue nggak papa, Dar. Lo berdua tenang aja, gue masih bisa nyetir kok."

Perjalanan kembali di lanjutkan walau hati Azka merasa resah.

**********

Pukul sembilan malam, Doni baru hendak pergi ke kamar rawat Rara karena ketika di mushola rumah sakit tadi, ia tidak sengaja bertemu dengan rekan bisnisnya yang sedang menjenguk orangtuanya dan akhirnya mereka berdua mengobrol.

Di sepanjang koridor rumah sakit, ia memikirkan kondisi Rara saat ini. Apakah sudah tidur? Ah, kenapa perasaannya menjadi tidak enak seperti ini?

Ketika sudah hampir sampai di depan kamar rawat anaknya, Doni di berhentikan oleh Azka, Juna dan juga Dara.

"Hallo om, maaf ya kami lama soalnya tadi macet. Apa yang om mau, udah kami beliin." ujar Juna.

"Makasih ya buat kalian yang udah mau repot-repot beliin om ini," Doni menunjuk boneka beruang yang berukuran jumbo.

"Kalo gitu, mending kita langsung surprise-in Rara aja gimana?" usul Dara.

"Hari ini 'kan belum ulang tahunnya, tiga jam lagi aja gimana?" Azka berpendapat.

Juna menolak cepat."Bener sih apa kata lo, tapi di jam dua belas malem, Rara harus istirahat bro. Langsung aja gapapa 'kan, om?"

Doni mengangguk setuju. Lalu, mereka berempat pergi ke kamar rawat Rara bersama-sama.

"Gue nggak sabar banget deh liat reaksi Rara kayak gimana," ungkap Dara.

"Gue juga," tambah Juna.

Sedangkan, Azka? Tinggal beberapa langkah lagi sampai di kamar rawat Rara, hatinya makin tidak karuan.

Tepat di depan pintu, Juna mengisyaratkan kepada mereka untuk mengejutkan Rara di ulang tahunnya.

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang