"Yang lain" ucap gadis itu lagi melewati pembicaraan kaisar Bai yang menurutnya sudah cukup "berikutnya lebih baik kalian pikirkan dua kali sebelum memberikan tawaran pada ku" peringat nya dengan senyum lembut namun kata-kata yang membuat semua orang sedikit gugup dan bersemangat.

"Biarkan saya memberikan tawaran" tukas kaisar lain yang telah berdiri siap mengatakan keinginan nya.

"Baiklah" jawab gadis itu memperbolehkan.

"Semua orang tahu kerajaan emas bukan hanya terkenal dengan prajurit dan pelayan yang memiliki nilai keberhasilan dan kerja yang begitu tinggi tapi juga terkenal dengan para pekerja tani nya yang bekerja dengan giat dan selalu mendapatkan hasil tani melimpah" ucap raja itu memuji yang mendapatkan anggukan dari semua orang "karena itu saya ingin meminjam pekerja tani anda yang mulia, saya akan memberikan setengah dari hasil pertanian yang mereka kerjakan setiap waktu panen tiba" lanjutnya lagi "saya jamin anda tidak akan rugi, jika hasil panen nya gagal maka saya akan tetap memberikan anda uang seharga setengah hasil panen seperti biasa, tidak akan rugi" jamin nya percaya diri.

"Oh begitukah" gadis itu terlihat sedang berfikir "hmmm.. kalau begitu ak..."

"Kakak cantik !! "

Belum sempat gadis itu menyelesaikan ucapannya tiba-tiba suara nyalang anak kecil mengganggu nya.

"Kakak!!...... Kakak cantik...kata bibi yang ada di depan, kakak harus segera bangun!!!"

"Kakak!!....."

"Sekarang telah siang... Apa kakak mati?!"

Teriak anak itu terus berlanjut hingga membuat xiao yang tertidur pulas dengan mimpi yang terasa nyata nya menjadi terganggu dan hancur.
"Emggghhhhhh...." Gumamnya sambil meregangkan seluruh tubuh sebelum membuka kedua matanya dengan malas yang terlihat berapi-api karena mimpi indah nya telah buyar.

"Ah ternyata mimpi?" Gumam xiao kecil sedikit kecewa lalu bangun dan duduk dengan kaki menyilang di atas ranjangnya.

"Kakak......"

"APA! A-xi kau mengganggu mimpi indah ku!" Tukas xiao kesal.

"Kata bibi, kakak harus segera bangun karena ibu....? " A-xi menjeda perkataan nya karena sedikit bingung.

Xiao mengangkat satu alisnya.

"ah! Ibu suri, katanya ibu suri sudah diperjalanan dan sebentar lagi akan sampai" lanjut nya dengan semangat karena telah ingat pesan apa yang harus dia sampaikan kepada xiao.

Sedangkan xiao masih terlihat mengantuk dan sesekali menguap menunggu A-xi menyelesaikan ucapannya "ibu suri?"

A-xi mengangguk

"Baiklah sebentar lagi aku akan pergi" ucap xiao lalu kembali mengambil selimut nya bersiap menyambung mimpi yang sempat terpotong itu.

"Kakak, kata bibi itu lagi jika kakak tidak segera membersihkan diri maka para bibi lain akan segera membantu kakak mandi dan bersiap"

Ucapan adik kecil itu membuat xiao segera mengurungkan niatnya "apa?! Aghhhhhh sangat mengganggu" sarkas nya "apalagi yang bibi itu katakan?" Tanya xiao dengan mata menyipit, xiao tahu betul siapa bibi yang dimaksud oleh A-xi, siapa lagi kalau bukan bibi rong.

"Emmm katanya, kakak nya kakak cantik juga akan kemari untuk bertemu kakak dan ibu suri" jawabnya membuat xiao sedikit bingung.

"Kakak nya kakak cantik? " Ulang xiao sambil mencoba mencerna perkataan adik kecil yang sulit di mengerti ini "kakak ku?" Tunjuk xiao pada dirinya sendiri dan dibalas anggukan oleh A-xi.

"Apakah yang kau maksud adalah pangeran Yuan ?"

"Aku tidak tahu" jawab A-xi "cepatlah bersiap" tukas nya lagi lalu berlalu pergi meninggalkan xiao yang masih duduk di atas tempat tidur nya.

🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK IN TIMEWhere stories live. Discover now