•••••

Malam ini sangat mengerikan. Hujan di luar turun begitu deras diikuti dengan suara petir yang menggelegar. Udara dingin pun seakan menusuk tulang, membuat siapapun betah bergelung di dalam selimut.

Keadaan yang seperti ini digunakan oleh Nathan dan Daniel untuk menonton film horor. Katanya, biar lebih terasa seramnya.

"Woylah! Lo mau nonton atau main petak umpet?!" desis Nathan yang terganggu dengan tingkah Daniel. Bagaimana tidak terganggu jika sedari tadi laki-laki itu bergerak ke sana ke mari sambil bersembunyi di dalam selimut.

"Serem, Nath. Kalau hantunya keluar gimana?" Nathan berdecak kesal. Ia kembali memfokuskan pandangan pada layar laptop tanpa memperdulikan keberadaan Daniel.

Tak lama laki-laki itu kembali bertingkah.

"Nath ...."

"Hm?" Nathan berdehem singkat dengan tatapan yang tak beralih dari laptop. "Mukanya berdarah!"

"Nath ...."

"Hm?"

"Hantunya seram!"

"Nath, gua takut!"

"Nath, gua kaget."

"Nath, itu hantunya muncul!"

"Nath ... Nath .... Nath .... Nath!"

"Nath, pengen pipis."

"DIAM LO SETAN!!"

Daniel tersentak kaget, bahkan sampai melompat ke atas meja, membuat laptopnya terjatuh ke pangkuan Nathan.

Ia mengerjap pelan. "Kalau mau kesurupan jangan sekarang elah! Seram ini." Nathan mendengkus kasar sambil menendang meja tersebut, membuat Daniel terjatuh dengan bokong yang menyentuh lantai.

"Gak ada hati banget!" Ia meringis sambil mengusap bokongnya yang berdenyut nyeri. Untung mejanya tidak tinggi.

"ASTAGFIRULLAH KUCING!" Daniel berteriak histeris sambil menunjuk hewan bersayap yang hingga di atas meja.

Nathan yang mendengar itu langsung mengusap wajahnya kasar. "Ya Tuhan. Bisa bedain kucing sama kecoak kagak?! Kalau kagak sini gua ajarin!" seru Nathan kesal.

"Namanya juga terkejut, Nath," ucap Daniel dengan raut wajah tak bersalah, membuat Nathan ingin menghempaskannya ke laut malam ini juga!

Tok, tok, tok!

"Nath?" Suara ketukan pintu membuat Daniel bergidik ngeri. Ia merapat pada Nathan sambil mengamit lengan laki-laki itu.

Tak lama suata ketokan kembali terdengar, membuat Daniel semakin merinding dan merapatkan tubuhnya pada Nathan. Siapa yang datang ke asrama dan mengetok pintu tengah malam begini, selain ... hantu!

"Nath itu siapa? Gak usah dibukain ya. Pasti hantu atau mungkin sejenisnya," ucap Daniel dengan genggaman yang semakin erat seiring dengan suara ketokan yang kembali terdengar.

"Siapa?"

Nihil. Tak ada sahutan dari si pengetok pintu, membuat suasana semakin mencekam.

Second Chance: Last Mission (End)Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα