ツ|Chapter 35

85.7K 16.7K 4.1K
                                    

sᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ
ᴠᴏᴛᴇ , ᴄᴏᴍᴍᴇɴᴛ , ғᴏʟʟᴏᴡ

Selamat hari raya idul Adha 1442 H
Minal aidzin walfaizin
mohon maaf lahir dan batin 🤗

Semua murid XI IPA 3 kini sudah mengganti pakaian mereka ke yang lebih normal.

Ibu Mella memasuki backstage, mencari anak didiknya. Para murid terlihat sedikit takut dengan apa yang akan Bu Mella sampaikan.

"Kalian benar-benar keren, Ibu bahkan tidak pernah memikirkan drama berkonsep Cinderella dengan genre komedi," ujar Bu Mella. Semua murid terdiam, lalu tersenyum lebar.

"Ibu berhasil dibuat ketawa terus sampai keram otot karena kalian, untung saja ada yang membantu Ibu dan keramnya cepat reda. Kalau tidak kalian bisa jadi alasan kenapa Ibu masuk rumah sakit," lanjutnya.

Satu kelas tertawa bergitu juga Bu Mella. Kecuali beberapa murid seperti contohnya Sekretaris Kelas.

Memang enggak ada yang normal di kelas ini, batinnya sudah menyerah.

Dari guru, murid, sampai penonton. Semuanya ngawur. Sekretaris tidak sadar kalau dirinya juga semakin ngawur.

"Kalau begitu, sekarang kalian free mau ke mana aja!" seru Bu Mella menepuk kedua tangannya semangat.

Para murid pun berpencar untuk mengelilingi sekolah, karena ada banyak kelas yang membuat stan makanan bahkan kafe di kelas mereka, dan yang paling menarik lagi, ada rumah hantu.

Entah kelas berapa yang membuat rumah hantu, tapi satu kata untuk mereka, sangat niat.

"Tadi gue enggak ada lihat Lexa," gumam Ghevan kecewa.

"Gue juga..." lirih Eros. Tapi bagus, sih. Bagus Shavira tidak melihat bagaimana bodohnya Eros di atas panggung tadi.

"Ke stan makanan mereka aja dulu, ya?" usul Ghevan pada yang lain.

Axel dan Valetta mah ikut-ikut saja. Sedangkan Eros, tentu jawabannya iya.

Mereka berempat pergi dari ruang teater yang kini dihuni oleh kelas lain yang akan menunjukkan seni drama, tari, dan lain-lainnya. Di luar, matahari bersinar terik membuat banyak orang memegang minuman dingin dan camilan dingin seperti eskrim salah satunya.

Sekitar lima menit berjalan, mereka kini berdiri di depan sebuah stan minuman dan makanan ringan yang ramai. Stan kelas XI IPA 2.

"Lexa mana, ya?"

"Shavira di mana?"

Kedua laki-laki itu celingak-celinguk dan menanyakan ke salah satu murid kelas XI IPA 2.

"Lexa sama Shavira baru selesaiin jamnya, mereka ada di belakang stan," jawab murid tersebut.

Eros dan Ghevan mengangguk bersamaan dan melesat pergi, meninggalkan Axel dan Valetta di depan stan.

"Lo mau makan eskrim?" tanya Axel.

"Terserah, gue ngikut aja."

"Gue kemarin ada bilang enggak boleh jawab terserah," ujar Axel dengan nada seperti anak kecil.

Indigo Tapi Penakut | ENDWhere stories live. Discover now