ツ|Chapter 47

67.8K 15.7K 9.2K
                                    

sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ᴠᴏᴛᴇ , ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ , ғᴏʟʟᴏᴡ

Gaes jangan terlalu nethink 💔
Yang bebasin Anya itu cuman kameo 😭

Ruang tamu yang biasanya sepi di malam hari itu kini diisi oleh empat orang. Seorang pria dan tiga perempuan.

Aiden, pria itu duduk kaku di samping Vancia. Entah mengapa, dirinya takut saat dihadapkan oleh dua anak Vancia.

Lebih tepatnya lagi, Aiden takut dengan sosok perempuan berbadan tinggi yang sedari tadi menatap dirinya tajam.

Padahal Aiden sudah melewati masa pelatihannya sebelum menjadi seorang polisi. Masa pelatihan yang ia lewati dipenuhi oleh berbagai jenis rintangan.

Tapi, tidak usah bohong, Aiden lebih deg-degan bertemu dengan anak-anak yang nantinya akan menjadi anaknya juga.

Satu tindakan yang salah dapat berdampak pada hubungan kekeluargaan mereka ke depannya.

"Kenalkan nama saya Aiden, saya bekerja sebagai seorang polisi, sekarang saya berumur 40 tahun," ujar Aiden sesekali melirik Vancia yang tengah berusaha menahan tawanya.

Ara menatap penasaran lelaki berbadan besar itu. "Om yang bakal jadi Papa Ara, ya?"

"Eh? S-saya?" Aiden mengepal kedua tangannya gugup.

Vancia tak dapat lagi menahan tawanya, ia langsung tertawa terbahak-bahak. Rasanya sungguh senang melihat Aiden kesulitan berbicara dengan kedua putrinya.

Bahagia di atas penderitaan orang lain terkadang cukup mengasyikkan.

"Jangan terlalu takut, anakku tidak ada yang memakan manusia," ujar Vancia disela tawanya.

Valetta masih menatap Aiden, memperhatikan semua gerak-gerik Aiden.

"Lolos," ujar Valetta singkat sebelum dirinya menunduk untuk meminum secangkir tehnya.

Vancia menepuk kedua tangannya semangat. "Selamat, anda sudah diloloskan oleh anak sulung saya!"

Aiden menunduk malu dan berucap terima kasih. Ara yang tidak tau apa-apa hanya ikut bertepuk tangan dan sesekali bersorak 'selamat'.

Sebulan berlalu begitu cepat. Ara dan Valetta semakin dekat, selama sebulan ini juga Valetta tidak bertemu dengan Zahra maupun Nara. Dua pribadi itu seakan-akan hilang ditelan bumi.

"Pernikahan kami berdua akan diadakan setengah tahun lagi," ujar Vancia secara tiba-tiba.

Valetta kaget dan hampir saja menyemburkan teh yang ada di mulutnya.

"Mama kebelet nikah?" tanya Valetta susah payah.

Vancia menunjuk ke Aiden. "Dia yang kebelet, justru Mama yang undurin setengah tahun lagi."

Aiden terbatuk-batuk. Ya, dirinya memang mau cepat-cepat nikah. Setelah hampir 20 tahun tidak melihat sosok yang ternyata memikat hatinya, Aiden langsung main gas aja.

Aiden takut kalau Vancia akan direbut orang lain. Saat tau Vancia sudah punya anak, betapa menyesalnya Aiden dulu tidak peka.

Tapi Aiden pada akhirnya bersyukur bisa bertemu dengan Vancia lagi. Kondisi Vancia sekarang juga janda, jadi tidak masalah jika Aiden ingin menikahi Vancia.

Indigo Tapi Penakut | ENDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ