Part 28

10 9 0
                                    


Tidak ada sesuatu yang pergi, melainkan akan di ganti dengan yang lebik baik
~Byla Galatea Camilia

"Sumpah gue seneng banget Ra, lo tau gak? gue jadian sama Kak Bagas!" Ujar Byla bersemangat.

"Bagas teh saha?" tanyaku tak tahu menau tentang orang yang Byla maksud.

"Cowok yang gue bilang kemarin, namanya Bagas. Alumni kita yang dulunya kapten basket, gue sama dia baru aja jadian!" jelas Byla dengan pipi yang bersemu malu.

"Cepet banget jadinya, bukannya lo sama dia baru kenal satu hari ya?" aku benar-benar tak habis pikir dengan strategi percintaan Byla yang sangat tak terduga.

"Ya enggak lah, gue sama Kak Bagas tuh uda pdkt dalam beberapa bulan. Dan yah akhirnya kita jadian deh,"

"Dih parah lo, pdkt sama cowok ganteng gak bilang-bilang!" Tandas ku tak terima.

"Ih bukanya gue gak mau ngasih tau lo Ra, cuma gue tuh takut aja ntar gue udah cerita sana-sini eh malah gak jadian, kan malu Ra," balas Byla tak ingin aku salah sangka.

"Iya deh, semoga lo langeng ya sama Kak Bagas, Capek gue liat lo gonta-ganti pacar mulu By," celetukku membuat Byla memanyunkan bibirnya.

"Oh iya, masalah Dylan sama Raka gimana, udah beres?" tanya Byla membuatku diam sebentar lalu mengangukkan kepala mantab.

"Lo sedih ya Ra?" tanya Byla menyadari perubahan raut wajahku.

"Dikit," jawabku sembari tersenyum simpul.

"Kenapa Ra, apa karna lo terlanjur suka sama Dylan?" tanya Byla menanti jawabku.

"Bukan gitu By, cuma gue sedih karna harus jauh dari teman-teman gue, padahalkan mereka udah baik ke gue tapi gue malah ngejauh," jelasku di angguki paham oleh Byla.

"Jangan sedih gitu Ra, gak ada sesuatu yang pergi, melainkan akan di ganti dengan yang lebih baik! you deserve to be happy!!" seru Byla menyemangatiku.

"Makasih By,"

"Iya sama-sama, jangan sedih lagi paling bentar lagi lo ketemu cogan haha," timpal Byla membuat kuberdecak tak membenarkan, tapi jika di kabulkan bagus juga haha.

Dering bel yang sangat nyaring membuat murid-murid segara duduk rapih di tempat duduk mereka masing-masing.

Seorang wanita berbaju dinas memasuki kelas di temani dengan hawa-hawa panas di sekitar, ciri-ciri itu menjadi khas tersendiri tuk kelas kami bahwa sebentar lagi akan di umukan kabar yang tak baik.

"Seperti yang kalian ketahui bahwa beberapa hari lalu kita sudah menyelengarakan UAS, tak terasa dalam hitungan jari sebentar lagi kita akan melangsungkan UNBK. Jadi Ibu harap kalian sudah menyiapkan diri yang diringi dengan belajar giat juga berdoa," jelas Bu Yulia dengan melirik wajah kami satu-persatu.

Aku menghembuskan nafas gusar, sembari memainkam bolpin di jari tuk mengurangi rasa gugup, aku harus belajar dengan giat agar mendapatkan nilai yang tinggi dan mampu memasuki universitas yang kudambakan.

"Ibu harap kalian semua bisa mendapat nilai yang terbaik, dan mengharumkan nama sekolah karena lulus dengan nilai yang tinggi," sambung Bu Yulia lagi.

"Amin..." sahut kami serempak.

"Baik lah itu saja yang mau Ibu sampaikan, oh ya karena siang ini Ibu sedang baik hati jadi kita free class," ujar Bu Yulia membuat segerombolan murid laki-laki berteriak girang.

Kontra Kita || ENDWhere stories live. Discover now