Part 02

104 55 53
                                    


Kalau cemburu bilang, jangan mukulin anak orang sembarangan.
~Inaya Araby Elara


Dari kejauhan dapat di lihat dua orang pria yang tengah terhanyut dalam gejolak amarah mereka, tak perduli akan orang-orang di sekitar yang sedang berusaha tuk menyudahi saja pertengkaran antar dua pria ini.

Aldo Hendry Nicol, adalah seorang siswa yang terkenal akan ke tampanan paras dan juga akibat kenakalan yang tampaknya telah mendarah daging di tubuh Aldo.

Dan lawannya kali ini ialah Melvin Regan Dawson, siswa yang mampu membuat para guru bersimpati karena prestasi yang ia raih, Melvin juga memiliki ketampan yang tak kalah jauh dari Aldo.

Jika Aldo di kenal karena paras dan kenakalan, maka Melvin terkenal akan kepintaran dan ketampanan wajahnya, di tambah lagi Melvin adalah ketua osis tahun ini dan tentu saja hal itu membuat kepopuleran Melvin merajarela hingga ke sekolah-sekolah tetangga.

Dan saat ini, siang dini hari, entah angin apa yang menerpa wajah tampan Aldo sampai ia membawa-bawa Melvin gebetan seluruh kaum hawa ke dalam urusan baku hantamnya.

"Kenapa lo diam aja? takut ketauan bermuka dua sama semua murid dan guru-guru kah? takut nama baik lo itu tercemar ya? haha licik!" pungkas Aldo dengan lantang dan suara yang kuat, sehingga seluruh siswa dan siswi dapat mendengar perkataanya.

Melvin tentu tak tersulut emosi dengan perkataan Aldo, lihat lah saja sekarang ekspresi Melvin tampak biasa saja bahkan ia terlihat sangat tampan dengan sikap coolnya dalam menghadapi lawan bicara yang tengil seperti Aldo.

"Untuk apa gue bicara panjang lebar sama lo yang tau nya cuma buat onar dengan sebab yang gak jelas. Gue sibuk, waktu gue udah terbuang sia-sia untuk berdiri di sini, jangan sampai tenaga gue juga ikut terbuang sia-sia karna ngeladenin orang yang gak penting kaya lo," tandas Melvin membuat Aldo tertohok.

Rahang Aldo mengeras mendengar jawaban Melvin, emosi dalam dirinya mungkin terasa lebih panas dari terik matahari siang ini, dengan nafas yang berderu tak karuan tanpa aba-aba dan babibu, Aldo melayangkan satu bugeman keras yang mendarat tepat di ujung bibir Melvin.

Ujung bibir Melvin robek dan mengeluarkan darah segar akibat kuatnya bugeman yang Aldo ciptakan, namun entah mengapa luka yang Melvin dapat malah membuat kaum hawa menggila di sekitaran lapangan.

Astaga akang Melvin.

Kok ganteng banget sihhh.

Meresahkan sekali rupa mu mass.

Hayuk lah gaskan ke KUA kitah.

Tersepona aku mass.

Dalam diam aku menahan rasa jijik yang tercipta akibat ke alayan para siswi yang sepertinya kurang asupan cogan.

"Harusnya gue kasian tapi entah kenapa malah pengen cium gini sih, aaa gemoy!" pekik Byla berteriak histeris sama seperti reaksi beberapa siswi tadi, tingkah laku Byla refleksku hadiahkan pukulan pedas di lengan nya.

"Dih apaan sih Ra, sakit loh ini tangan gue," ringis Byla mengelus-elus lengannya.

"Yah gimana ya By, gue juga heran sendiri sama tangan gue yang suka refleks nampol orang yang alay nya setingkat dewa kaya lo!" balasku dengan tak tau dirinya.

"Gak jelas banget lo kaya mantan gue!" tandas Byla dengan kesal.

Aku mengacuhkan Byla dan kembali berfokus pada Aldo dan Melvin.

Byla bergidik ngeri melihat reaksi Melvin setelah di beri bugeman mulus oleh Aldo, bisa-bisanya Melvin tersenyum dengan sangat manis di hadapan Aldo.

Kontra Kita || ENDМесто, где живут истории. Откройте их для себя