hukuman mati

1K 291 16
                                    

.

.

.

"Akh!" Rintihan seorang penjaga wanita di depan sel. Ia memegang bagian pinggul kanannya.

Ternyata ia memiliki riwayat penyakit gagal ginjal

Wanita tersebut berjalan tertatih menuju ruangannya

Namun lisa dengan cepat mencekal lengan penjaga wanita tersebut dan menariknya

Penjaga tersebut panik, siapa tau lisa bisa membunuhnya

Tapi pikiran itu ia buang begitu saja saat melihat lisa menyentuh bagian pinggul nya dan berbisik perlahan "tenang" Lampu yang berada di ruangan tersebut menyala begitu cerah membuat seluruh tahanan melihat apa yang lisa lakukan

Mata mereka membelak

Setelah itu lisa melepaskan wanita tersebut dan duduk di dalam kasur kumuh miliknya

Wajahnya mengadah keatas dan mulutnya terbuka mengeluarkan debu/kotoran yang sangat banyak dari mulutnya

Penjaga wanita tersebut bangkit dan menyentuh pinggulnya. Rasa sakitnya sudah tidak ada.

.

.

.

"Suzy ada apa denganmu? Apa kau sakit? Wajahmu pucat sekali astaga"

Tanya teman penjaganya

"A-aku baik-baik saja"

Suzy masuk kedalam toilet dan menelfon seseorang "oppa, aku akan kerumah sakit" Setelah itu ia mematikan ponselnya.

Tangannya bergetar, apa yang ia lihat tadi? Kenapa ia tak merasakan sakit lagi?

Suzy langsung pergi dari sana menuju rumah sakit

Cukup lama karena lapas berada di pedalaman dan rumah sakit berada di kota

Saat sampai suzy dengan berlari menuju ke arah suaminya, ya suaminya adalah dokter di rumah sakit tersebut

"Oppa" Panggil suzy

"Hai sayang coba kemari, apa kau merasakan sakit lagi?" Tanya nya

"Tidak oppa, coba cek aku" Suaminya menghela nafas dan mengecek suzy

"Tidak mungkin" Gumamnya ia memastikan nya sekali lagi

"Sayang, keajaiban apa ini? Penyakit mu sembuh"

Suzy menutup mulutnya harus dan ia menangis

"Apa benar oppa?"

"Iya, mana mungkin aku berbohong"

Suzy memeluk suaminya "ada yang menyembuhkan penyakit ku oppa"

"Huh? Mana bisa"

Lalu suzy menceritakan semuanya

"Hei, mana mungkin ada manusia seperti itu"

"Ada oppa, dan aku melihatnya"

"Apa dia titisan malaikat?"

"Entahlah"

.

.

.

"Halo selamat siang" Sapa suzy terhadap lisa yang sedang murung

"Hm, selamat siang juga" Balas lisa

"Aku ingin mengucapkan terimakasih, ini" Suzy membuka kotak bekal dan memperlihatkan kepada lisa

"Pagi ini aku membuatnya"

Lalisa ManobanOù les histoires vivent. Découvrez maintenant