42. Kontrak

14 7 31
                                    


Kalo dapet Typo tandain Woke😁🙏

Happy Reading♡


~♥~


'Ga terasa udah hari minggu lagi nih, metime dulu ahh, aku mau tidur lebih lama lagi ingin rasanya bermalas malasan.'--ucap Rey dalam hatinya. tapi tiba tiba handphone nya berbunyi. "Siapa sih yang menghubungiku ini kan hari kebebasanku dan ibu pun tau itu makannya tidak ada yang menggangguku di hari minggu."

"Hallo selamat pagi nona Rey, saya hanya mengingatkan janji yang harus nona tepati.."--ucap seorang pria di sebrang telpon yang tak lain adalah asisten Rizal.

"Janji. janji apa ya perasaan saya tidak punya janji dengan siapa pun di hari libur saya ini."--Rey bingung karena lupa akan janinya bertemu dengan tuan muda Reynald.

"Nona apakah anda lupa janji anda dengan tuan muda Reynald..?"

'Ya allah, aku bener bener lupa aku ada janji dengan tuan muda gila itu. Ahhh ku pikir hari ini aku bisa bersantai di rumah, ternyata aku harus siap siap untuk melihat wajah tuan muda gila itu.'--ucap Rey dalam hatinya.

"Nona...apakah anda bisa mendengar saya..?"

"Iya saya bisa mendengar anda tuan, baiklah saya akan datang berikan alamatnya dan jam berapa saya harus sudah berada di sana..?"-jawab Rey.

"Baik nona kita bertemu di rumah makan XXX jam 12 siang."--jawab asisten izal dan langsung menutup teleponnya.

"Arrrggghhh aku harus siap siap nih, jangan sampai aku terlambat kalo tidak tuan muda gila itu akan mengoceh dengan nada pedasnya. Males banget denger ocehannya, padahal aku ga ada salah sama dia, dasar tuan muda gila bodoh. Masa tidak bisa membedakan Rey yang asli dan aku sih, apa aku begitu mirip dengan Rey putri kandung bu Tyas. Ahh sudahlah mikirin kaya gitu bikin otak ku mau pecah saja."

"Mbak Pat ibu di mana ko g kelihatan ya..?"--tanya Rey pada Mbak Pat.

"Siang nona, ibu sedang ada urusan jadi tidak ada di rumah, apakah nona butuh sesuatu..?"

"Ohhh aku g butuh apa apa kok Mbak Pat, kalo gitu aku pergi dulu ya."

"Non, nona mau ke mna, nanti kalo ibu nanya tentang nona saya harus jawab apa..?"

"Bilang aja aku jalan jalan santai dulu."--jawab Rey.

"Baik non, hati hati dijalan ya non."--ucap mbak pat.


•••


"Akhirnya aku datang tepat waktu, selamat selamat jadi aku tidak mendengar ucapan pedas tuan muda gila itu."

"Silahkan nona, tuan muda sudah menunggu anda."--ucap seorang pelayan dengan sopan.

"Terimakasih."--jawab Rey. 'Gila taugak sih dari mana pelayan itu tau kalo aku ada janji dengan tuan muda gila itu.'--ucap Rey dalam hati.

"Selamat siang nona Rey..?"--tanya seorang pria yang menghampiri nya yang tak lain adalah asisten Rizal.

"Siang asisten Rizal, kupikir aku yang pertama tiba ternyata dugaan ku salah kalian terlalu rajin rupanya."--ucap Rey datar.

"Nona tidak usah memuji kami, kami memang selalu tepat waktu dalam menepati janji."--ucap asisten Rizal dengan senyum kecilnya.

Rey pun mengikuti asisten Rizal untuk bertemu dengan tuan muda Reynald. 'Ini restoran besar terus ini hari minggu kan bukannya selalu di penuhi pengunjung kenapa hari ini sepi ya. Tidak mungkin kan tuan muda gila itu memesan semua rumah makan ini kan kalo iya, sungguh gila tuan muda ini.'--ucap Rey dalam hatinya.

Vanessa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang