56. Him and I

Mulai dari awal
                                    

Sementara Aurora masih termenung di tempatnya. Karena seperti yang Rafael mau, mereka akan menjenguk Saga secara bergantian.

Di sisi lain, Rafael masuk ke ruang inap saudaranya. Cowok itu menarik kursi di sisi nakas, menghadap ke arah Saga yang masih berbaring.

"Gimana keadaan lo? Badan masih sakit? Telinga lo masih suka dengung?"

Rentetan pertanyaan yang didasari oleh rasa khawatir itu sukses membuat Saga tersenyum.

"Gue baik-baik aja." Lantas helaan nafas lega bisa Rafael dapatkan.

"Mama masih harus urus persidangan. Nanti sore baru bisa jenguk lagi."

Saga mengangguk mengerti. "Lo sendiri gimana, tumben nggak kerja?"

"Libur," kata Rafael sambil membantu Saga yang nampak ingin mengubah posisinya, menjadi duduk--bersandar ke bed head.

Nggak tahu aja Saga, kalau kakaknya itu sengaja mengambil cuti agar bisa menjaga dirinya.

"Gue laper, El!" adu Saga, sambil melirik makanan yang sebelumnya suster bawakan dengan tatapan tanpa minat.

Ya gimana dong, sebagai pecinta micin dan makanan manis--Saga nggak bisa disuruh makan bubur rumah sakit yang pastinya hambar alias nggak ada rasa.

"Pengen J.CO." Saga kembali bersuara kala Rafael menyodorkan bubur itu kepadanya.

"Makan ini aja."

"Nggak enak! Males gue!"

"Makan!"

"Nggak ada rasanya!"

"Makan atau gue aduin mama."

Saga mendengus kesal. Sesaat memilih mengalah jika Rafael sudah mengeluarkan jurus mengancamnya. "Suapin!"

Rafael berdecak, namun cowok itu tetap mengambil alih makanan Saga. "Buka mulut!"

Dan yeah--Saga berhasil dibuat senang ketika Rafael mau menyuapi dirinya, walau dengan wajah yang ogah-ogahan.

Saga membuka mulutnya. "Aaaaaa... "

Di sisi lain, Rafael memasang wajah datar ketika adiknya itu kembali menunjukkan sisi yang selama ini telah Saga kubur dalam-dalam.

Manja dan menyebalkan.

"Cepetan makannya. Nggak usah dikunyah, langsung telen aja!"

"Lo mau gue keselek?"

"Lo lagi makan bubur. Apanya yang lo kunyah?"

"Ck! Gue mau minum, El!" Dan secepat itu pula, Rafael langsung memberikan gelas berisi air putih kepada Saga.

Rafael telah selesai menyuapi Saga. Cowok itu lantas beranjak, pergerakannya sukses memancing atensi Saga untuk protes. "Mau kemana?"

"Keluar. Gantian jenguk sama yang diluar."

"Siapa?"

Falling For a Gangsta [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang