24 - Her Boyfriend

53.3K 2.8K 835
                                    

[ Her Boyfriend ]

Masih lanjut, dan masih semangat
Tinggalkan jejak please, vote dan komen sebanyak-banyaknya

~~~Happy reading~~~

~~~Happy reading~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

^^^^^

"Tidakkah menyedihkan, ketika kamu tersakiti, namun hanya bisa berkata, aku sudah terbiasa."

°°°°°

Jevano sedang berdiri di depan gate out bandara. Pria itu terlihat sangat tampan mengenakan kemeja putih, juga kaca mata hitam yang bertengger di hidung, membuatnya jadi pusat perhatian. Penerbangan dari Paris sudah take off dari tadi, tapi gadis yang sedang ia tunggu belum juga terlihat. Orang-orang berhamburan keluar dari pintu itu. Sonya yang berjalan paling akhir, langsung mengukir senyum cantiknya saat melihat Jevano sedang menunggunya. Tawanya langsung pecah karena membaca tulisan yang Jevano bawa, pria itu bahkan tidak malu mengangkat kertasnya ke atas agar Sonya bisa melihat. Di kertas itu tertulis;

Welcome home my beautiful sister.

"Lo nggak malu bawa tulisan segede ini?" tanya Sonya langsung memeluk Jevano.

"Apa kabar? Gue denger waktu itu lo sakit? Udah sehat kan sekarang?" Jevano membalas pelukan Sonya lalu mengecup kepalanya lembut.

"Nggak apa-apa, biasa efek diet," sahut Sonya nyengir.

"Gue kan pernah bilang jangan diet, kenapa sih lo nakal banget jadi cewek," kesal Jevano.

Sonya hanya cengengesan. "Gue pengen kurus, J, biar keliatan tambah cantik."

"Ck, seharusnya lo paham kalau cowok itu lebih suka cewek yang berisi, karena biar enak dipeluk," seru Jevano berdecak.

Sonya langsung menoleh kaget. "Kenapa tau? Udah ngerasain meluk cewek lo sekarang?"

Jevano malah terbahak, lalu merangkulnya gemas. "Dah lah, ayo kita balik. Mau ke kantor Harsa dulu?"

"Iya, gue mau ngasih suprise," jawab Sonya excited. Itulah alasan Sonya meminta Jevano untuk menjemputnya, karena ingin memberikan kejutan untuk kekasihnya. Selain Leon, Sonya memang paling dekat dengan Jevano. Sejak SMA, hanya Sonya yang bisa menaklukan pria itu.

Mobil Mersi yang mereka kendarai menepi di depan perusahaan HC Group. Sonya merapikan make up-nya dengan telaten, karena ingin terlihat cantik di depan kekasihnya. "Lo nggak dandan sekali pun, si tengil masih tetep bucin," cibir Jevano.

"Gue tau. Dia emang cinta mati sama gue," timpal Sonya percaya diri.

Jevano memutar bola matanya malas. "Dah ah sana turun, gue masih banyak kerjaan!" usirnya tega.

CHEATING [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang