49. Pernikahan

179 24 3
                                    

HALO GUYS! GIMANA KABAR KALIAN SEMUA?!

SUDAH PADA SIAP BACA CHAPTER INI?

HAPPY READING❤🔥

*********

Gerimis membungkus pelataran rumah Thesa yang sebentar lagi akan di gelar acara pernikahan. Teman-teman, saudara serta para tetangga dari kedua belah pihak tengah berteduh menunggu hujan reda.

Seorang gadis memakai dress kebaya berwarna burgundy dengan rambut cepol menyisakan helaian rambut bagian depan berjalan begitu anggun. Ya, dia Aurora. Memakai make up tipis membuatnya begitu menawan.

Semua pasang mata tertuju ke arahnya, termasuk Athala. Cowok itu sama sekali tidak berkedip menatap Rara sampai membuat Thesa berdecak sebal, dia cemburu.

Di depan penghulu, Athala masih enggan mengalihkan pandangannya dari Rara. Thesa menepuk pelan lengan calon suaminya mengingatkan jika acaranya akan segera di mulai.

Dengan lantang, Athala mengucapkan ijab kabul di lanjut teriakan 'SAH' dari para hadirin.

Rara menyeka ujung matanya, dadanya kembali merasa sesak dan nyeri. Kenapa seperti ini?

"Lho, Ra. Lo juga dateng?" tanya Azka.

Rara mengangguk cepat, lalu tersenyum tipis.

"Lo belum makan 'kan? Gabung sama gue yuk kesana." Azka menunjuk salah satu meja paling ujung yang di tempati oleh Andi.

Rara menghela napas."Oke,"

Azka menggandeng tangannya, membuat Rara sedikit risih lalu melepasnya dengan senyum canggung.

"E-eh sorry, Ra. Gue refleks,"

Rara membalasnya dengan deheman singkat. Di meja yang di tunjuk Azka ternyata berdekatan dengan meja Melati.

Rara duduk di tengah-tengah mereka berdua. Andi dengan lahapnya memakan yang tersedia di atas meja.

"Makan, Ra." titah Azka.

Gadis itu mulai menyantap keripik kentang yang tersedia. Ingin mengutarakan sesuatu, tiba-tiba..

UHUK!

Dia tersedak.

Dua gelas di sodorkan kearahnya, siapa lagi kalo bukan Azka dan Andi. Rara memilih gelas yang di pegang Azka dan meminumnya.

"Lo gapapa?" tanya mereka bersamaan.

"Thanks ya,"

Andi kembali sibuk bermain game online di ponselnya, sedangkan Azka masih menatap Rara dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Makanya Ra, kalo makan tuh pelan-pelan." ingat Azka.

"Ah iya,"

Di meja lain, Melati masih tidak menyangka jika Rara akan datang. Tiba-tiba rasa bersalah itu kembali muncul.

"Maafin gue, Ra." gumam Melati.

*********

Acara pernikahan Athala dan Thesa sudah selesai, Rara memutuskan untuk pulang. Tepat di depan pintu keluar, Athala menghadangnya.

"Ra, gue mau ngomong sama lo," kata Athala.

Rara berdecak."Mau ngomong apa sih? Sorry ya, gue nggak ada waktu,"

"Please, kali ini aja. Oke?"

"Gak bisa, Athala. Lo udah punya istri, gue takut kalo nanti ada salah paham lagi," ujar Rara.

Athala menghela napas, masih sama. Gadis di hadapannya itu masih keras kepala.

"Gue masih cinta sama lo, Ra."

Aurora [END/BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang