Part 48

8 9 4
                                    


Jangan saling berjanji untuk saling meninggalkan. Cukup berjanjilah untuk saling mempertahankan.
~Inaya Araby Elara

Tak lama waktu untuk menjawab soal-soal akan habis namun masih terdapat beberapa soal yang tak mampu ku jawab dan tak bisa di terima akal sehat ku.

Dua soal ini persis seperti yang pernah Bagas ajarakan kepada ku dan juga Byla.

10. Jika buah mangga jatuh dari pohon dengan ketinggian 5 meter dan buah mangga tersebut memiliki berat 1 kilo gram, maka berapakah nomer watsap kamuh?

18. Pada sebuah percobaan, di lemparkan 3 buah dadu secara bersamaan sebanyak 2 kali. Hitunglah berapa banyak peluang saya bisa rebut hati kamu?

Aku tak yakin seseorang yang membuat dua pertanyaan absurd ini masih waras.

Tulisan 'waktu telah habis, peserta ujian di persilahkan untuk meninggalkan ruangan. '

Aku berdecak kesal lalu keluar ruang kelas dengan perasaan berkecamuk, kesal karna terdapat dua soal yang tak jelas dan merasa sedikit lega karna bisa menjawab pertanyaan yang lainnya.

"Kusut banget muka lu, kaya baju bekas. " Sarkas Byla sambil memperhatikan wajah ku.

"Ck kesel gue, tadi tuh ada dja soal yang gaje banget. Sejenis sama yang di ajarin Kak Bagas beberapa hari lalu. " Jelas memberitahukan Byla apa sebab aku tampak tak bersemangat saat ini.

"Lo sih bandel, kan Bagas udah bilang pasti nanti bakalan ada masuk soal kaya yang dia ajarin ke kita, eh tapi lo main nyosor pulang begitu aja. " Tandas Byla dengan berkacak pimggang.

"Ya abis gue ngak habis pikir aja gitu, orang waras mana yang mau buat soal aneh plus gak jelas kaya begitu By! " Gerutu ku dengan mengebu-gebu.

"Yaudah sih Ra santai bae, gak jawab dua soal gak bakalan buat nilai lo jadi yang paling rendah di antara satu sekolah, jadi santai aja, nikmatin hari terakhir UN mu kawan. " Tutur Byla sembari bergoyang-goyang tak jelas.

"Tetep aja kesel By. " Ketus ku dengan cemberut.

"Udalah lupain aja, gue mau jalan ke mall bareng Bagas yang sekalian mau ngerayain hari terakhir UN ini juga sih, dan lo wajib ikutan kalau ngak gue ngambek. " Tandas Byla tak menerima berbagai macam penolakan.

"Iya-iya gue ikut, tapi gak bisa lama-lama lo tau sendiri lah monyet liar di rumah gue itu seganas apa kalau gue pulang telat dikit. " Jawab ku di tanggapi dengan anggukan riang gembira oleh Byla.

Aku dan Byla berjalan menuju parkiran sekolah, lalu memasuki mobil miliki Bagas yang sudah terparkir rapi sedari tadi.

"Gimana ujiannya girls? " Tanya Bagas menatap ku dan Byla secara bergantian.

"Lancar. "

"Lancar cuma kurang dikit. "

Balas mu dan Byla secara bersamaan namun dengan jawaban yang berbeda-beda.

Tadinya Bagas ingin bertanya kepada ku kenapa aku tampak tak senang, namun Byla segera memberikannya kode untuk jangan mengatakan apapun sekarang.

Tanpa bertanya apapun lagi, Bagas langsung mengendarai mobil nya menuju mall terbesar di kota Medan.

Setelah sampai dan memarkirkan mobil, Byla meminta untuk makanan yang tak terlalu berat tak lupa dengan minuman kesukan Byla, hm boba.

Kontra Kita || ENDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ