CHEATING [ END ]

06 - Kissing

[ Kissing ]

Vote dulu lalu spam komen
Jangan lupa bantu share cerita ini biar orang lain bisa baca yaaa

Page rate 18+

~~~Happy reading ~~~

^^^^^

"Terkadang suatu penghianatan itu hadir karena adanya kekecewaan."

°°°°°

"Belum bangun juga?" sungut Harsa tiba-tiba memasuki kamar Hana.

Juan yang sejak tadi ada di sana, langsung menggeleng pelan. Membangunkan Hana lebih sulit daripada menjinakkan para wanitanya.

"Benar-benar ya nih anak, kebo banget. WOY BANGUN, UDAH SIANG!" teriak Harsa menggelegar.

Hana yang mendengar teriakan itu langsung mendengus pelan. Perlahan ia membuka matanya dengan susah payah. "Apa sih Kak, ganggu mulu, orang lagi tidur juga," sahutnya dengan suara serak.

Harsa memutar bola matanya malas. Sementara Juan memilih untuk merapikan helaian rambut Hana yang berantakan. "Bangun sayang, Kakak udah buatin kamu sarapan," ucap Juan penuh kesabaran.

"Aku masih ngantuk, Kak, bentar lagi ya," rengek Hana memohon.

Karena kesal melihat sahabatnya itu, Harsa langsung menindih tubuh Hana dengan jahil. Ia terlentang di atas tubuh Hana yang masih terbalut selimut tebal. Ia bahkan tidak mempedulikan Hana yang kini merasa sesak di bawah tubuhnya.

"WOY, LEE HARSA!" pekik Hana tercekat.

"Bangun nggak? Kalau engga, gue tindih terus, nih," seru Harsa tertawa puas. "Gue jadi sering telat datang ke kantor gara-gara lo tau!"

"Badan Kakak berat banget, awas arrgghhh----" Hana memekik dengan napas tersengal.

"Na, ada yang ngomong, tapi kok nggak ada orangnya ya, serem anjir," ledek Harsa terus tertawa.

"Woy gue di bawah lo. Ini pelecahan namanya. Gue bisa laporin lo ke polisi!" kesal Hana frustasi. Gadis itu terus mendorong tubuh Harsa, tapi beban tubuh pria itu terlalu berat.

"Heh, emangnya lo cewek? Enak aja pelecehan," sahut Harsa terkekeh.

Juan hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka. "Udah turun, kasian adek gue," titah Juan menarik lengan Harsa, tapi pria itu menggeleng keras.

"Heh, jadi lo pikir selama ini gue apa? Waria? Gila ya, dasar anak monyet, uhuk uhuk!" pekik Hana terbatuk. "Awas nggak? Pengap anjir, uhuk uhuk!"

Harsa masih tetep tidak peduli.