Prolog

3.4K 189 2
                                    

Gemintang Soerjoprasojo sudah setahun lebih delapan bulan ini merasa seperti hidup dimasa penjajahan Jepang. Ia menjadi romusa di rumahnya sendiri lantaran memecat bosnya karena pandang bulu. Jangan sebut ia mengundurkan diri atau bahkan dipecat. Gemi tidak suka itu.

Jangan pula perlakukan ia sebagai pengangguran, karena nyatanya ia lebih sibuk dari para pengangguran diluaran sana. Ia sudah seperti babu rumah tangga yang melakukan ini itu dan sekali lagi, dia romusa. Upahnya adalah izin numpang hidup tanpa bayar listrik, gas, wifi, dan air.

"Oalah, Buk, Ibuk ... Aku ini anakmu, lho, Buk. Darah dagingmu. Anak perempuanmu satu-satunya. Tapi, kok, ya ... Ibuk tega memperlakukan Aku seperti ini. Ibuk jaha ..." adu Gemi berakting melas.

"Halah, kakean (kebanyakan) mendrama! Kalo gak mau kayak begini, makanya cari kerja lagi atau bikin usaha kayak temen-temenmu. Syukur-syukur lagi kalo Kamu bisa dinikahi anaknya orang kaya, Ibuk gak rugi bandar melahirkan Kamu." balas Halimah, ibuknya Gemi yang galaknya mengalahkan tentara pasukan Jepang.

"Astagfirullah ... istigfar, Buk. Pahala Ibuk mengandung, melahirkan, dan membesarkan Aku bisa hilang, lho, Buk, kalo ngomongnya kayak gitu. Inget, Buk! Di kanan dan kiri Ibuk ada 2 malaikat pencatat amal. Bisa-bisa..."

"TEMPENE DANG DIWALIK SELAK GOSONGGG!!! (Tempenya buruan dibalik keburu gosong)" teriak Halimah histeris melihat minyak di wajan penggorengan surut dan tempe yang digoreng anaknya tampak cokelat kehitam-hitaman.

"Eh, ayam, eh, ayam!" Gemi yang kaget dan gugup bukannya mengambil sudip, malah ia spontan memasukkan tangannya ke wajan panas itu. Alhasil, ia mengaduh-aduh kepanasan dan membuat heboh Halimah yang sejak tadi memandori didekatnya.

"Aduh, aduh, aduh, Ya Gusti!" jeritnya mengaduh-aduh.

Halimah segera mematikan kompor dan mengomeli perbuatan ceroboh sang anak. "Lha, dalah (tuh, kan)! Lha, dalah (tuh, kan)! Ngunu kui (kek gitu), kualat, tho (kan), karo wong tuek (sama ortu)!"

SARANGHAE, MBAK! [TAMAT] Where stories live. Discover now