52 - Akhir Dari Pengkhianatan

36.2K 2.5K 1.2K
                                    

[ Akhir dari pengkhianatan]

Duh, deg-degan nggak sih baca judulnya?
Takut banget, tapi kita harus kuat!
Ayo baca, jangan lupa spam komen okey?

~~~~Happy reading ~~~~

~~~~Happy reading ~~~~

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

^^^^^

"Aku tau sedang ditipu, dan aku memaafkannya. Tapi di saat aku menipunya kembali, dia tidak bisa menerima."

°°°°°°











Seketika tubuh Leon membeku saat melihat semua adegan panas itu. Di mana kekasihnya sedang berciuman dengan sahabatnya sendiri. Tangannya bergetar hingga susu hamil yang baru saja dibelinya jatuh ke lantai. Semua ketakutan yang selama ini menghantuinya ternyata benar-benar terjadi. Mereka berdua benar-benar mengkhianatinya.

BUGH,

Jevano langsung terjungkal ke belakang saat Leon memukul rahangnya dengan tiba-tiba. "Anjing, bangsat, setan, berani banget lo cium cewek gue, hah?!" geram Leon, amarahnya tidak bisa lagi terbendung. Ia terus memukuli wajah Jevano dengan brutal.

BUGH, BUGH, BUGH

Jevano yang belum siap dengan serangan mendadak itu, cukup kesulitan menangkis pukulannya. Leon menduduki perut Jevano, sehingga mempermudah gerakannya untuk menghajar Jevano habis-habisan.

Hana menutup mulutnya karena syok, tubuhnya bergetar ketakutan. Tapi ketika melihat darah mulai bercucuran di wajah Jevano, dengan cepat Hana menarik tangan Leon untuk menghentikannya.

"Kak, udah, kasian Kak Jevano!" sergah Hana, tapi Leon malah menepis tangannya dengan kasar.

"Berisik anjing, cowok brengsek kaya dia emang pantes dipukulin!" balas Leon semakin menjadi-jadi.

BUGH, BUGH, BUGH

"Berani banget lo cium Lee Hana, hah? Gue aja cowoknya belum pernah nyentuh dia!"

Jevano tertawa sarkas saat mendengar kalimat itu. Cairan darah yang keluar dari mulutnya tidak bisa menghentikan tawa puasnya yang mengejek.

"Gue juga cowoknya anjing, jadi gue berhak buat nyentuh dia kaya gitu!" balas Jevano bangga, tidak ada yang perlu ditutupin lagi sekarang.

Leon semakin geram mendengar itu semua, ia melirik ke arah Hana dengan pandangan tidak percaya. Melihat Leon lengah, dengan cepat Jevano membalikkan posisi mereka. Jevano menindih Leon lalu memukuli wajahnya dengan brutal.

"Kenapa? Lo kaget?" Jevano tertawa keras. Ia menghantam rahang Leon berkali-kali. "Nggak usah kaget, goblok, selama ini juga lo nyakitin dia!"

Hana semakin terisak hebat melihat keduanya saling pukul. Ketakutannya tidak bisa berhenti, apalagi saat melihat Leon membalikkan tubuh Jevano lagi ke bawah. Pria itu kembali menghantam wajah Jevano berkali-kali. Puas dengan wajahnya, Leon berdiri lalu  menginjak-injak perut Jevano sampai sahabatnya itu merintih kesakitan. Dibandingkan Jevano, tentu saja kemampuan bela diri Leon jauh lebih unggul. Tidak ada lagi harapan untuk bisa melawannya.

CHEATING [ END ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu