•
•
•"Rasa curiga dapat
menghancurkan sebuah ikatan."-Last Mission-
_________________________
______________________________Melamun. Ah, bukan! Lebih tepatnya tengah berpikir. Dagunya ia sangga di tangan kanan dengan tangan kiri yang asik mengetuk-ngetuk meja.
Ia bingung, antara mengajak Vena ke asrama mereka atau menjumpainya di luar asrama. Apa gadis itu tidak keberatan jika diajak ke asrama mereka? Apa ia tidak sibuk?
Tanpa berpikir lagi. Ia langsung menghubungi Vena. Telpon atau chat? Oke, ia memilih opsi kedua saja.
Ven, lo sibuk?
Gk.
Bisa datang ke asrama gua sama Daniel?
Bs.
Ok. Gw tunggu.
Pesan terakhirnya hanya dibaca oleh gadis itu. Tak apa. Ia sudah memakluminya. Vena memang seperti itu, bahkan setiap berbalas pesan ia tak pernah menggunakan huruf vokal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance: Last Mission (End)
Mystery / Thriller(Ada part yang diacak, jadi harap diperhatikan!) Dia hanyalah murid baru di Sma Garda Putih, tapi kepindahannya bukan tanpa alasan. Lavender Bilvena, gadis yang kerap disapa Vena ini pindah karena sebuah keharusan. Ia harus menyelesaikan sebuah misi...