LM - Bagian 65

633 120 17
                                    

Komen tiap partnya donk:'Biar aku makin semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen tiap partnya donk:'
Biar aku makin semangat.

Ada bahasa sunda. Tolong koreksi jika ada kesalahan.



"Jangan mempertanyakan kebenaran padaku, karena aku benci mengungkit semua ini!"

---Last Mission---

Posisi Nabila tengah berada di taman sekolah. Taman yang terletak di antara gedung Ipa dan Ips, dan menjadi tempat favorit semua siswa. Udara di taman ini pun menyejukkan karena banyaknya tanaman hijau.

"Maaf lama," ucap seorang laki-laki yang baru datang sambil berlari tergesa-gesa. Dapat dilihat jika ada keringat yang membanjiri wajahnya.

Nabila tersenyum tipis. "Duduk, Ger." Geri yang sudah mendapat izin langsung mendudukkan diri tepat di samping Nabila.

"Lo mau bilang apa?" tanya Geri yang langsung paham apa tujuan gadis itu mengajaknya bertemu. Kalau tidak mengatakan sesuatu, ya menanyakan sesuatu. Pasti salah satu dari mereka.

"Mungkin ini bakal buat lo tersinggung," ucapnya sambil menoleh pada Geri.

"Apa masih soal kejujuran gua? Apa lo masih ragu sama gua?!" Nabila tersenyum tipis lalu mengangguk.

Hal itu membuat Geri menatapnya tak percaya. "Gua gak nyembunyiin apa-apa, Bil! Lo jangan asal nuduh gua donk!" Geri tampak marah dengan sifat Nabila yang mencurigainya, padahal dia tidak melakukan hal-hal aneh selama ini.

"Gua gak tahu lo jujur atau bohong, tapi ...." Ia menggantungkan ucapannya sembari menghela napas. "Seandainya lo emang bohong, apa Leya gak sedih? Geri yang dia kenal gak pernah nyembunyiin apapun."

Penuturan Nabila membuat Geri terdiam. Laki-laki menunduk dalam dengan pikiran yang berkecamuk. "Leya gak di sini! Bisa gak usah ungkit dia?!"

Tatapan laki-laki itu tampak penuh dengan kilatan amarah. "Dia udah meninggal!" Wajah yang awalnya penuh amarah, kini berubah menjadi sendu. Ia tampak sangat menyedihkan dengan bola mata yang berair.

Bukan hanya Geri, Nabila juga merasa sakit dengan fakta itu. "Lo yakin?"

Tatapan keduanya bertemu. Wajah bingung Geri dan wajah tenang Nabila. "Lo yakin dia udah meninggal, sementara saat itu tubuh dia hilang?"

"Dia udah meninggal! Dokter bilang dia udah meninggal. Dia udah meninggal, Nabila!!" Laki-laki itu berteriak frustasi sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan. "Kembaran gua udah meninggal."

Second Chance: Last Mission (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang