Ryan - Blake

62 2 0
                                    

Ryan memandang bocah berkaca mata yang baru saja ia tubruk beruntung kaca matanya tidak jatuh.
"Paman, kau berjalan lihat lihat ish kaosku jadi kotor dan celanaku itu badan apa tembok sih?" Ryan tidak menggubrisnya ia tidak punya meladeni bocah ia melenggang pergi.

"Paman, kau berjalan lihat lihat ish kaosku jadi kotor dan celanaku itu badan apa tembok sih?" Ryan tidak menggubrisnya ia tidak punya meladeni bocah ia melenggang pergi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Blake memandang kepergian Ryan ia membetulkan letak kaca matanya.
"Ish bukan minta maaf malah pergi begitu saja" Blake melihat jam tangan tuanya ia mendelik ia terlambat lagi.
Ia berlari sekuat nya namun tetap saja ia kena omel bos kafe tempatnya bekerja ia menyalahkan pria yang menabraknya tadi.
Ryan memarkirkan mobilnya dari salam mobil iaamati anak laki laki berkaca mata yang tampak kewalahan melayani serta menghindari godaan wanita dan lelaki ia sangat manis membuatnya jadi korban pelanggan kafe.

"Aduh duh duh" Blake berbalik ia mengenal sosok yang memelintir tangan orang yang hendak memramas bokong Blake
"Jangan berani berani menyentuh milikku" Blake bingung apakah dia yang dimaksud pria itu.
Ryan menyodorkan sebuah kantong kertas mereka di kursi pelanggan
"Maafkan aku aku terburu buru kemarin" Blake hanya manggut manggut polos

"Tidak usah sungkan, aku tidak apa apa aku tidak biaa menerima ini paman ini terlalu mahal untukku maaf saja sudah cukup kok" Blake tersenyum manis sialnya membuat hati Ryan maraton"Terima lah aku memaksa memang aku hendak memberikannya padamu" ak...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak usah sungkan, aku tidak apa apa aku tidak biaa menerima ini paman ini terlalu mahal untukku maaf saja sudah cukup kok" Blake tersenyum manis sialnya membuat hati Ryan maraton
"Terima lah aku memaksa memang aku hendak memberikannya padamu" akhirnya karena tidak enak hati Blake menerimanya juga.
"Kau pulang jam berapa?" Blake memandang Ryan
"Jam sebelas malam, kenapa tuan?"
"Panggil aku Ryan, namamu Blake bukan?"
"Kok tahu?" Ryan menunjuk name tag spontan Blake menertawakan dirinya sendiri Ryan suka tawa itu lepas dan seolah tidak ada beban.
"Aku akan menjemput mu" Blake menggoyangkan telapak tangannya
"Jangan tuan eh Ryan anda seharusnya istirahat jam segitu"
"Sampai nanti malam" Ryan bangkit sepertinya ia serius akan menjemput Blake nanti malam.

Blake melongok Ryan pagi pagi sudah ke aparteman sederhana nya "Anda, silahkan masuk" Ryan masuk melewati Blake"Sederhana namun sangat nyaman" Blake terkekeh ia sedang membuat sarapan"Maaf tidak sebagus apartemen anda""Tidak perlu minta maaf""Anda...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Blake melongok Ryan pagi pagi sudah ke aparteman sederhana nya
"Anda, silahkan masuk" Ryan masuk melewati Blake
"Sederhana namun sangat nyaman" Blake terkekeh ia sedang membuat sarapan
"Maaf tidak sebagus apartemen anda"
"Tidak perlu minta maaf"
"Anda sudah sarapan?"
"Belum, kau tidak perlu bicara formal padaku Blake"

"Maaf rasanya aneh pakai kau aku pada mu Ryan" benar Blake canggung jadinya bagaimanapun Ryan lebih tua dari nya"Lama lama kau akan terbiasa""Dimana istri anda, apa ia tidak menyiapkan sarapan untuk mu?""Aku belum menikah" Blake hampir menumpahkan...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf rasanya aneh pakai kau aku pada mu Ryan" benar Blake canggung jadinya bagaimanapun Ryan lebih tua dari nya
"Lama lama kau akan terbiasa"
"Dimana istri anda, apa ia tidak menyiapkan sarapan untuk mu?"
"Aku belum menikah" Blake hampir menumpahkan kopi panas ditangannya
"Hati hati Blake tanganmu bisa melepuh" Ryan mengambil cangkir kopi untuknya dari tangan Blake.
"Aku terkejut, anda sangat tampan dan kaya pasti banyak yang mengantri"
"Kau benar, tapi mereka tidak sepertimu" Blake terpaku sesaat ia menyajikan sarapan sederhana untuk mereka berdua dan duduk gugup dihadapan Ryan
"Ryan kau orang yang lucu" Blake tertawa canggung
"Apa aku tertawa saat mengatakannya?" Blake baru sadar Ryan serius saat mengatakannya.

"Jujur aku ada niat lain kemari selain untuk menjemputmu, Blake""Oh ya, apa?" Blake mengenakan jaket panjangnya dan mendekat ke Ryan "Menikahlah denganku Blake" Blake seperti tersambar petir disiang bolong ia menjadi bingung kok Ryan bisa bisanya ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jujur aku ada niat lain kemari selain untuk menjemputmu, Blake"
"Oh ya, apa?" Blake mengenakan jaket panjangnya dan mendekat ke Ryan
"Menikahlah denganku Blake" Blake seperti tersambar petir disiang bolong ia menjadi bingung kok Ryan bisa bisanya mengajaknnya menikah
"Kita baru kenal Ryan, aku juga tidak setara denganmu sebaiknya kau cari yang setara denganmu" Ryan berdiri tegak dan mencium Blake membuat Blake merasa tubuhnya tidak bertulang beruntung Ryan menahan tubuhnya.

"Aku benar benar terlambat sekarang, mereka akan memecatku dan aku harus mencari pekerjaan""Kenapa kau khawatir tentang pekerjaan, kau segera akan mendapatkan pekerjaan seumur hidupmu dan aku jamin akan dipecat" Blake membulatkan matanya ia penasa...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku benar benar terlambat sekarang, mereka akan memecatku dan aku harus mencari pekerjaan"
"Kenapa kau khawatir tentang pekerjaan, kau segera akan mendapatkan pekerjaan seumur hidupmu dan aku jamin akan dipecat" Blake membulatkan matanya ia penasaran
"Oh ya, aku mau aku mau sekali apa gajinya tinggi?"
"Ya sangat tinggi"
"Apa itu, aku mau pekerjaan itu"
"Menjadi suamiku" Blake 😑
"Kau itu tampang saja yang serius sekali bunyi hadeh bercandanya menyakitkan"
"Kemari duduk dipangkuanku" malu malu ia duduk dipangkuan Ryan
"Kau masih tidak mau menikah denganku, Blake?" Blake menggeleng wajahnya merah sampai ke telinga
"Kenapa kau tiba tiba jadi bisu?"
"Aku malu" Ryan melepaskan kaca mata Blake
"Kabur, wajah Ryan tidak ....." Ryan menciumnya tanpa menunggu Blake melanjutkan ucapannya dengan tangan meramas bokong Blake membuat Blake mendesah.

End

Mpreg Random 2 (End)Where stories live. Discover now