"Lo sendiri tadi yang bilang." Ucapan Maherjuna membuat Geta seketika terbelalak. Apakah ia benar-benar mengatakan itu?
"Kapan gue bilang?" Geta takut-takut namun tetap memastikan.
"Tadi." Maherjuna membalasnya tanpa ada tawa. Walaupun Geta sendiri tidak yakin, cowok itu benar-benar mengerjainya atau memang Geta yang bodoh? Tidak sadar kalau ia memang mengatakannya sampai Maherjuna mendengar.
Melihat Geta yang kebingungan, Maherjuna menggerakkan tangannya ke belakang. Meraih tangan Geta untuk berpegangan kepadanya, membuat Geta seketika menarik tangannya kembali. Ia begitu terkejut karena dengan spontan memeluk Maherjuna. Pada akhirnya hanya seragam cowok itu yang Geta pegang.
"Jangan dekat-dekat!" seru Geta menaikkan suaranya.
Maherjuna masih mendengar walau fokusnya sekarang ke jalan. Motor yang membawanya dengan Geta kini sudah keluar dari lingkungan sekolah. Maherjuna menoleh ke spion untuk melihat Geta.
"Lo bilang apa?" tanya Maherjuna tidak yakin dengan apa yang cowok itu dengar.
"Tadi lo tarik tangan gue buat pegangan," kata Geta canggung. "Terlalu dekat sama lo. Kayak lagi peluk tau gak?"
Maherjuna menautkan alisnya di balik helm. "Ya terus?"
"Nanti pacar lo cemburu," balas Geta lagi. Matanya memperhatikan ke arah lain, apa pun yang ada di pinggir jalan. "Apa kata dia kalau cowoknya--lo antar gue pulang. Nanti dia marah sama lo. Sama gue juga. Apalagi kalau dia tau, gue suka sama lo."
Cowok itu mendengar setiap ucapan Geta yang terdengar lucu walaupun sebenarnya kata-kata itu menyakitkan karena tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi Maherjuna merasa sekawan kupu-kupu dilepaskan dari penangkaran dan sekarang melakukan tarian gembira di perutnya.
Membuat Maherjuna menahan tawa. Cowok itu hanya bisa tersenyum di balik helm. Kalau Geta tahu, mungkin cewek itu akan memaksa Maherjuna membuka helmnya karena Geta tidak percaya dengan yang dilakukan cowok itu sekarang.
"Gue gak punya pacar, Geta."
"Apa?" tanya Geta tidak mendengar jelas. Angin seakan menutup telinganya.
"Gue nggak punya pacar, Glori Ivegta."
Sepertinya akan menjadi hobi baru Maherjuna setiap ia merasa gemas pada Geta. Menyenangkan memanggil cewek itu dengan nama lengkap.
"Gak akan ada yang cemburu kalau gue antar lo pulang."
* * *
GIMANA CHAPTER INI MENURUT KAMU?
SEMOGA SUKA YAAA🥰
NEXT?
2K KOMENTAR YA BUAT NEXT
FOLLOW
@erlitascorpio
@ScorpioErlitaTIKTOK
@erlitascorpio
DU LÄSER
MAHERJUNA
Tonårsromaner"𝘈𝘬𝘶 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳-𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘪𝘯𝘪?" * * * Siapa sangka hobinya bermain biliar bisa membuat Ma...
35. KUPU-KUPU
Börja om från början