5. penentuan Kuliah.

28 26 3
                                    


Jangan Lupa Votte and Komen.
Happy Reading♡


~♥~



Akhirnya hari berlalu dan sampailah hari dimana kelulusan Vanessa dan teman-temannya dari tingkat SMA dan begitu juga dengan Fery yang sudah lulus dari Kuliahnya.

"Akhirnya kita lulus juga, Selamat tinggal sekolah tercinta."--Cetus Anggi sambil teriak dengan senang.

"Apaan sih Nggi, Lo lebai amat!. Ehh katanya nanti pihak OSIS adain party nih buat perpisahan Kita!, Kalian pada mau ikut gak?."--kata Sawa.

"Kapan acaranya?."--Tanya Vanessa.

"Kalo gak salah denger sih hari Minggu besok!."--jawab Sawa. dan berkata "Gimana, kalian bakal hadir gak?."

"Tunggu!, bukannya hari Minggu Ayah Lo ada acara juga ya Ness?."--tanya Anggi.

"Waduh!, bener Nggi berarti bentrok donk?."--timpal Sawa.

"Hmmm iya ya!, terus bukannya Ortu kalian juga datang ke acara Ayah Gue?."--jawab Vanessa.

"Iya bener Mama juga bilang."--Kata Sawa.

"Huuh Mamah juga bilang sama Gue!, Gue harus ikut ke acara Ayah Lo Ness."--timpal Anggi.

"Hmm, gini aja gimana kalo kita pertama hadir dulu di acara Sekolah!, terus lanjut ke acara keluarga Gue?."--ucap Vanessa.

"Oke, siip gitu aja kali ya!."--jawab Anggi.

"Siipp, nanti Gue bilang Mamah deh, Gue ke Sekolah terus susul mereka."--timpal Sawa.

"Yes, kita party dulu hahahaha."--ucap Vanessa, Sawa, dan Anggi.

"ok."--kata Anggi dan Mutia.


~♥~


"Assalamualaikum Bund."

"Waalaikumsalam, ehh Anak Bunda dah pulang, gimana tadi di Sekolah, sudah terima kelulusannya?."--ucap Alin dengan lembut.

"Alhamdulillah, sudah Bund."--ucap Vanessa.

"Kamu mau terusin Kuliah dimana Sayang?, dan ambil jurusan apa?."--Alin bertanya.

"Kekey Kuliah disini aja deh Bund!."

"Kenapa ga ambil Kuliah di Kairo aja bareng temen-temen Kamu?."

"Ga juga deh Bund, Anggi kalo ga di Indonesia dia ke Jepang, dan Sawa juga kalo ga di Indonesia dia bakal ke Paris!."--jawab Vanessa.

"Terus kamu mau ambil Jurusan apa?."--Alin bertanya.

"Hmmm, Kekey mau ambil Jurusan Musik aja deh Bund!, lagian Anggi dan Sawa pun mereka ambil jurusan Musik juga."--kata Vanessa.

"Kamu serius Sayang ga bakal nyesel?."

"Nggak kok Bund, Kekey dari dulu memang suka Musik kan, cuma Ayah selalu aja larang aku main Musik!."--berkata sedih. "Bund, bilang ya sama Ayah buat izinin Kekey ambil Kuliah bidang Musik."--ucap Vanessa dengan manjanya.

"Oke deh, Bunda bilang sama Ayah."

"Oia Bund, acara nanti buat hari Minggu jadi Bund?."

"Iya lah, pasti jadi itu sekalian acara syukuran kelulusan Kamu sama Kakak kamu!."

"Ohh gitu ya Bund."

Emang kenapa Sayang?."

"Engga kenapa-kenapa kok Bund, tapi siangnya Kekey boleh kan pergi ke acara di Sekolah?, kalo udah beres Kekey langsung ke acaranya Ayah."

"Boleh, asal jangan telat ya, nanti Ayah marah."

"Siap Bunda Sayang."--ucap Vanessa sambil memberikan kecupan di pipi sang Bunda.

"Kekey ke kamar dulu ya Bund, mau Shalat dan Istirahat."

"Iya gih sana."--kata Alin.


~♥~


Pada malam harinya, Alin ngobrol dengan Rian masalah Kuliah yang Vanessa Ambil.

"Yah!."

"Mmm, kenapa Bund?."

"Gini Yah, Vanessa kan dah Lulus dia mau Kuliah di sini dan ambil Jurusan Musik, Ayah izinin ya?."--ucap Alin dengan banyak harapab Ayah setuju dengan keinginan Vanessa.

"Ayah dah rencanakan Kekey Kuliah di Kairo, biar kaya Kakaknya Fery!."

"Tapi Yah, kasian Kekey."

"Bund, ini semua demi kebaikan Kekey!, Ayah lakuin ini karena Ayah sayang sama Kekey."

"Tapikan ga gini jugak caranya Yah!, kalo kayak gini itu tandanya Ayah mengekang Kekey, dan dia tidak bisa menjadi diri sendiri."

"Bentar Ayah pikir dulu!."--ucap Rian sambil melamun dan lanjut berbicara "Oia Bund, Bunda inget gak sama janji Ayah dengan Pak Geo."

"Janji yang mana Yah?."

"Kemarin Pak Geo datang nemuin Ayah, katanya pingin jadiin Kekey menantunya."

"Apa Yah!, Ayah serius!, bukannya Kekey masih kecil Yah kasian. Kekey kalo harus menikah Muda!."

"Tapi Bund, Ayah banyak berhutang budi sama Pak Geo, dia yang tolong Ayah saat Ayah kecelakaan, membutuhkan transfusi darah!, Bunda inget kan kalo ga ada Pak Geo mungkin Ayah ga akan ada sampai sekarang."

"Mmm, iya Bunda juga ga bisa lupa kejadian itu, Ayah dan Bunda sangat bersyukur."

"Jadi, gimana Bunda setuju ga?,  lagian Bu Inah juga Orangnya baik, soalnya yang meminta itu Bu Inah, Katanya yang cocok jadi menantunya hanya Kekey. Coba Bunda ngobrol dengan Bu Inah gimana-gimana nya."--ucap Rian pada Alin.

"Iya deh Yah nanti."


~♥~


Pagi hari di hari Sabtu pada saat sarapan semuanya duduk manis di depan Meja makan.

"Fery, gimana setelah Kamu Lulus, lebih baik Kamu bantu Ayah urus Kantor itung-itung Kamu belajar urusan Kantor?."--ucap Rian yang memecahkan keheningan.

"Oke Yah siap!!."--jawab Fery dengan tegas.

"Dan Kamu Key, Ayah sudah putuskan Kamu ke Kairo Kuliahlah di sana!!."--kata Rian pada Vanessa.

"Yah!!, Kekey ga mau Kuliah di Kairo, kan Ayah tau Kekey pingin Kuliah di bidang Musik!. Sekali ini aja Yah, jangan tentang keinginan Kekey."--ucap Vanessa dengan nada kesal.

"Iya Ayah, izinin aja deh Kekey Kuliah dengan minat yang dia mau."--timpal Fery.

"Oke, gini aja deh. Ayah beri Kamu 2 pilihan, yang pertama Kamu Kuliah di Kairo, pilihan Kedua Kamu Kuliah di Indonesia dan Kamu bisa tentuin Jurusan yang kamu mau. Tapi Kamu harus setuju menikah dengan Orang pilihan Ayah!.

"Apaaaa!!. Apa Ayah ga salah!. Ayah slalu memaksakan apa yang Ayah mau!. Ayah tidak pernah memikirkan perasaan Ku!."--jawab Vanessa sambil Menangis.

"Ayah. Apa Ayah dah berpikir dengan baik?. Apa yang Ayah katakan tadi?. Pikirkan lebih baij dulu Yah, Kekey masih kecil, dia harus bisa menikmati masa Mudanya?."--kata Fery.

"Ayah sudah putuskan itu terserah Kekey mau atau tidak!!."

"Biarkan Aku pikirkan dulu!."--jawab Vanessa sambil pergi menuju Kamar.











Duuuuuh capek ngetik Guys.
Jangan komen part pendek:(
Please hargai penulis, soalnya bukan hal mudah untuk menulis, apalagi harus berfikir dulu mo nulis apa:(

Semoga kalian suka sama part ini ya.
Jangan lupa Votte and Comment

Next di Part selanjutnya
See You Buat Kalian Semua Babay♥

Dillah
Riau/23 April/2021.

Vanessa [On Going]Where stories live. Discover now