6. Ragu

30 24 1
                                    

OKE NEX LANGSUNG AJA LANJUT KE CRITANYA YA.

Happy Reading♡.



~♥~


Vanessa duduk dalam lamunannya.
'Apakah Aku tidak bisa memilih apa yang Aku mau?. Apakah semua memang sudah Ayah tentukan?. Arrrrggg pusing Gue jadinya!. Kalo Gue pilih Kuliah di Indonesia Gue pasti dijodohin!, kalau Gue ke Kairo Ayah berniat mengubahku seperti Mba Tia!."--ucap Vanessa dalam hati.

Vanessa menekan handphonenya dan menelpon Anggi.

Tuuuutt...

Tuuuuutt..

Tuut...

Diangkat.

"Hallo Nggi!."

"Hallo Ness, ada apa Ness?."--sahut Anggi di sebrang telepon.

"Jalan yuk, ajak Sawa sekalian ya."--ucap Vanessa.

"Ok, dimana?."--tanya Anggi.

Vanessapun menentukan dimana mereka akan bertemu.
"Di tempat biasa aja deh!."

"Siiip, Gue siap-siap dulu ya. Langsung meluncur!."--jawab Anggi sambil menutup telponnya.

"Sebaiknya Gue pamit sama Bunda deh."

"Bund, Kekey pergi dulu ya?."--ucap Vanessa sambil pergi.

"Mau pergi kemana Sayang?."--tanya Alin lembut.

"Kekey mo jalan sama Sawa dan Anggi, boleh kan Bund!."

"Ohh boleh, tapi hati-hati ya dan ingat jangan pulang larut malam ya!."--jawab Alin.

"Siap Bunda Sayang."--ucap Vanessa sambil memberikan kecupan hangat.


~♥~


Beberapa menit kemudian sampailah Vanessa di tempat yang sudah dijanjikan bersama Sawa dan Anggi.

"Hai Nggi. Kalian udah lama sampai nya?."--tanya Vanessa.

"Hmmm, nggk kok Ness. Kita baru nyampe juga!."--sahut Anggi.

"Udah pada pesen belum?."--kata Vanessa.

"Udah. Lo juga udah Gue pesenin."--sahut Anggi.

Vanessa terdiam dalam lamunannya dan menghela napas.
'Gue bingung kenapa hidup Gue seribet ini ya?."--Gumam Vanessa dalam hati.

Plaakkk...

Pukul Sawa ke pundak Vanessa.

"Woi. Lo kenapa Ness?, coba cerita sama kita ada apa?."

"Hmmm..cerita ga ya?."--ucap Vanessa sambil nyengir.

"Lah. Lo Ness ngapain ngajak kita ketemuan, kalo cuma mo diem-diem Bae."--sahut Anggi.

"Apa masalah Ayah Lo lagi Ness?."--tanya Sawa.

"Huuuuuh!."--jawab Vanessa dengan sedih.

"Kenapa Ness, coba cerita."--timpal Anggi yang penasaran.

"Lo pada tau kan, niat Gue lulus SMA pingin Kuliah di jurusan Musik!. Tapi Ayah tetap Kekeuh pingin Gue kuliah di Kairo. Ayah seperti biasa membandingkan Gue dengan Mbak Tia!. Pokoknya Mba Tia The Best buat Ayah!, dan Ayah pengen Gue harus jadi kayak Mbak Tia!, Gue pengen punya hidup sendiri. Gie ya Gue!, Gue bukan Mba Tia. Padahalkan selama ini Gue udah berhasil buktiin sama Ayah kalo Gue bisa mempertahankan Nilai Gue. Tapi kalau itu aja ternyata belum cukup buat Ayah. Tapi Ayah juga pengen Gue kayak Mbak Tia!."--cerita Vanessa pada Sawa dan Anggi.

"Sabar Ness. Gue tau Lo sedih."--kata Sawa yang matanya mulai berkaca-kaca, karena dia tau bagaimana Ayahnya selalu menginginkan Vanessa menjadi seperti Mbak Tia.

"Gue tau semuanya salah Gue!. Semua kejadian itu salah Gue!. Kalo aja Waktu itu Gue ga maksa pergi pasti Mbak Tia...."--Vanessa ga bisa melanjutkan lagi ceritanya, dia hanya menangis.

"Udah Ness, jangan nangis donk nanti Gue ikutan nangis juga."--ucap Anggi dengan nada sedihnya.

"Terus Ayah Lo bilang Ness?."--tanya Sawa.

"Hmmm. Ayah kasih pilihan Kuliah di Kairo atau Kuliah di Indonesia dengan jutusan yang Gue mau, tapi degan satu syarat Gue harus nikah sama Anak Sahabatnya Ayah!. Gila kan, masa Ayah kasih pilihan kaya gitu!!."--jawab Vanessa sedih.

"Terus pilihan Lo apa Ness?."--tanya Sawa.

"Gue belum siap Nikah!. Gue pingin nikmati hidup dulu!. Haiissshh."--Vanessa mendesah dan kesedihan masih melanda hatinya.

"Shalat Istikharah Ness, minta petunjuk sama Allah, Bismillah pasti semua akan ada jawabannya." kata Sawa guna menenangkan Vanessa dan memberikan masukan.

"Iyah deh. Gue Shalatin aja ya, apa yang terbaik buat Gue."--jawab Vanessa dengan optimis.

"Iyes bener banget Ness, Gue dukung 1000%!."--timpal Anggi.

"Udah ah sesi curhatnya, balik yuk, udah malem. Gue udah janji sama Bunda ga telat pulangnya!."--kata Vanessa.

"Oke, cus kita balik ke Dunia kita masing-masing!."--timpal Anggi.

"Emang Lo mau balik ke Dunia Goib Nggi?."--timpal Sawa Wkwkwk.

"Gile Lo Wa!. Lo anggep Gue dedemit apa?."--jawab Anggi dengan Kesel.

Hahha Vanessa pun tertawa dan berkata.
"Emang. Lo kan Makhluk Astral Nggi!."

"Arrrgg. Sumpah Lo ya, Gue punya temen nganggep Gue Makhluk Astral!."--ucap Anggi sambil memonyongkan bibirnya.











Nah ada yang mau tau ga siapa itu Mbak Tia?.
Dan kemana dia?. Kenapa gak pernah muncul?.

Pokonya tunggu aja ya di part selanjutnya(♡˙︶˙♡).

Jangan komen part pendek:(
Yang penting Aku udah Up tiap hari.
Please hargai penulis, soalnya bukan hal mudah untuk menulis, apalagi harus berfikir dulu mo nulis apa:(

Semoga kalian suka sama part ini ya.
Jangan lupa Votte and Comment

Next di Part selanjutnya
See You Buat Kalian Semua Babay♥

Dillah
Riau/24 April/2021.

Vanessa [On Going]Where stories live. Discover now