8. Kairo

26 19 2
                                    

Yuhhu Double Up donk.
Oke nex langsung aja ke critanya ya.
Happy Reading♡.

~♥~


"Bismillah. Aku akan memulai hari-hari ku di kota Kairo ini, hidup sendiri jauh dari Keluarga dan Sahabat-sahabat ku. Aku menyibukkan diri dengan belajar dan belajar supaya Aku cepet bisa lulus dengan nilai baik dan kembali ke Indonesia.
Hmmm kebetulan hari ini hari libur tidak ada Kuliah aku pun libur. Dan yang pasti enaknya jalan-jalan. Kemana ya kira-kira tempat yang ingin ku kunjungi?. Emmm Sungai Nil i'm Coming."--Gumam Vanessa.

Disaat sedang duduk menikmati santai sambil menikmati pemandangan sungai Nil, tiba-tiba ada yang melempar sesuatu ke arah Vanessa. Dan Vanessa pun terkejut karena ada yang melemparnya, Vanessa mulai siap-siap untuk mengeluarkan taringnya.

"Tadi siapa sih seenak jidatnya lempar-lempar barang?."--teriak Vanessa karena kesal.

"Sorry Gue gak sengaja!."--sahut seseorang yang ternyata dia adalah Leo, temen kakaknya Vanessa yang selalu bikin emosi karna alasan dia disuruh untuk menjaganya sewaktu masa SMA.

"Elo, sumpah deh ya kenapa Gue bisa ketemu sama Lo!?. Mimpi apa Gue semalem!."--kata Vanessa dengan marah.

"Idih siapa juga lagi yang mau ketemu sama Mak Lampir!. Sumpah mending Gue jauh-jauh dari Lo!!."--Sahut Leo dengan nada dinginnya.

"Lo denger ya baik-baik!. Lebih baik Lo jangan muncul di depan muka Gue  lagi!. Kalo ga Gue hajar Lo sampe habis!!."--Vanessapun pergi dengan kesal, soalnya hari yang indah sudah dihancurkan oleh laki² yang bikin bete.

"Tunggu Lampir!. Lo dengerin, Gue juga ga mau liat Lo Gadis berandalan seperti Lo!. Sifat Lo yang ga mencerminkan Cewe Feminim!. Lo bukan tipe Gue banget!. Jauh-jauh Lo sana dari Gue!!."--tukas Leo.

"Sumpah deh Lo ya!. Gue bener-bener enek liat muka Lo!. Mulai detik ini Gue Rey Vanessa Aldebara, menyatakan kalo Lo adalah musuh Gue!. By maksimal buat Lo!.--Vanessa pun langsung pergi meninggalkan Leo.

'Sumpah deh Gue kenapa coba harus ketemu sama tu biang masalah. Udah Gue jauh-jauh datang kesini, pingin nikmati hidup ehh ketemu lagi. Arrrgg kesel jadinya Gue. Pokoknya seumur hidup Gue dia adalah musuh Gue. Mending balik aja deh Gue udah kesel Gue gara-gara tu Bocah'--Gumam Vanessa dalan hati sambil pulang ke apartemennya.

Dan disisi lain Leo pun dibuat kesel oleh perkataan Vanessa. "Sumpah bener-bener tuh Lampir kalo dah marah kaya gunung mo meletus aja. Amit-amit deh kalo kalo Gue ketemu lagi sama tu bocah!. Untung Gue ga suka tipe cewe reman kaya gitu!. Bisa abis badan Gue di gebukin. Bener-bener ga nyangka tu bocah. Adik nya si Fery ga banget pokonya udah ga ada feminim nya sama sekali."--Gumam Leo kesel.



~♥~



Apartemen Vanessa.

Handphone nya Vanessa berbunyi, ternyata ada panggilan Video Call dari Sawa dan akhirnya mereka pun mengobrol dan tersambung juga dengan Anggi.

"Assalamualaikum Vanessa."--salam yang diucapkan Sawa dengan lembut dan senyum manisnya.

"Waalaikumsalam Sawa, hai Gue kangen banget sama Lo Wa!. Sumpah Gue ga bohong kalo Gue boong Gue rela deh ada yang tiba-tiba traktir makan Gue Hahaha."--jawab Vanessa sambil sedikit bergurau.

"Ahh Lo Ness. Sejak kapan Lo kaya si Anggi yang demen di traktir makan hahaha."--tindas Sawa.

"Bentar nih si Anggi mo gabung ngobrol."--kata Vanessa.

"Sumpah Lo Nggi!. Panjang umur baru aha Gue omongin Lo, Lo udah nimbrung."--Sahut Sawa yang liat muka Anggi.

"Apaan sih Lo Wa, Gue baru nongol udah Lo omongin. emang Gue kenapa?."--tanya Anggi sambil menekuk bibir nya seperti anak kecil lagi marah.

"Udah-udah, jangan berantem Gue kangen banget sama Lo-Lo pada!."--kata Vanessa sambil menenangkan kedua temannya.

"Gaes tau ga sih Lo?."--tanya Vanessa pada kedua Sahabatnya.

"Engga!."--jawab Sawa dan Anggi bersamaan.

"Gue tadi ketemu sama musuh seumur hidup Gue."--jawab Vanessa.

"Sapa musuh Lo Ness?."--tanya Anggi.

"Lo inget ga temen Kak Fery, si biang masalah, si Leo yang selalu buntutin Gue. Dan tiap Gue ketemu sama tu orang suka bikin Gue naik darah, pokoknya Gue kesel banget dibuatnya!."--jawab Vanessa.

"Ohh ya Gue inget Leo, ko bisa gitu sih Ness?."--tanya Sawa.

"Huss ti ati Lo Ness!. Lo bilang sekarang dia musuh Lo sapa tau ntar dia jadi imam Lo?."--sahut Anggi sambil menertawakan Vanessa dengan wajah Vanessa yang lagi kesal.

"Hahaha tumben Lo Nggi bener Wkwkwk, iya loh Ness sapa tau tuh orang yang bakal jadi imam Lo?."--timpal Sawa yang membenarkan perkataan Anggi.

"Amit-amit jabang orok deh!. Wkwkwk, sumpah Gue ga mau deh kalo dia jodoh Gue!, lagian dia bukan tipe Gue banget, jauh-jauh dia dari kehidupan Gue!."--jawab Vanessa dengan nada kesal, karena ingat kejadian-kejadian yang kalo mempertemukan pasti aja berdebat. Apalagi dulu kan Leo sering gombalin Vanessa tuh!, ehh ternyata itu cuma modus doank, itu juga sih yang membuat Vanessa tambah kesel sama Leo.

"Hahahahahaha."

"hahaha."

Sawa dan Anggi terbahak-bahak karna denger celotehan Vanessa.

"Sejak kapan tuh peri bahasa amit-amit jabang Bayi jadi amit-amit jabang Orok?."--tanya Sawa sambil tertawa.

"Ya sejak tadi!. Gue bilang hahaha."--jawab Vanessa.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat dan akhirnya obrolan mereka pun di sudahi saja. Lagian besok kan Vanessa sudah mulai masuk Kuliah jadi dia harus mempersiapkan segalanya.








Thanks buat kalian Semua yang udah mau mampir ke Crita Vanessa♡. Sayang banyak² buat kalian Semua😘.

Jangan komen part pendek:(
Please hargai penulis, soalnya bukan hal mudah untuk menulis, apalagi harus berfikir dulu mo nulis apa:(

Semoga kalian suka sama part ini ya.
Jangan lupa Votte and Komment.

Next di Part selanjutnya
See You Buat Kalian Semua Babay♥

Dillah
Riau/25 April/2021.

Vanessa [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang