7. Keputusan

31 24 3
                                    

Happy Reading Semua♡.

~♥~

"Alhamdulillah akhirnya sampai juga di Kairo dan Gue bisa ambil keputusan. Mending Kuliah di Kairo dan cancel di Jodohin!. Sumpah ga da niatan deh nikah muda!. Gue pingin jalani masa muda dengan kebahagiaan."--monolog Vanessa.

Setelah Vanessa memutuskan untuk Kuliah di Kairo, pasti akan ada yang ia korbankan yaitu ia harus pergi jauh dari Bunda dan kedua Sahabatnya.

'Tapi biarlah dari pada Aku terkekang terhadap keinginan Ayah, mending kaya gini deh'.--gumam Vanessa dalam hati. Dan dia pun terbayang perpisahan dengan kedua Sahabatnya.

Flashback On.

"Ness, beneran Lo dengan keputusan Lo?."--tanya Sawa.

"Alhamdulillah. Sudah Wa Gue dah shalat istikharah berapa kali buat keputusan ini dan inilah jawabannya Gue ambil studi ke Kairo!."--jawab Vanessa tenang.

Dengan raut muka sedih  Anggi berkata. "Hmm berarti kita pisah donk ya?."

"Terus apa yang kalian pilih?."--Vanessa bertanya pada Anggi dan Sawa.

"Kayaknya Gue ambil studi di Paris deh Ness!. Gue ikuti maunya Mama dan Papa buat Kuliah design."--jawab Sawa.

"Gue kayaknya ke Jepang deh, ambil Kuliah Arsitektur. Kebetulan Ortu Gue dalam jangka lama tinggal di sana karena bisnisnya."--jawab Anggi.

"Coba ya kalo Lo kuliah di Indonesia dan ambil seni Musik pasti kita ga bakalan pisah deh kaya gini!."--ucap Sawa sedih.

"Mungkin udah jalannya kali yah kita pisah. Yang penting persahabatan kita ga kan luntur oleh jarak dan Waktu."--jawab Vanessa.

"Yes. Kita selamanya Best Friend Forever."

Dan Akhirnya merekapun berpelukan layaknya seperti Teletubbies sambil tersenyum meski ada kesedihan di raut wajah mereka. Dan merekapun akhirnya pulang ke Rumah masing-masing."

~♥~

Di Rumah Vanessa.

Pada saat makan malam semua berkumpul Bunda, Ayah, Kak Fery dan tentunya Vanessa pun hadir di meja makan personil lengkap sudah.

Ayah memulai pembicaraan. "Gimana Key. Apa keputusan kamu?."

"Ayah lebih baik kita makan malam dulu, masalah itu kita bicarakan setelah makan malam."

"Oke kalo gitu!."

Setelah makan malam selesai akhirnya semuanya berkumpul di ruang kluarga.

"Yah. Kekey udah memutuskan dari kedua pilihan yang Ayah berikan!. Kekey ambil pilihan yang pertama yaitu Kuliah di Kairo!."--ucap Vanessa dengan tegas.

"Kekey apa sudah yakin dengan keputusan kamu Sayang?. Karena Bunda tau apa yang menjadi keinginan Kekey  yang terbesar adalah kuliah di bidang musik karena itu adalah cita-cita kamu sejak kecil."

"Iya Bund. Kekey sudah yakin dengan keputusan Kekey dan gak akan berubah lagi!."

"Hmmm Oke kalo gitu, siap-siap kamu buat berangkat ke Kairo!. Ayah sudah persiapkan semuanya di sana dan kamu harus belajar yang bener, ubah sikap kamu yang kayak Cowo itu, Contoh Mba kamu."

"Yah. Bisa ga sih stop bandingin Aku sama Mbak Tia!. Jangan jadikan aku kaya Mbak Tia!. Aku ini Kekey Yah bukan Mbak Tia!. Apa Kekey ga berhak tuk jadi diri Kekey sendiri?. Dan Kekey bukan Boneka yang bisa di atur untuk jadi ini dan itu!!. Selama ini Kekey udah nuruti perintah Ayah buat rajin belajar dan berhasil mempertahankan nilai. Kekey kira karna Kekey udah bisa pinter kayak Mbak Tia Ayah udah bisa nerima. Ternyata itu semua masih kurang buat Ayah!."--Vanessa pun pergi dan langsung masuk kamar sambil menahan tangisnya.

Vanessa [On Going]Where stories live. Discover now