.
.
.
"Anda tidak bisa menuntut anak saya, jika anda menuntut anak saya anda akan menyesal" ujar orang tua dari Yerin
"Ga anak ga ibu sama sama jalang" batin rose
"Menyesal? Di dalam kamus saya tidak ada kata menyesal" balas Jisoo santai
"Lagi pula anak anda adalah dalang dari kejadian itu"
"Saya tidak tinggal diam"
Jisoo dan orang tua Yerin masih beradu mulut sedangkan Lisa dengan asiknya menyomoti kue kering yang tersedia di ruangan itu dengan senang
"Enak" ujar Lisa
"Lice" panggil rose
"Hm?"
"Kamu udah putus kan sama bangchan?" Bisik rose
"Belum"
"Hehe" rose memasang wajah licik lalu ia menyela pembicaraan Jisoo dan para orang tua
"Mommy, sepertinya Lisa ingin bilang sesuatu" ucap rose
Lisa yang cepat tanggap dan mengerti apa yang di maksud rose ia mengangguk ucapan rose
"Ah nde"
"Emm bangchan" Lisa tersenyum manis
Bangchan pikir Lisa akan memaafkannya bahkan tidak ingin jauh darinya
"Kita putus" dengan senyuman Manis dan memiringkan kepalanya imut Lisa berucap tanpa beban sekali
"Kau" lalu raut wajahnya menjadi dingin
"Pacaran saja dengan yerin, Yerin kan cantik dia juga sedang hamil kan" dengan nada riangnya dan tepukan kecil Lisa menunjuk Yerin
"JAGA MULUTMU!"
"Tante girang eh maaf, Tante jiho yang Lisa ucapkan benar kok"
"Jadi jangan mengelak"
"Dulu Tante juga...."
"Ahhh"
"Saya buka deh kartu Tante"
"Biar orang-orang tahu sifat ibu dan anak" Lisa menunjuk Yerin dan ibu Yerin bergantian
"Tante kan pelakor, perusak rumah tangga orang" Lisa berdiri dan menatap Tante jiho sengit
"Bagaimana keadaan ayahku saat ini?" Ujarnya dingin
"..." Tidak ada jawaban
Jisoo terkejut
Apa? Ternyata dia adalah orang di balik kekacauan rumah tangga nya dulu.
"L-lice" saat Jisoo ingin meraih lengan Lisa, rose menghalanginya
"Itu benar mom, biarkan lice yang menghadapinya" ujar rose
YOU ARE READING
Lalisa Manoban
Short Storycuma kisah si lisa sama cogan cogan yg bertebaran di bumi yg bundar ini silakan baca warning 17+