Jay - Benedict

146 4 0
                                    

"Lepaskan aku sungguh aku tidak tahu kemana bajingan itu menghilang" ia terus berontak namun mereka seolah tidak perduli dan pura pura tidak mendengar teriakannya mereka mengangkatnya tinggi dan menikamnya dengan besi panas ia hanya bereriak sebentar dan semua menjadi gelap.

"Kalian sudah menangkap semua pelakunya?""Ya kap, termasuk pimpinan mereka" "Kerja yang bagus" terdengar teriakan dari dalam"Panggil ambulan kami menemukan korban mereka masih hidup namun sangat lemah" Ben masuk ia terkejut melihat keadaan korban"...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian sudah menangkap semua pelakunya?"
"Ya kap, termasuk pimpinan mereka"
"Kerja yang bagus" terdengar teriakan dari dalam
"Panggil ambulan kami menemukan korban mereka masih hidup namun sangat lemah" Ben masuk ia terkejut melihat keadaan korban
"Ya tuhan, apa yang mereka lakukan sudah gila" Ben melihat ada gerakan kecil mata hitam itu memandangnya lemah sebelum kembali tertutup.
Ben mengusap wajahnya kasar matanya tidak lepas dari sosok yang terbaring tidak sadarkan diri, Ben tidak mengerti kesalahan apa yang ia buat sampai mereka melakukannya.
Ia meminum kopi pahitnya hingga ia mendapat kabar kalau korban sudah sadar Ben segera meraih kunci mobilnya dan pergi kerumah sakit.
"Tolong pasien jangan sampai kelelahan dan banyak bicara, keadaanya masih belum stabil" Ben hanya mengangguk

"Aku bahkan tidak mengenalnya kami hanya bertemu, berkenalan dan minum bersama""Perlahan lahan Jay, kau baru sadar dan tidak perlu terburu buru pelakunya sudah tertangkap mereka pikir kau teman pengedar yang menipu mereka dan bajingan itu juga sud...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku bahkan tidak mengenalnya kami hanya bertemu, berkenalan dan minum bersama"
"Perlahan lahan Jay, kau baru sadar dan tidak perlu terburu buru pelakunya sudah tertangkap mereka pikir kau teman pengedar yang menipu mereka dan bajingan itu juga sudah tertangkap" Jay merasa lega mendengar ucapan Ben
"Syukurlah, aku pikir aku akan mati dan kau malaikat yang bertugas menjemputku" keduanya tertawa pelan namun Jay meringis memegang dadanya
"Kenapa kau pikir aku malaikat pencabut nyawa"
"Ayolah kau sangat bersih dan rapi berbeda dengan orang orang ditempat ku berasal" Ben tahu yang di maksud Jay ia sudah melihat berkas berisi biodata Jay.
"Itu tempat yang tidak aman dan Jay kau tidak memiliki catatan kejahatan sama sekali aku salut" Jay tersenyum
"Aku tidak mau merusak hidupku seperti dua orang tuaku dulu" Jay memandang kejauhan diluar jendela kedua orang tuanya tewas didepan matanya over dosis.

Jay heran Ben bukan mengantarnya pulang tapi mengantarnya ke sebuah rumah yang mewah dengan.
"Ini .... rumah siapa?" Ia keluar mobil celingak celinguk kemudian menoleh ke Ben
"Rumahmu, kenapa kau membawaku pulang kerumahmu eh aku pakai taksi saja" Ben memegang tangannya dan membawanya masuk
"Tinggal disini aku hanya sendiri bersama dua orang pelayan dan dua security" Jay canggung
"Aku tidak enak, kenapa kau percaya pada orang asing padaku?"

 rumah siapa?" Ia keluar mobil celingak celinguk kemudian menoleh ke Ben"Rumahmu, kenapa kau membawaku pulang kerumahmu eh aku pakai taksi saja" Ben memegang tangannya dan membawanya masuk"Tinggal disini aku hanya sendiri bersama dua orang pelayan...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak suka dibantah, setelah aku tahu kau bagaimana aku tidak percaya"
"Bagaimana kalau aku mencuri atau kejahatan lain?"
"Aku masukkan penjara" Jay menelan ludah nya kasar
"Bagaimana?"
"Baiklah kalau begitu" Jay pasrah menyerah.
"Keputusan yang bijak" Jay diam tidak mengerti apa ia sering bawa orang asing pikir Jay.

Jay mengintip dapur ia melihat pelayan yang sibuk menyiapkan makan malam
"Eh tuan, apa yang dilakukan disini?"
"Aku .... hanya berkeliling siapa tahu ada yang bisa aku lakukan" para pelayan itu saling pandang ini pertama kalinya ada tamu yang seperti ini.
Ben mencari Jay namun tidak dimanapun hingga ia mendengar tawa pelayan pelayannya dan Jay ia berkacak pinggang dibelakang Jay, para pelayan menepi seram ih wajah Ben dingin.
"Ngapain kemari?" Jay berbalik menelan ludahnya ia mendadak kaku
"Aku .... aku hanya ...." Ben menariknya keluar keruang makan.
"Duduk" Jay duduk memainkan jarinya
"Aku membawamu kemari bukan untuk menjadi pelayan atau menggoda mereka, Jay"
"Aku bosan Ben tidak ada yang bisa aku lakukan lagipula aku baik baik saja, boleh besok aku pulang?"
"Tidak boleh, kau tinggal selamanya disini aku akan menikahimu" nah Jay membeku sambil memandang Ben
"Kenapa, kau tidak mau? .... aku cukup sabar menunggu sampai kau menjawab iya" pelayan pelayan menyajikan makanan Jay masih tergugu mendengar ucapan Absurb Ben.

Jay tidak bisa tidur memikirkan ucapan Ben apa Ben hanya menggodanya atau serius tapi sejauh mengenal Ben ia hampir tidak pernah bercanda debgan ucapannya justru serius dengan setiap ucapannya, Ben melihat lampu kamar Jay masih hidup ia membuka pi...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jay tidak bisa tidur memikirkan ucapan Ben apa Ben hanya menggodanya atau serius tapi sejauh mengenal Ben ia hampir tidak pernah bercanda debgan ucapannya justru serius dengan setiap ucapannya, Ben melihat lampu kamar Jay masih hidup ia membuka pintunya perlahan.
"Kau belum tidur, ada masalah?" Jay duduk memandangnya
"Ben, aku sangat berterima kasih dengan kebaikanmu dan ucapanmu tadi membuatku bingung" Ben dudk dipinggir ranjang
"Jay aku tidak meminta ucapan terima kasih darimu atau balasan hanya jawaban ya atau tidak serta alasannya" Jay berpikir ia menunduk kemudian memalingkan wajahnya
"Aku pikir kau bercanda" Keduanya bertemu pandang
"Aku serius" Ben menyentuh bekas luka Jay membuat Jay merasa canggung
"Aku tidak sebanding denganmu lihatlah kita bagai langit dan bumi, apa kata keluargamu"
"Keluarga, aku tidak punya keluarga ini semua perjuanganku sendiri itulah kenapa aku tidak merasa kita tidak ada bedanya" Jay takjub ia sendiri masih berjuang untul makan sebelum bertemu Ben
"Aku .... mau"
"Kenapa?"
"Karena kau kaya" Jay tertawa
"Kau materialistik"
"Aku bercanda .... aku suka kepribadianmu dibalik sikap dinginmu Ben semuanya" Ben mencium Jay dan dibalas Jay bahkan ciuman mereka semakin dalam.

End

Mpreg Random 2 (End)Where stories live. Discover now