CHAPTER 7||ALEANDRA

8.3K 753 25
                                    

Thank you for visiting my story
Semua adegan di dalam cerita ini bersumber dari halu
HAPPY READING AND ENJOY.

-----**-----

"aww, sakit"Aleya memegang jari telunjuk yang tertusuk paku saat sedang mengangkat salah satu kursih.

Andra yang mendengar ringisan Aleya langsung mendekat.

"Kenapa?"

"Enggakpapa kak,"jawab Aleya, menyembunyikan rasa sakit nya padahal jari Aleya sudah mengeluarkan darah lumayan banyak.

Andra yang merasa ada yang janggal langsung menarik tangan Aleya.

Dan betapa terkejut nya saat
melihat darah di jari Aleya, tanpa basa basi Andra langsung mengisap jari Aleya yang berdarah.

Deg

Aleya terdiam saat Andra melakukan itu, jantung nya berdebar begitu cepat apalagi posisi mereka berdua begitu dekat.

"Tunggu sebentar gue ke uks, paku tadi berkarat harus lngsung di obatin,"kata Andra dan berlari ke arah uks.

dia kenapa?apa dia khawatir?. Pertanyaan itu yang terputar di pikiran Aleya.

Walau dengan raut wajah yang dingin dan tidak bereskpersi Aleya merasa ada kekuatiran dari setiap ucapan Andra

"Sini jari lo"Andra kembali dengan kotak P3K di tangan nya, Aleya hanya menuruti nya saja.

Andra dengan telaten mulai membersihkan darah di jari Aleya dan memplester nya.

"Gitu aja lo enggak bisa. Sampai luka gini lagi,"omel Andra.

Seperti nya benar kata Cecep tadi Andra PMS. Tadi panik sekarang marah marah.

Meski dengan perasaan kesal Andra masih saja dengan telaten mengobati luka Aleya.

"Makasih kak,"ujar Aleya.

"Ayo pulang"

Aleya mendadak bingung"Kan belum selesai kak, masih ada beberapa kursih yang belum di angkat sama baru setengah yang di sapu"

Andra berdecak kesal kepada gadis yang di hadapan nya ini"Yaudah gue angkat kursih lo nyapu"

Aleya tidak lagi berbicara dan lamgsung menyapu bagian yang masih kotor begitu juga dengan Andra yang membantu mengangkat kursih.

Ada sedikit penyesalan ia menyuruh gadis ini mengerjakan piket di kelas nya, alhasil ia juga harus membantu mengerjakan nya.

"Udah selesai?"tanya Andra tak sabar.

"U-udah kak,"balas Aleya.

"Ayo pulang, lo enggak lihat sekolah udah sepi kayak gini,"Andra mengambil tas nya dan langsung berjalan ke pintu. Tersadar Aleya tidak di belakang nya ia pum menengok.

"Lo kenapa diam"

"Aku enggak tau harus naik apa"

Ingin rasanya sekarang Andra berteriak pada gadis bodoh itu, apa guna nya Andra di sini apa dia tidak menganggap nya, mengesalkan sekali.

"Pulang bareng gue, anggap aja sebagai rasa bersalah gue,"kata Andra.

"Tapi-"

"Enggak menerima penolakan Aleya,"ucap Andra di setiap kata penuh penekanan membuat Aleya langsung kicep.

-----**------

Kini Aleya telah berada di Atas motor Andra, setelah sedikit drama tadi Aleya mengalah untuk pulang bersama Andra.

ALEANDRAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz