08 - Es batu mencair

46K 4K 927
                                    

[ Es batu mencair ]

Hi, aku kembali 
Maaf banget kalau updatenya lama, semoga chapter ini bisa bikin kalian tambah bucin sama bujang NCT yaaa 

Vote dulu kuy, jangan lupa spam komen!

~~~Happy reading ~~~

~~~Happy reading ~~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

^^^^^

"Semakin dalam cinta yang kuberikan saat ini, semakin dalam juga luka yang akan ku terima nanti."

°°°°°








Jevano sedang berenang di dalam kolam renang. Pria itu mendayung lengannya sekuat tenaga untuk sampai ke tepi kolam. Hana yang sedang berdiri di ujung kolam pun langsung tercekat saat kepala Jevano tiba-tiba muncul di depannya. Jantung Hana kembali berdebar saat melihat Jevano menyugar rambutnya yang basah, lalu tersenyum ke arahnya. Jarak mereka terlalu dekat, Hana dapat merasakan jika suasana kolam mulai memanas karena pikirannya sendiri. Abs Jevano membuat pikirannya melayang. Hana benar-benar sudah gila.

"Kamu kenapa, hem?" tanya Jevano bingung saat melihat wajah Hana memerah, padahal keduanya tengah berada di dalam kolam renang yang dingin.

Hana menggeleng, ia terus menggigit bibirnya sendiri karena merasa gugup.

"Jangan digigit, nanti berdarah," gumam Jevano mengusap bibir Hana yang memerah dengan lembut.

Lagi-lagi Hana mematung, dadanya semakin bergemuruh tidak jelas. Merasakan jari Jevano mengusap bibirnya dengan lembut, membuat gadis itu menelan salivanya sendiri.

"Jauh-jauh dong, Kak. Gerah, tau," dengus Hana mengibas tangannya karena grogi.

Jevano terkekeh melihat Hana salah tingkah seperti itu. Bukannya menjauh, Jevano malah mengusap kepala Hana gemas sembari memamerkan senyuman manisnya.

"Wah, udah nggak sehat nih jantung," decak Hana kemudian naik ke atas kolam. Ia bisa terkena diabetes jika terus melihat senyuman Jevano yang kelewat manis itu.

"Yuhuuu, jusnya datang," seru Harsa membawa beberapa gelas jus di atas nampan.

"Yang aku mana, Kak?" tanya Hana bingung melihat gelas-gelas itu. Rasa jusnya beda-beda.

"Yang mana ajalah, nggak ada yang gue kasih racun kok," celetuk Harsa nyengir.

Revan yang sedang bersantai di kursi, langsung meminum jusnya dengan hikmat. Cuaca yang terik seperti ini membuat mereka kepanasan, padahal dari tadi mereka berenang di dalam kolam. Jevano berjalan mendekati mereka, lalu merebut jus milik Hana karena di meja itu hanya tersisa jus tomat.

CHEATING [ END ]Where stories live. Discover now